Ade Soekadis, Executive Director, Mercy Corps Indonesia, mengatakan, Inisiatif Strive Indonesia untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan merupakan bukti dari pendekatan strategis Mercy Corps Indonesia dalam menciptakan peluang ekonomi untuk mendukung pertumbuhan yang inklusif.
Melalui kolaborasi ini, Mercy Corps Indonesia akan memastikan Usaha Mikro dan Kecil (UMK), terutama usaha yang dipimpin atau dimiliki oleh perempuan, diberdayakan melalui digitalisasi dan layanan keuangan yang inklusif.
"Kami berkomitmen untuk mendorong perubahan kebijakan untuk mendukung ekosistem UMK dengan membangun Digital Learning Network, yang akan secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan diskusi dan seminar,” ujar Ade.
Subhashini Chandran, Vice President, Social Impact, Asia Pacific, Mastercard Center for Inclusive Growth, mengatakan, Pasar e-commerce di Indonesia telah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dengan mencakup hampir 50 persen pangsa pasar dan diproyeksikan menyentuh US$ 95 miliar pada tahun 2025.
"Meskipun begitu, baru 29 persen dari UMKM yang telah memanfaatkan e-commerce untuk mengakses pasar dan bertumbuh. Mastercard Strive Indonesia akan terus berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung melalui kemitraan guna membantu UMKM masuk dalam ekonomi digital den berkembang,” ucap Chandran.
Mastercard meyakini dalam upaya untuk mengembangkan ekonomi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan – yang dapat dinikmati oleh semua individu di manapun mereka berada – kolaborasi memiliki potensi untuk membawa kemajuan yang sangat besar.
Selain program Mastercard Strive Indonesia dan Mastercard Academy 2.0, Mastercard secara aktif bekerja sama dengan mitra dari sektor swasta dan publik di Indonesia untuk merancang inisiatif yang bertujuan mendorong inklusi keuangan dan digital bagi seluruh masyarakat.***