Hati-Hati Terlalu Lama Gunakan Earphone Bisa Menyebabkan Ini

20 November 2020, 09:17 WIB
Hati-Hati Terlalu Lama Gunakan Earphone Bisa Menyebabkan Ini /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA -Mengunakan earphone sekarang ini banyak dilakukan oleh para pengguna smartphone baik itu anak-anak, remaja maupun orang dewasa.

Terlebih setelah masa Pandemi covid 19, penggunaan earphone intensitasnya lebih tinggi karena penerapan sekolah daring maupun meeting menggunakan aplikasi zoom.

Apabila menggunakan earphone terlalu lama biasanya para penggunanya suka mengeluh nyeri , iritasi dan infeksi pada telinga dalam tujuh hingga delapan bulan terakhir terus meningkat selama pandemi COVID-19, disebabkan penggunaan earphone dalam waktu yang lama.

Baca Juga: V BTS dan Alicia Keys Membuat Heboh Jelang Peluncuran Album BE, Akankah Kolaborasi?

Pandemi memaksa para profesional pekerja dan pelajar untuk melakukan tugasnya dari rumah. Para dokter pun mendapat peningkatan jumlah keluhan pasien yang menderita sakit telinga.

Dr. Shrinival Chavan, kepala departemen THT di rumah sakit J J, Mumbai mengatakan seseorang yang menggunakan earphone, earpod ataupun headphne lebih dari delapan jam akan membuat telinga stres apalagi jika earphone tersebut tidak pernah dibersihkan sehingga berisiko menyebarkan infeksi.

"Mendengarkan secara terus-menerus pada volume suara yang tinggi dalam waktu yang lama juga dapat melemahkan kemampuan mendengar," kata Dr. Shrinival Chavan dilansir Indian Express, Jumat.

Baca Juga: Menusuk Jiwa, Ikatan Cinta Bikin Baper, Aldebaran: Karena Cinta Itu Kata Hati

Jika kebiasaan ini tidak diubah, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga. Dr. Shrinival mentarakan kotoran di dalam telinga membunuh bakteri secara alami dan mencegah infeksi.

Penggunaan cotton bud untuk membersihkan telinga akan menghilangkan lapisan lilin pelindungnya dan membuat bagian dalam telinga terkena infeksi bakteri dan hal tersebut biasanya menyebabkan sakit telinga.

"Kami menyarankan orang untuk melepas earphone. Udara segar harus masuk ke dalam telinga agar tetap aman," kata Dr. Shrinival.

Baca Juga: Positif Covid-19, Calon Gubernur Kalteng Sugianto Sabran Absen dalam Debat Kedua di Jakarta

Sementara itu, Dr. Rahul Kulkarni, kepala unit THT di Rumah Sakit St George, mengatakan masalah telinga tidak hanya terkait dengan pekerja profesional, tetapi anak-anak sekolah yang harus mengikuti kelas online juga mengalami keluhan yang sama.

"Idealnya, anak sekolah sama sekali tidak menggunakan headphone. Kalau mereka mengikuti kelas di laptop atau PC, maka volume perangkatnya sudah cukup," kata Dr. Rahul.

Dr. Rahul mengatakan orang-orang tidak mengetahui etika bagaimana berkomunikasi melalui panggilan telepon, panggilan konferensi dan konferensi video serta menggunakan volume suara yang keras pada headphone.

Baca Juga: 5 Tips Jitu Bertransaksi Online, Nomor Satu yang Paling Aman

"Jika siswa sekolah menggunakan headphone dengan suara lebih dari 60 desibel, secara alami akan membebani daya pendengaran mereka," ujar Dr. Rahul.

Anak-anak sekolah harus mendengarkan volume suara dengan tingkat yang sama seperti saat mereka belajar di kelas. Jika mereka mendengarkan suara dengan volume yang lebih tinggi, hal itu dapat menyebabkan komplikasi.

"Bahkan orang dewasa pun datang dengan keluhan iritasi di telinga. Paparan suara keras dalam waktu lama membuat orang cemas dan mudah marah. Keluhan seperti itu juga terlihat saat ini," kata Dr. Rahul.***

Editor: Hendra Karunia

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler