Baca Juga: Inilah Link Live Streaming Piala Menpora 2021, Arema FC VS PSIS Semarang: Kick Off Pukul 18.15 WIB
Diet fleksibel dikembangkan oleh ahli gizi Dawn Jackson Blatner pada tahun 2009 dan menerbitkan buku berjudul "The Flexitarian Diet: The Mostly Vegetarian Way to Lose Weight, Be Healthier, Prevent Disease and Add Years to Your Life".
Pada tahun 2019, diet flexitarian menduduki peringkat nomor tiga dalam kategori Diet Terbaik Secara Keseluruhan dalam hal mempromosikan kesehatan jangka panjang dan mencegah penyakit serta berada di urutan kedua sebagai Diet Terbaik untuk penderita diabetes.
Manfaat diet flexitarian
1. Membantu menurunkan berat badan
Sebuah studi penelitian menemukan bahwa orang dewasa yang kelebihan berat badan yang diberi lima pola makan nabati yang berbeda seperti pola makan vegan, vegetarian, pesco-vegetarian, semi-vegetarian dan omnivora menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam penurunan berat badan.
Studi tahun 2015 lainnya melaporkan bahwa wanita pasca-menopause yang mempertahankan diet semi-vegetarian selama lebih dari 20 tahun memiliki berat badan, indeks massa tubuh (BMI) dan persentase lemak tubuh yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan non-vegetarian.
2. Mengontrol tingkat tekanan darah
Diet flexitarian dapat membantu menstabilkan tingkat tekanan darah Anda. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam The British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa mengikuti diet flexitarian dapat menurunkan tingkat tekanan darah dan BMI. Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Jalur Terusan Suez Kembali Normal Setelah Terhalang Kapal Raksasa Ever Given