Selain Insentif Rp2,4 Juta, Alumni Kartu Prakerja Juga Bisa Dapat Rp10 Juta dari Bank BNI dan BRI, Ini Caranya

20 Februari 2022, 15:15 WIB
Ilustrasi uang: Alumni Kartu Prakerja bisa mendapatkan insentif Rp2,4 juta dan pinjaman modal KUR Super Mikro Rp10 juta tanpa jaminan dari BRI dan BNI. /Ahmad Taofik /Bagikanberita.pikiran-rakyat.com

BAGIKAN BERITA  – Alumni Kartu Prakerja akan mendapatkan insentif sebesar Rp2,4 juta dari pemerintah. Insentif diberikan bertahap selama 4 bulan masing-masing Rp600 ribu.

Selain insentif, Alumni Kartu Prakerja juga bisa mendapatkan modal usaha Rp10 juta tanpa jaminan dari Bank BNI ataupun BRI.

Pemerintah menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro untuk Alumni Kartu Prakerja agar bisa mengembangkan usahanya.

Baca Juga: Cara Mudah Ajukan Modal Usaha KUR Mikro BRI Plafon hingga Rp50 Juta, Cukup dari Rumah Saja

KUR Super Mikro sangat ringan karena ada subsidi buga 3 persen dari pemerintah yang berlaku hingga Juni 2022.

Alumni Prakerja didorong menjadi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan bebagai macam bantuan.

Pelajari syarat dan cara mendapatkan KUR Super Mikro yang sangat bermanfaat untuk tambahan modal usaha.

Baca Juga: Catat! Hanya untuk UMKM yang Ingin Berkah Usahanya, Buruan Datang ke KUR BSI Ada Pinjaman Tanpa Riba Rp50 Juta

Bank penyalur KUR Super Mikro untuk Alumni Kartu Prakerja yakni Bank BRI dan Bank BNI.

Melansir kur.ekon.go.id, KUR Super Mikro Merupakan KUR yang diberikan dengan plafon kredit/pembiayaan sampai dengan Rp10 juta per penerima KUR.

KUR Super Mikro ini diprioritaskan untuk dapat disalurkan kepada ibu rumah tangga dan/atau pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berusaha.

Berbeda dengan skema KUR lainnya, KUR Super Mikro tidak mensyaratkan minimal lama usaha.

Namun demikian, calon penerima KUR Super Mikro yang belum memiliki usaha selama 6 bulan, wajib mengikuti pelatihan atau pendampingan usaha.

Baca Juga: Kesempatan Emas, Masyarakat Lansia Bisa Dapat Bantuan Rp2,4 Juta dari Bansos PKH, Begini Caranya

Skema KUR Super Mikro yang hadir pada masa pandemi Covid-19 menawarkan fitur yang mudah dan cepat.

Dari sisi agunan tambahan, penerima KUR Super Mikro tidak dipersyaratkan agunan tambahan.

Jika berminat mengajukan KUR Super Mikro, inilah Syarat dan Ketentuan:

- Memiliki Usaha Produktif

- Lama usaha bisa kurang dari 6 bulan. Dalam hal ini calon debitur KUR Super Mikro yang waktu pendirian usahanya kurang dari 6 (enam) bulan harus memenuhi salah satu persyaratan sebagai berikut:

  1. Mengikuti pendampingan
  2. Mengikuti pelatihan kewirausahaan atau pelatihan lainnya
  3. Tergabung dalam kelompok usaha
  4. Memiliki anggota keluarga yang telah mempunyai usaha produktif yang dan layak

Baca Juga: Inilah Link dan Cara Tercepat Daftar KUR BNI hingga Rp10 Juta Tanpa Jaminan Tambahan, Siapkan 7 Syarat Ini

- Fotocopy KK dan KTP

- Memiliki Surat Keterangan Usaha yang dikeluarkan minimal setingkat RT/RW

- Belum pernah mendapatkan KUR dan tidak sedang menerima pinjaman komersial

Sementara itu, melansir Antara News, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan sepanjang tahun 2022, pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp370 triliun untuk bantuan pembiayaan KUR bagi alumni program kartu prakerja.

"Tujuan awalnya, melalui program kartu prakerja, kami mendorong agar mereka menjadi wiraswasta," katanya dilansir Antara Kamis 13 Januari 2022.

