Khusus Alumni Kartu Prakerja, Ambil Rp10 Juta Tanpa Jaminan untuk Modal Usaha dari KUR Super Mikro BNI dan BRI

- 22 Februari 2022, 18:15 WIB
Ilustrasi Kartu Prakerja Gelombang. KUR Super Mikro Bank BNi dan BRI disiapkan untuk para Alumni Kartu Prakerja.
Ilustrasi Kartu Prakerja Gelombang. KUR Super Mikro Bank BNi dan BRI disiapkan untuk para Alumni Kartu Prakerja. /ANTARA

BAGIKAN BERITA – Selain mendapatkan insetif uang sebesar Rp2,4 juta, Alumni Kartu Prakerja juga bisa mendapatkan tambahan modal usaha hingga Rp10 juta.

Pemerintah menyediakan alokasi anggaran sangat besar untuk KUR Super Mikro yang salah satunya dikhususkan untuk Alumni Kartu Prakerja.

Dana tersebut bisa dijadikan untuk mengembangkan usaha yang dirintis setelah mengikuti pelatihan di program Prakerja.

Baca Juga: Tambahan Modal Usaha Rp10 Juta untuk Alumni Prakerja dari BNI dan BRI, Simak Cara dan Syarat Mendapatkannya

Alumni Prakerja tak perlu memikirkan jaminan saat mengajukan KUR Super Mikro ke Bank BNi ataupun BRI.

Sebab, KUR Super Mikro merupakan skema pembiayaan untuk masyarakat yang telah mendapatkan pelatihan kewirausahaan tanpa syarat jaminan.

KUR Super Mikro diberikan oleh Bank BNI ataupun BRI untuk para alumni prakerja yang telah memiliki usaha sendiri.

Baca Juga: 7 Langkah Mudah Mengajukan KUR BNI yang Bisa Diajukan Secara Online, Simak untuk Dapat Modal hingga Rp50 Juta

KUR Super Mikro sangat bermanfaat karena subsidi bunga 3 persen dari pemerintah diperpanjang hingga Juni 2022.

Pelajari syarat dan cara mendapatkan KUR Super Mikro yang sangat bermanfaat untuk tambahan modal usaha.

Melansir kur.ekon.go.id, KUR Super Mikro Merupakan KUR yang diberikan dengan plafon kredit/pembiayaan sampai dengan Rp10 juta per penerima KUR.

KUR Super Mikro ini diprioritaskan untuk dapat disalurkan kepada ibu rumah tangga dan/atau pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) yang berusaha.

Berbeda dengan skema KUR lainnya, KUR Super Mikro tidak mensyaratkan minimal lama usaha.

Baca Juga: Ini Cara Termudah Daftar KUR BNI 2022, Dapat Pinjaman hingga Rp50 Juta Tanpa Jaminan Tambahan, Ini Syaratnya

Namun demikian, calon penerima KUR Super Mikro yang belum memiliki usaha selama 6 bulan, wajib mengikuti pelatihan atau pendampingan usaha.

Skema KUR Super Mikro yang hadir pada masa pandemi Covid-19 menawarkan fitur yang mudah dan cepat.

Dari sisi agunan tambahan, penerima KUR Super Mikro tidak dipersyaratkan agunan tambahan.

Jika berminat mengajukan KUR Super Mikro, inilah Syarat dan Ketentuan:

- Memiliki Usaha Produktif

Baca Juga: 5 Dokumen Penting Ajukan Modal Usaha KUR Mikro BTPN Cair hingga Rp25 Juta, Cek Syarat Mudah Ini

- Lama usaha bisa kurang dari 6 bulan. Dalam hal ini calon debitur KUR Super Mikro yang waktu pendirian usahanya kurang dari 6 (enam) bulan harus memenuhi salah satu persyaratan sebagai berikut:

1. Mengikuti pendampingan

2. Mengikuti pelatihan kewirausahaan atau pelatihan lainnya

3. Tergabung dalam kelompok usaha

4. Memiliki anggota keluarga yang telah mempunyai usaha produktif yang dan layak

Baca Juga: Cara Daftar KUR BNI 2022 Cepat dan Mudah Tanpa Agunan, UMKM Bisa Pengajuan hingga Rp50 Juta untuk Modal Usaha

- Fotocopy KK dan KTP

- Memiliki Surat Keterangan Usaha yang dikeluarkan minimal setingkat RT/RW

- Belum pernah mendapatkan KUR dan tidak sedang menerima pinjaman komersial

Sementara itu, melansir Antara News, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan sepanjang tahun 2022, pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp370 triliun untuk bantuan pembiayaan KUR bagi alumni program kartu prakerja.

