Kenali Gejala Perbedaan Nyeri Dada Akibat Asam Lambung dan Nyeri Dada Akibat Jantung

- 3 Oktober 2021, 15:35 WIB
Ilustrasi Nyeri Dada
Ilustrasi Nyeri Dada /dr. Jhon Chueh

“Nyeri dada pada angina tidak memiliki lokasi spesifik, bisa di dada kiri atau kanan, sekitar lambung, bahkan bisa juga dirasakan di punggung sehingga tidak dapat ditentukan dengan telunjuk terkait lokasi bagian tubuh yang mengalami nyeri dada,” ujar dr. Bambang, Sabtu 2 Oktober 2021.


Anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) ini menyampaikan, keluhan penyakit jantung koroner lain adalah dada terasa tertekan benda berat atau sesak bila beraktivitas, terutama pada penderita diabetes mellitus dan usia lanjut di mana sudah muncul neuropati atau gangguan fungsi pada sistem saraf, termasuk yang memberi sensasi rasa sakit.

Baca Juga: Hati-hati, Perempuan Lebih Beresiko Terkena Serangan Jantung Akibat Tekanan Kerja, Ini Alasannya

Nyeri dada timbul akibat adanya gangguan keseimbangan suplai dan permintaan.

Otot jantung yang kekurangan suplai oksigen akan mengalami metabolism anaerob yang menghasilkan asam laktat.

Produksi asam laktat berlebih pada sel-sel otot jantung ini yang mencetuskan rasa nyeri dada.

Secara umum, angina dibagi menjadi angina stabil, angina tak stabil, dan angina khas infark.

Angina pektoris stabil adalah suatu keadaan di mana tak ada perubahan dalam derajat, intensitas dan frekuensi nyeri dada dalam 4 minggu terakhir.

Angina pectoris tak stabil terjadi jika terdapat peningkatan intensitas, durasi, dan frekuensi nyeri dada dalam kurun waktu empat minggu terakhir.

Sementara ini, angina khas infark atau serangan jantung adalah nyeri dada hebat yang disertai keluarnya keringat dingin dan berlangsung terus menerus hingga lebih dari 20 menit.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x