Baca Juga: Berkah dan Jauh dari Riba, Dapat Pinjaman Tanpa Bunga hingga Rp10 Juta dari KUR BSI 2022, Siapkan Dokumen Ini

Pemerintah menjalankan program kartu prakerja di awal masa pandemi virus corona (COVID-19) tahun 2020. Tidak semata berfungsi sebagai jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, melainkan yang lebih penting adalah untuk peningkatan kompetensi kerja.

Selain mendapatkan pelatihan kerja, setiap peserta program kartu prakerja menerima uang toal Rp3.550.000. Terdiri dari biaya bantuan pelatihan Rp1 juta, biaya survei pascapelatihan Rp150 ribu dan insentif pascapelatihan senilai Rp600 ribu perbulan selama empat bulan.

Selanjutnya, lanjut Menko Airlangga, ketika para alumni program kartu prakerja sudah mulai membuka usaha, pemerintah mendorongnya dengan pembiayaan UMKM.

"Pembiayaan itu dengan pola kredit usaha rakyat atau KUR," ujarnya.

Baca Juga: Simak Syarat dan Dokumennya, Pinjaman Modal Usaha hingga Rp50 Juta dari KUR BSI Bisa Didapat Tanpa Riba

Melalui KUR, Menko Airlangga menjelaskan untuk alumni kartu prakerja yang memulai usaha mikro, disediakan pembiayaan antara Rp10 juta hingga 100 juta.

"Tanpa jaminan. Bapak Presiden Joko Widodo setuju bunganya 3 persen selama enam bulan," katanya.

Selain itu, pembiayaan KUR untuk alumni program kartu prakerja yang menjalankan usaha kecil disediakan antara Rp100 juta sampai 500 juta.

Menko Airlangga mendorong alumni kartu prakerja harus berani berhutang untuk modal pengembangan usahanya.

"Dengan begitu sekaligus belajar restrukturisasi. Niscaya semua pengusaha mengalami proses seperti ini. Tidak ada pengusaha yang baru mengawali langsung sukses," tuturnya.

Baca Juga: Simak Syarat dan Dokumennya, Pinjaman Modal Usaha hingga Rp50 Juta dari KUR BSI Bisa Didapat Tanpa Riba

Pembiayaan KUR untuk alumni program kartu prakerja telah digulirkan pemerintah sejak tahun lalu.

"Tahun lalu anggarannya Rp290 triliun. Kami terus dorong. Tahun ini anggaran pembiayaan KUR untuk alumni program kartu prakerja yang disiapkan mendekati Rp370 trilun," ucap Menko Airlangga Hartarto.

Dalam kesempatan berbeda, Airlangga mengatakan, Pembiayaan Bagi UMKM memutuskan untuk meningkatkan plafon KUR 2022 menjadi Rp373,17 triliun dengan suku bunga tetap 6 persen.

“KUR dibutuhkan dalam percepatan pemulihan ekonomi pada masa pandemi COVID-19, sehingga diperlukan adanya peningkatan plafon KUR dan kemudahan persyaratan KUR,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM di Jakarta.

Baca Juga: Ingin KUR Dikabulkan Bank? Pelajari Syarat dan Cara Pengajuan di BRI, BRI dan Mandiri, Cair hingga Rp100 Juta

Penambahan jumlah KUR tersebut diputuskan dalam rapat koordinasi yang membahas berbagai kebijakan yang akan menjadi dasar pelaksanaan program KUR 2022 guna mengoptimalkan peran UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional.

Airlangga menjelaskan, mempertimbangkan tren penurunan cost of fund dan peningkatan efisiensi Over Head Cost (OHC) suku bunga KUR, pemerintah juga menurunkan subsidi bunga KUR tahun 2022 untuk KUR Super Mikro sebesar 1 persen, KUR Mikro turun 0,5 persen dan KUR PMI turun 0,5 persen.

Selain itu, pemerintah turut menetapkan beberapa perubahan kebijakan KUR, antara lain perubahan plafon KUR Mikro (tanpa agunan tambahan) yang sebelumnya di atas Rp10 juta sampai Rp50 juta menjadi di atas Rp10 juta sampai Rp100 juta.

Selain itu, perubahan KUR Khusus/Klaster tanpa pembatasan akumulasi plafon KUR untuk sektor produksi (non-perdagangan), perubahan kebijakan KUR Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) termasuk penyesuaian plafon KUR Penempatan PMI dari maksimal Rp25 juta menjadi maksimal Rp100 juta, serta perubahan dan perpanjangan relaksasi kebijakan KUR pada masa pandemi COVID-19.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: kur.ekon.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler