Tolak Riba, Pinjaman KUR BSI hingga Rp50 Juta Tanpa Biaya Administrasi, Pengajuan Bisa Pakai Gadget dari Rumah

29 November 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Bank Syariah Indonesia (BSI). Para pelaku UMKM bisa mengajukan pinjaman modal usaha dari KUR BSI hingga Rp50 juta. /ARAHKATA/Antara Foto

BAGIKAN BERITA – Bank Syariah Indonesia (BSI) memberikan pinjaman kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 

Pinjaman dalam program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BSI lebih maslahat jika dibandingkan dengan bank konvensional. 

Hal ini karena Bank BSI tidak menerapkan sisten bunga bank yang dianggap sebagai riba oleh sebagian umat Islam. 

Karena tak menerapkan bunga bank, BSI punenerapkan nisbah atau bagi hasil presentase keuntungan dari debitur sesuai perjanjian dalam akad.

Baca Juga: Cara Baru Daftar KUR BNI, Bisa Tanpa Agunan dengan Limit Pinjaman UMKM hingga Rp100 Juta dengan Bunga Rendah

Selain itu, BSI juga memberikan kemudahan bagi para pelaku UMKM yang ingin mendapatkan tambahan modal usaha.

Melalui aplikasi salam digital, para pelaku UMKM bisa mengajukan pinjaman melalui handphone, tablet, komputer ataupun laptop dari rumah.

Limit pinjaman KUR yang diberikan BSI untuk UMKM hingga Rp50 juta tanpa dikenakan biaya provisi.

BSI mengusung prinsip syariah dalam setiap transaksi perbankan dan tidak menggunakan istilah bunga.

Baca Juga: 5 Keunggulan Daftar Jadi Nasabah KUR BRI, Bisa Ajukan Pinjaman Modal hingga Rp50 Juta dan Bunga yang Ringan

BSI memberikan banyak kemudahan dan keuntungan bagi para nasabahnya karena dikelola sesuai syariah Islam.

Berdasarkan informasi dalam website bankbsi.co.id, bank ini memberikan fasilitas pembiayaan yang diperuntukan bagi UMKM untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan investasi.

Adapun plafond yang diberikan oleh BSI untuk para debitur UMKMnya yakni di atas Rp10 juta hingga Rp50 juta

BSI menawarkan keunggulan, di anataranya syarat mudah, proses pencairan cepat dan sesuai prinsip syariah.

Baca Juga: Modal Usaha Khusus Perempuan, PNM Mekaar Plus Bisa Ajukan Pinjaman Tanpa Jaminan hingga Limit Rp25 Juta

Adapun keunggulan produk KUR BSI yakni:

1. Proses mudah dan cepat

2. Bebas biaya provisi dan administrasi

3. Berbagai skema sesuai dengan kebutuhan produktif nasabah

4. Angsuran ringan

Yang membuat para debitur senang mengajukan pinjaman di BSI yakni tanpa biaya administrasi pengajuan KUR alias 0 persen.

Baca Juga: Berkah di Akhir Tahun, KUR BSI Berikan Modal Usaha Tanpa Riba dengan Limit Pinjaman Mencapai Rp50 Juta

Jika berminat, inilah syarat dan ketentuan umum KUR di BSI.

Syarat Umum :

-WNI cakap hukum

-Usia Minimal 21 tahun atau telah menikah

- Usaha minimal telah berjalan 6 bulan

Untuk proses pengajuan, nasabah perlu menyiapkan dokumen yang diperlukan antara lain:

- Copy KTP nasabah dan pasangan

- Copy Kartu Keluarga/akta nikah

- Legalitas usaha nasabah

Berikut Dua Cara Pengajuan KUR BSI yang bisa dilakukan oleh masyarakat:

1. Pengajuan pembiayaan melalui kantor cabang terdekat

2. Pengajuan melalui aplikasi salamdigital

Baca Juga: Perempuan Bisa Berdaya, PNM Mekaar Plus Berikan Pinjaman hingga Rp25 Juta untuk UMKM, Tidak Perlu Jaminan

Melansir Antara News, BSI berkomitmen untuk mengurangi ketimpangan pendapatan UMKM dengan pelaku usaha besar.

Menurutnya, pelaku UMKM rata-rata memperoleh pendapatan sebesar Rp58 juta per tahun sementara pendapatan pelaku usaha besar mencapai Rp1,4 miliar per tahun.

“Kami merespons (ketimpangan pendapatan) itu baik melalui produk pembiayaan maupun dari sisi pendidikan, pelatihan, atau pendampingan, termasuk pengembangan pola kemitraan untuk UMKM,” kata Direktur Retail Banking BSI Kokok Alun Akbar dalam webinar BSI untuk UMKM Indonesia yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa UMKM merupakan salah satu pilar penting perekonomian Indonesia karena jumlah UMKM yang cukup besar yakni mencapai sekitar 64,5 juta atau 99 persen dari total pelaku usaha Indonesia.

Baca Juga: Bisa Gunakan HP, Laptop atau Komputer Rumah, Pengajuan KUR BNI hingga Rp100 Juta Tanpa Jaminan Tambahan Lagi

“Kalau kita lihat kontribusi UMKM juga cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 60 persen,” imbuhnya.

Karena itu, menurutnya, semua pihak termasuk BSI harus bersama-sama meningkatkan pendapatan UMKM. Pasalnya, saat ini pelaku UMKM masih menghadapi berbagai permasalahan, antara lain permasalahan yang berkaitan dengan perizinan, inovasi produk, jaringan distribusi, dan kesulitan mengakses pemodalan maupun pembiayaan.

Selain melalui pembiayaan dan pendidikan, BSI juga mendorong UMKM mengembangkan kemitraan baik dengan sesama pelaku UMKM maupun dengan pelaku usaha besar yang akan menjadi pengguna produk mereka.

Dengan ini, usaha-usaha ultra mikro akan mendapatkan kepercayaan dari perbankan, termasuk BSI, untuk mendapatkan pembiayaan.

Baca Juga: Tak Perlu Jaminan Lagi, KUR BRI hingga Rp100 Juta untuk UMKM, Pengajuan Dilakukan di Rumah via kur.bri.co.id

“Dengan kita bangun pola kemitraan dimana produk UMKM di-offtaker oleh pelaku usaha besar, kemudian nanti juga ada pendampingan dan pelatihan, kami juga berani masuk membiayai,” katanya.

Selain itu, Menurutnya, BSI juga memberikan pelatihan kepada UMKM-UMKM yang telah melakukan kemitraan, bahkan menyediakan alat untuk berproduksi dengan lebih baik.

“Contoh kita berani membiayai mesin suling untuk petani sehingga nanti bisa berkembang, tidak hanya petani di Cileungsi tapi juga di Suka Makmur dan daerah lain,” imbuhnya.

Sementara itu, untuk UMKM yang masih belum memiliki kinerja yang baik, ia mengakui diperlukan upaya yang lebih besar untuk mempermudah UMKM tersebut naik kelas.

“Kalau ini perlu support besar, mungkin bisa menggunakan dana CSR dan lain-lain yang dananya terbatas. Tapi intinya kita sudah punya pola pembiayaan untuk UMKM yang mulanya unbankable menjadi bankable,” kata Kokok.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: ANTARA bankbsi.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler