BAGIKAN BERITA – Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) masih menjadi andalan pemerintah dalam mendongkrang perekonomian nasional.
Untuk meningkatkan pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pemerintah kembali menaikkan plafon KUR pada tahun 2022.
Plafon KUR kini menjadi Rp373,17 triliun yang disebar ke beberapa bank milik negera, BUMD hingga swasta.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sendiri mengalokasikan KUR tahun ini sebesar Rp86 triliun.
Masyarakat pelaku UMKM memiliki banyak kesempatan untuk mendapatkan pinjaman KUR dari Bank BNI.
KUR Mikro BNI bisa cair hingga Rp100 juta tanpa syarat jaminan tambahan lagi. Sementara bunga KUR, hingga Juni 2022 tetap sebesar 3 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan pelaku UMKM mendapatkan akses pembiayaan seluas-luasnya ke perbankan melalui KUR.
Untuk memudahkan pengajuan, BNI memiliki website khusus untuk para debitur yang ingin mengajukan pinjaman KUR tanpa harus datang ke kantor cabang.
Adanya pengajuan online, bisa memudahkan dan menghemat waktu bagi nasabah yang sibuk dalam mengembangkan bisnisnya.
Pelajari cara daftar dan lengkapi syarat yang diperlukan agar pengajuannya lancar.
Masyarakat bisa mengakses langsung Website yang telah disediakan yakni eform.bni.co.id untuk mengajukan KUR.
Nikmati kemudahan pengajuan KUR Mikro dari Bank BNI hanya dilakukan dari rumah saja tanpa harus antre di kantor cabang.
Pinjaman KUR kini bisa mencapai Rp100 juta, setelah sebelumnya limit pinjaman untuk KUR Rp50 juta.
Baca Juga: Siapkan KK, KTP, Pelaku UMKM Bisa Dapatkan Modal Usaha Cair hingga Rp25 Juta, Simak Segera di Sini
KUR disalurkan kepada masyarakat pemilik UMKM dengan bunga yang sangat rendah sesuai dengan ketentuan pemerintah.
Diharapkan, para pelaku UMKM bisa kembali bangkit dan berkembang di tengah perlambatan ekonomi global.
Cara pengajuan KUR BNI secara online
1. Kunjungi website resmi KUR bank BNI yakni: eform.bni.co.id.
2. Akan muncul pertanyaan “Apakah Sudah Menjadi Nasabah BNI”. Silakan klik “Sudah” jika Anda telah menjadi nasabah BNI, atau “Belum” jika belum menjadi nasabah BNI.
3. Baca syarat dan ketentuan mengenai KUR yang ditampilkan dalam website tersebut
4. Pilih atau centang tanda Anda setuju dengan persyaratan umum.
5. Pilih “Lanjutkan”.
Baca Juga: Kesempatan Besar Dapat Rp25 dari PNM Mekaar Plus untuk Perempuan, Ini Cara dan Syaratnya
6. Isi setiap kolom yang tersedia dengan data diri sesuai KTP dan data usaha Anda.
7. Data Anda akan terekam dan masuk sebagi pengajuan KUR BNI
8. Petugas BNI akan melakukan survey ke lokasi untuk memastikan kelayakan usaha usaha
9. Petugas BNI akan datang ke rumah untuk wawancara seputar usaha.
10. Jika pengajuan disetujui pihak Bank, Anda akan dipanggil ke kantor cabang untuk melakukan akad dan proses pencairan.
"Kami cukup yakin untuk penyaluran KUR akan sesuai alokasi pemerintah. Terlebih, kami melihat permintaan dan kinerja KUR BNI yang sangat baik,” kata Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto dalam keterangannya dikutip Bagikan Berita dari Antara News.
Sis Apik menuturkan alokasi KUR untuk BNI tersebut akan dimanfaatkan untuk membantu menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM BNI yang saat ini tengah mengalami peningkatan permintaan kredit yang kuat.
BNI juga akan memanfaatkan alokasi KUR untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil di sektor komoditas pada 8 klaster unggulan, hal ini sejalan dengan arahan dari pemerintah untuk membangun industri UMKM yang kuat melalui strategi klaster.
“Melalui pendekatan strategi tersebut kami yakin dapat meningkatkan kontribusi dalam mendorong realisasi target pembiayaan kepada UMKM sebesar 30 persen di tahun 2024 sesuai dengan apa yang telah dicanangkan pemerintah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sis Apik mengatakan, BNI sebagai bank internasional memiliki strategi tersendiri dalam pengembangan segmen UMKM. Perseroan fokus untuk mendorong UMKM go produktif, go digital, dan go global.
BNI lebih menitikberatkan pada peningkatan kinerja UMKM untuk mendorong segmen tersebut naik kelas, meningkatkan adopsi digitalnya serta membuka peluang lebih besar untuk ekspor. BNI juga mendorong pembiayaan berbasis ekosistem dan rantai pasok untuk memastikan pertumbuhan kinerja UMKM lebih berkesinambungan.
“Kami pun memiliki program pembinaan dan pengembangan bagi UMKM untuk menjawab semua isu-isu yang mereka hadapi baik proses kredit, teknologi, serta pengembangan kapabilitas tata kelola bisnis,” tutur dia.
Lebih lanjut ia memaparkan BNI memiliki tiga fokus strategi untuk mendorong UMKM naik ke level internasional. Pertama, memberdayakan UMKM Ekspor serta Diaspora, di mana BNI tidak hanya menggarap para pelaku UMKM untuk melakukan ekspansi bisnis keluar negeri, tetapi juga mendorong pengembangan usaha para warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri atau diaspora.
Kedua, menciptakan ekosistem bisnis unggulan dengan 8 klaster prioritas yakni klaster padi, klaster jagung, klaster sawit, klaster tebu, klaster jeruk, klaster tanaman hias, klaster kopi, dan klaster porang.
Ketiga, membentuk Digital Value Chain, dimana BNI memberikan dukungan menyeluruh melalui pembiayaan hingga pendampingan para mitra BNI dari hulu ke hilir.
Itu langkah yang tepat. Memang Bank Penyalur KUR harus menaikkan plafonnya, karena tahun ini alokasi KUR dinaikkan jadi Rp373 triliun dari tahun lalu Rp285 triliun
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan kenaikan alokasi KUR yang dilakukan BNI merupakan langkah tepat untuk mengembangkan UMKM nasional.
“Itu langkah yang tepat. Memang Bank Penyalur KUR harus menaikkan plafonnya, karena tahun ini alokasi KUR dinaikkan jadi Rp373 triliun dari tahun lalu Rp285 triliun,” kata Teten dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Mulai 2022, plafon KUR yang ditetapkan pemerintah naik 30,9 persen dari alokasi 2021. Kebijakan tersebut direspon BNI dengan menaikkan alokasi KUR menjadi Rp38 triliun.
Teten mengatakan selain menaikkan alokasi KUR, bank penyalur juga harus memastikan plafon tanpa agunan diterapkan secara efektif. Hal ini dibutuhkan untuk mengoptimalkan penyaluran dan penyerapan KUR bagi debitur UMKM.
“Pihak bank juga harus memastikan plafon tanpa agunan sampai Rp100 juta bisa jalan efektif. KUR akan terus kami naikkan sampai nanti mencapai 30 persen kredit perbankan untuk UMKM,” ujarnya.***