Diet Flexitarian, Diet Vegetarian yang Fleksibel:Cocok Untuk Penderita Diabetes

- 30 Maret 2021, 21:36 WIB
Diet Flexitarian, Diet Vegetarian yang Fleksibel:Cocok Untuk Penderita Diabetes
Diet Flexitarian, Diet Vegetarian yang Fleksibel:Cocok Untuk Penderita Diabetes /- Foto : Pixabay/

BAGIKAN BERITA-Memilikii  badan yang langsing merupakan dambaan para wanita dan juga pria.

Saking ingin memiliki berat badan ideal bahkan rela dengan mencoba berbagai ragam diet.

Saat ini terdapat beragam jenis diet yang bertujuan untuk mengurangi berat badan, salah satunya adalah flexitarian diet.

Dilansir Boldsky, Minggu, kata flexitarian merupakan kombinasi dari dua kata "fleksibel" dan "vegetarian", yang berarti bahwa pola makan di sini menggunakan pendekatan vegetarian yang lebih fleksibel dibanding dengan pola makan vegetarian atau vegan lainnya.

Baca Juga: Polling LIDA 2021: Dandi Perwakilan Bali Tersenggol di Konser LIDA Top 56 Group 1 Merah Indosiar

Baca Juga: Hati-hati! ISIS Mulai Bangkit di Mozambik Afrika, Berhasil Rebut Palma Kota Kaya Minyak dan Bunuh 55 orang

Pola makan flexitarian menyarankan Anda untuk mengambil manfaat dari pola makan vegetarian tanpa sepenuhnya menghilangkan produk hewani dari makanan.

Flexatarian disebut juga dengan diet semi-vegetarian yang menekankan pada makan makanan nabati dan sesekali mengkonsumsi daging dalam jumlah sedang.

Diet ini berfokus pada mengkonsumsi lebih banyak makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, polong-polongan, kacang-kacangan dan biji-bijian sambil tetap menikmati daging dalam jumlah sedang, mengkonsumsi lebih sedikit makanan olahan dan membatasi tambahan gula dan permen.

Baca Juga: Dunia Musik Indonesia Berduka, Penyanyi Terkenal Tanah Air, Chrisye Meninggal Dunia pada 30 Maret 2007

Baca Juga: Inilah Link Live Streaming Piala Menpora 2021, Arema FC VS PSIS Semarang: Kick Off Pukul 18.15 WIB

Diet fleksibel dikembangkan oleh ahli gizi Dawn Jackson Blatner pada tahun 2009 dan menerbitkan buku berjudul "The Flexitarian Diet: The Mostly Vegetarian Way to Lose Weight, Be Healthier, Prevent Disease and Add Years to Your Life".

Pada tahun 2019, diet flexitarian menduduki peringkat nomor tiga dalam kategori Diet Terbaik Secara Keseluruhan dalam hal mempromosikan kesehatan jangka panjang dan mencegah penyakit serta berada di urutan kedua sebagai Diet Terbaik untuk penderita diabetes.

Manfaat diet flexitarian

1. Membantu menurunkan berat badan

Sebuah studi penelitian menemukan bahwa orang dewasa yang kelebihan berat badan yang diberi lima pola makan nabati yang berbeda seperti pola makan vegan, vegetarian, pesco-vegetarian, semi-vegetarian dan omnivora menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam penurunan berat badan.

Studi tahun 2015 lainnya melaporkan bahwa wanita pasca-menopause yang mempertahankan diet semi-vegetarian selama lebih dari 20 tahun memiliki berat badan, indeks massa tubuh (BMI) dan persentase lemak tubuh yang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan non-vegetarian.

2. Mengontrol tingkat tekanan darah

Diet flexitarian dapat membantu menstabilkan tingkat tekanan darah Anda. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam The British Journal of Nutrition menunjukkan bahwa mengikuti diet flexitarian dapat menurunkan tingkat tekanan darah dan BMI. Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Jalur Terusan Suez Kembali Normal Setelah Terhalang Kapal Raksasa Ever Given

Baca Juga: Konflik Makin Meruncing, Andi Arief: Mereka Akan Berupaya Merebut Paksa Kantor DPP Demokrat Jalan Proklamasi

3. Mengurangi risiko diabetes

Sebuah studi menunjukkan bahwa wanita pasca-menopause yang mengikuti diet semi-vegetarian untuk jangka panjang memiliki kadar glukosa dan insulin yang lebih rendah secara signifikan. Studi lain tahun 2009 yang diterbitkan dalam Diabetes Care menunjukkan bahwa risiko diabetes tipe 2 lebih rendah pada semi-vegetarian daripada non-vegetarian.

4. Dapat mengatasi kanker

Meningkatkan konsumsi buah, sayur, polong-polongan, biji-bijian, kacang-kacangan dan biji-bijian terbukti dapat mencegah kanker. Sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine menunjukkan bahwa studi selama 7 tahun pada kasus kanker usus besar pada 78.000 orang menemukan bahwa semi-vegetarian 8 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker usus besar dibandingkan dengan non-vegetarian.

5. Mengobati penyakit radang usus (IBS)

Sebuah penelitian melaporkan bahwa diet semi-vegetarian efektif dalam mencegah kekambuhan gejala pada pasien dengan IBS. Studi penelitian lain menyimpulkan bahwa meningkatkan asupan serat makanan melalui diet semi-vegetarian dapat digunakan sebagai pengobatan pendukung untuk pasien dengan penyakit Crohn.

Baca Juga: Jawab Moeldoko, Ketum Demokrat AHY Tuding Moeldoko Berbohong, Menilai Tak Pedulikan Etika dan Moral

Jenis makanan diet flexitarian

Diet ini menyarankan Anda untuk mengkonsumsi makanan kaya protein seperti kacang-kacangan, lentil, kedelai, dan tahu. Sayuran bertepung seperti ubi, jagung dan kacang polong. Sayuran non-tepung seperti paprika, kubis Brussel, kacang hijau, wortel, dan kembang kol.

Untuk buah-buahan yang disarankan adalah apel, jeruk, anggur, beri dan ceri. Sedangkan pada biji-bijian seperti soba, quinoa dan farro. Kacang dan biji-bijian seperti almond, kacang mete, kenari, biji chia, biji rami, dan pistachio.

Mengkonsumsi susu juga disarankan pada diet ini seperti susu kelapa atau santan, susu kedelai, susu rami dan susu almond tanpa pemanis.

Selain itu, untuk lemak Anda disarankan mengkonsumsi lemak sehat seperti alpukat dan minyak zaitun. Anda juga dapat memakan telur, ayam, ikan, daging, susu yang berasal dari hewan yang diberi makan rumput atau yang dipasteurisasi, minuman herbal seperti teh, kopi dan air putih.

Makanan yang harus dihindari

Anda tidak disarankan untuk makan daging olahan seperti sosis, karbohidrat olahan, makanan cepat saji, gula dan manisan.***

Editor: Hendra Karunia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x