Kenali Gejala Perbedaan Nyeri Dada Akibat Asam Lambung dan Nyeri Dada Akibat Jantung

- 3 Oktober 2021, 15:35 WIB
Ilustrasi Nyeri Dada
Ilustrasi Nyeri Dada /dr. Jhon Chueh

Baca Juga: Perut Kamu Kembung? Coba deh Makan 5 Buah dan Sayuran Ini Dijamin Akan Hilang

Kemudian, apa perbedaan nyeri dada akibat asam lambung dan nyeri dada akibat jantung?

“Nyeri pada lambung pada dasarnya bisa menjadi salah satu tanda dari angina dan bisa disertai muntah atau mual, terutama jika sumbatan terjadi pada pembuluh arteri koroner kanan sehingga sering terjadi misdiagnosis karena dianggap sakit maag. Oleh karena itu, perlu dilakukan anamnesa dan pemeriksaan yang lebih teliti,” kata Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Makassar.

Nyeri ulu hati karena sakit maag atau GERD sering disertai keluhan lain seperti rasa terbakar di sekitar dada (heart burn) akibat adanya regurgitasi asam lambung (makanan yang telah ditelan namun kembali ke kerongkongan atau mulut).

Sakit maag bisa disertai gejala penyerta lain seperti sering sendawa, kembung, dan nyeri ulu hati jika terlambat makan.

Untuk memperkuat dugaan ada atau tidaknya penyempitan pembuluh darah koroner; pasien sebaiknya dilakukan pemeriksaan penunjang misalnya rekaman jantung, treadmill test, atau ekokardiografi.

Gejala nyeri dada pada gangguan maag terjadi akibat produksi asam lambung berlebihan, peradangan pada bagian kerongkongan (esophagitis) akibat regurgitasi asam lambung, dan adanya iritasi atau luka pada mukosa (lapisan kulit dalam) lambung atau duodenum (bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong).

Di sisi lain, adakah perbedaan nyeri dada akibat jantung dan COVID-19? Nyeri dada akibat COVID-19 bisa terjadi jika terdapat penyulit seperti radang selaput pembungkus jantung (perikarditis) dan radang otot jantung (miokarditis).

Nyeri dada akibat COVID-19 juga dapat terjadi jika terdapat serangan jantung karena pembentukan bekuan darah yang menyumbat arteri koroner.

Hal tersebut terjadi karena COVID-19 juga berpotensi menimbulkan gangguan koagulasi/pembekuan darah.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x