Lama Bungkam, SBY Akhirnya Angkat Bicara Tentang Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Hina Islam

- 2 November 2020, 18:18 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono, Mantan Presiden Indonesia yang ke-6, SBY memberi tanggapan terkait Pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Hina Nabi Muhammad SAW dan Islam
Susilo Bambang Yudhoyono, Mantan Presiden Indonesia yang ke-6, SBY memberi tanggapan terkait Pernyataan kontroversial Presiden Prancis Emmanuel Macron yang Hina Nabi Muhammad SAW dan Islam /Pikiran Rakyat Bogor/

BAGIKAN BERITA - Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron tentang kebebasan berekspresi terkait penayangan karikatur Nabi Muhammad SAW mendapat kecaman warga Islam di Dunia.

Negara-negara Islam kompak menyerukan boikot produk Prancis dan mengecam pernyataan Macron yang dianggap terlalu melecehkan Islam.

Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun sudah bersuara mengecam Presiden Prancis. Jokowi menganggap pernyataan Macron bisa memecah persaudaraan di dunia.

Baca Juga: Meninggal di Usia Muda 30 Tahun, Ini Profil Bintang The Kids are All Eddie Hassell Korban Perampokan

Tidak hanya Presiden Jokowi,
Mantan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun turut angkat suara mengenai pernyataan Emmanuel Macron terkait penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW.

SBY meminta pembuatan karikartur Nabi Muhammad dihentikan.

"Hentikanlah membuat karikatur Nabi Muhammad. Sekali lagi, hentikanlah. Tindakan itu sangat melukai, menghina, melecehkan dan bahkan menantang umat Islam di seluruh dunia. Ini sungguh serius. Saya tidak mendramatisasi dan melebih-lebihkan," kata SBY yang diunggah melalui Facebook, Senin 2 November 2020.

Baca Juga: Aktor Hollywood Eddie Hassel Tewas Ditembak, Diduga Korban Perampokan di Texas Amerika Serikat

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu juga menyampaikan pesan kepada Presiden Macron tentang pentingnya mencintai kedamaian dan perdamaian.

"Untuk Presiden Macron, harus saya sampaikan bahwa sama dengan Anda, saya juga pencinta demokrasi. Saya menghormati hak-hak asasi manusia dan kebebasan. Namun, di sisi lain saya mencintai kedamaian dan perdamaian (peace)," kata SBY dikutip Bagikan Berita dari RRI.

"Kedamaian mempersyaratkan hadirnya toleransi dan kerukunan antar masyarakat dan bangsa yang berbeda-beda identitasnya. Karenanya, saling menghormati, saling toleran dan saling bertenggang rasa adalah kondisi yang harus dijaga dan dirawat dengan baik," jelasnya.

Baca Juga: Mencengangkan, Conor McGregor Puji Khabib Nurmagomedov sebagai Petarung UFC Terbaik

SBY juga mengutip teori Huntington tentang Clash of Civilization dan pandangan Dominique Moisi tentang Geopolitics of Emotion, yang menggambarkan adanya masalah yang fundamental dalam hubungan dunia Barat dan dunia Islam.

"Justru di sinilah saya berpikir dan berpendapat, perlunya membangun jembatan atau dialog antara Islam dan Barat, agar satu sama lain saling memahami. Bukan hanya saling bicara, tetapi juga saling mendengar," kata ia.

"Dengan cara itu saya yakin akan lebih terbangun sikap saling hormat menghormati dan saling bertoleransi, sehingga benturan antar keyakinan dan identitas tidak makin menjadi-jadi," tambah SBY. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x