"Tujuan awalnya, melalui program kartu prakerja, kami mendorong agar mereka menjadi wiraswasta," katanya dilansir Antara Kamis 13 Januari 2022.

Baca Juga: Cepat dan Mudah Daftar KUR BRI 2022, UMKM Akses Pinjaman Rp50 Juta Cukup dengan 5 Syarat Ini

Pemerintah menjalankan program kartu prakerja di awal masa pandemi virus corona (COVID-19) tahun 2020. Tidak semata berfungsi sebagai jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, melainkan yang lebih penting adalah untuk peningkatan kompetensi kerja.

Selain mendapatkan pelatihan kerja, setiap peserta program kartu prakerja menerima uang toal Rp3.550.000. Terdiri dari biaya bantuan pelatihan Rp1 juta, biaya survei pascapelatihan Rp150 ribu dan insentif pascapelatihan senilai Rp600 ribu perbulan selama empat bulan.

Selanjutnya, lanjut Menko Airlangga, ketika para alumni program kartu prakerja sudah mulai membuka usaha, pemerintah mendorongnya dengan pembiayaan UMKM.

"Pembiayaan itu dengan pola kredit usaha rakyat atau KUR," ujarnya.

Baca Juga: Selalu Ada Rezeki, Siapkan Dokumen Penting Ini, Ajukan KUR Mikro Mandiri Cair hingga Rp50 Juta, Cek di Sini

Melalui KUR, Menko Airlangga menjelaskan untuk alumni kartu prakerja yang memulai usaha mikro, disediakan pembiayaan antara Rp10 juta hingga 100 juta.

"Tanpa jaminan. Bapak Presiden Joko Widodo setuju bunganya 3 persen selama enam bulan," katanya.

Selain itu, pembiayaan KUR untuk alumni program kartu prakerja yang menjalankan usaha kecil disediakan antara Rp100 juta sampai 500 juta.

Menko Airlangga mendorong alumni kartu prakerja harus berani berhutang untuk modal pengembangan usahanya.

"Dengan begitu sekaligus belajar restrukturisasi. Niscaya semua pengusaha mengalami proses seperti ini. Tidak ada pengusaha yang baru mengawali langsung sukses," tuturnya.

Baca Juga: Gelombang 23 Kartu Prakerja 2022 Masih Dibuka, Segera Simak Syarat dan Cara Daftarnya di Sini

Pembiayaan KUR untuk alumni program kartu prakerja telah digulirkan pemerintah sejak tahun lalu.

"Tahun lalu anggarannya Rp290 triliun. Kami terus dorong. Tahun ini anggaran pembiayaan KUR untuk alumni program kartu prakerja yang disiapkan mendekati Rp370 trilun," ucap Menko Airlangga Hartarto.

Dalam kesempatan berbeda, Airlangga mengatakan, Pembiayaan Bagi UMKM memutuskan untuk meningkatkan plafon KUR 2022 menjadi Rp373,17 triliun dengan suku bunga tetap 6 persen.

“KUR dibutuhkan dalam percepatan pemulihan ekonomi pada masa pandemi COVID-19, sehingga diperlukan adanya peningkatan plafon KUR dan kemudahan persyaratan KUR,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Komite Kebijakan Pembiayaan bagi UMKM di Jakarta.

Baca Juga: No Riba Pengajuan KUR BSI 2022, Pinjaman hingga Rp50 Juta Bisa Pencairan dengan Syarat Ini

Penambahan jumlah KUR tersebut diputuskan dalam rapat koordinasi yang membahas berbagai kebijakan yang akan menjadi dasar pelaksanaan program KUR 2022 guna mengoptimalkan peran UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional.

Airlangga menjelaskan, mempertimbangkan tren penurunan cost of fund dan peningkatan efisiensi Over Head Cost (OHC) suku bunga KUR, pemerintah juga menurunkan subsidi bunga KUR tahun 2022 untuk KUR Super Mikro sebesar 1 persen, KUR Mikro turun 0,5 persen dan KUR PMI turun 0,5 persen.

Selain itu, pemerintah turut menetapkan beberapa perubahan kebijakan KUR, antara lain perubahan plafon KUR Mikro (tanpa agunan tambahan) yang sebelumnya di atas Rp10 juta sampai Rp50 juta menjadi di atas Rp10 juta sampai Rp100 juta.

Selain itu, perubahan KUR Khusus/Klaster tanpa pembatasan akumulasi plafon KUR untuk sektor produksi (non-perdagangan), perubahan kebijakan KUR Penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) termasuk penyesuaian plafon KUR Penempatan PMI dari maksimal Rp25 juta menjadi maksimal Rp100 juta, serta perubahan dan perpanjangan relaksasi kebijakan KUR pada masa pandemi COVID-19.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: kur.ekon.go.id ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x