Selamat, TikTok Bakal Berbagi Komisi Iklan untuk Konten Kreatornya, Cara dan Syaratnya Cukup Mudah

5 Mei 2022, 15:24 WIB
Logo TikTok Indonesia. Aplikasi ini mulai membuka kesempatan konten kreator mendapatkan komisi iklan. /

BAGIKAN BERITA - Kabar bahagia bagi para pengguna TikTok yang aktif membagikan konten. 

Pasalnya, TikTok akan memberikan komisi pendapatan iklan bagi para konten kreatornya. 

Dengan demikian, para konten kreator yang dianggap berprestasi bisa mendapatkan penghasilan dari iklan di TikTok. 

Baca Juga: Rejeki Syawal dari KUR BSI, Dapat Pinjaman Lunak Tanpa Bunga dan Riba hingga Rp10 Juta, Siapkan 5 Syarat Ini

Melansir The Verge, Kamis, program itu disebut TikTok Pulse dan hanya akan ada empat persen kreator dengan video teratas dari semua video di TikTok yang akan mendapatkan pendapatan iklan yang dimaksud.

Skema itu mengikuti cara berbagi pendapatan yang dilakukan kompetitor mereka yaitu YouTube yang mengizinkan kreatornya memonetasi videonya setelah ditonton oleh banyak pengguna lainnya.

Terkait berbagi pendapatan di TikTok, kreator diwajibkan setidaknya memiliki 100 ribu pengikut agar bisa menerima manfaat dari pendapatan iklan tersebut.

Baca Juga: Antisipasi Puncak Arus Balik, Jabar Tunda Jadwal Masuk Sekolah Ditetapkan menjadi Tanggal Segini

TikTok akan berbagi 50 persen pendapatan iklan dari program Pulse dengan kreator yang telah menyetujui skema ini.

GM solusi bisnis global TikTok di Amerika Utara Sandie Hawkins mengatakan skema itu mirip dengan skema yang ditawarkan YouTube sebagai kompetitornya kepada kreatornya.

Hawkins mengatakan bahwa TikTok Pulse akan diluncurkan pada Juni 2022 di AS, dengan pasar tambahan datang sekitar musim gugur 2022.

Baca Juga: Coba Fitur Ini di TikTok, Bisa Dapat Penghasilan Banyak hingga Jutaan, Sangat Cocok untuk Anak Muda

Hingga saat ini, cara utama TikTok untuk memberi pendapatan kepada pembuat konten adalah melalui “Creator Fund”, yang membayar pengguna tertentu berdasarkan popularitas video mereka.

Tetapi banyak kreator konten mengatakan bahwa pembayaran dari program ini bisa kecil dan tidak konsisten, yang berarti itu tidak menawarkan pembuat aliran pendapatan yang berkelanjutan seperti yang dimiliki program iklan YouTube untuk kreator videonya.

Belum diketahui apakah TikTok Pulse akan diluncurkan di Indonesia atau tidak.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler