Cara Mudah Turunkan Kolesterol Setelah Seharian Makan Makanan Bersantan dan Berlemak Seperti Opor Ayam

- 2 Mei 2022, 19:00 WIB
cara menurunkan kadar kolesterol setelah makan makanan berlemak seperti opr ayam saat lebaran
cara menurunkan kadar kolesterol setelah makan makanan berlemak seperti opr ayam saat lebaran /Tangkap layar kanal YouTube tri pujis/

BAGIKAN BERITA-Hari raya Idul Fitri atau lebaran identik dengan menyantap ketupat dengan makanan berlemak seperti opor ayam, rendang dan sambal goreng ati yang membuat kolesterol tinggi.

Sajian lebaran seperti opor ayam, rendang dan sambal goreng ati merupakan makanan dengan kadar lemak yang tinggi sehingga bisa memicu kolesterol tinggi apabila tidak bisa mengontrolnya,


Padahal jika kolesterol melonjak setelah makan opor ayam dan rendang yang berlebihan pastinya momen yang biasa dimanfaatkan untuk silaturahmi saat momen lebaran ini bakal ikut terganggu, bahkan berisiko menimbulkan serangan jantung atau stroke.

Baca Juga: Tips Mudah Turunkan Kolesterol Setelah Makan Opor Ayam dan Rendang Saat Lebaran

Saat ini, banyak cara bisa dilakukan untuk mencegah lonjakan kolesterol di hari raya lebaran yang penuh kemenangan ini.

Seperti mengatur pola makan selama lebaran, memperbanyak minum air putih, menyempatkan diri berolahraga, hingga berhenti merokok.

Apabila perubahan gaya hidup tidak mampu menurunkan kadar kolesterol, kita juga bisa mengonsumsi minuman susu dengan sari buah yang mengandung plant stanol ester yang teruji klinis dapat menurunkan kadar kolesterol hingga 7-10% setelah konsumsi 2 botol sehari secara rutin langsung setelah makan.

Baca Juga: Wajib Tahu! Inilah 13 Tanda Seseorang Mengalami Masalah Kesehatan Mental, Salah Satunya Merasa Putus Asa


Dikutip dari keterangannya pada Selasa, dokter spesialis gizi klinis di RS Siloam Kebon Jeruk dr. Sheena R. Angelia, M.Gizi, SpGK mengakui sejumlah hidangan yang biasa disajikan di hari lebaran memang bisa memicu lonjakan kolesterol.

“Konsumsi makanan tinggi kolesterol, contohnya daging berlemak, jeroan, dan makanan tinggi lemak jenuh, seperti kue kering, cake, hidangan bersantan dan digoreng memang bisa memicu lonjakan kolesterol," kata Sheena.

Terlebih jika selama berpuasa, kita juga cenderung berbuka dengan menu yang rendah nilai nutrisinya, tinggi gula dan lemak, diikuti dengan penurunan aktivitas fisik.

Hal-hal semacam ini dikatakan Sheena dapat menyebabkan timbulnya dislipidemia, yang mendukung terjadinya berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke.

"Pencegahan lonjakan kolesterol ini dapat dibantu dengan mengonsumsi plant stanol ester secara rutin,” jelas Sheena.

Baca Juga: Mau Mudik? Inilah 5 Tips Menjaga Daya Tahan Tubuh Selama Perjalanan Mudik agar Tetap Bugar

Plant stanol ester merupakan pangan fungsional dari bahan makanan sumber terutama nabati seperti minyak nabati, gandum, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan.

National Cholesterol Education Program Adult Treatment Panel III (NCEP ATP III) merekomendasikan plant stanol ester sebanyak 2 gram per hari harus dimasukkan ke dalam pola makan sehari-hari yang bertujuan untuk mencapai target terapi dislipidemia, yaitu menurunkan kadar LDL. Beberapa penelitian menyebutkan plant stanol ester dapat menurunkan kadar LDL hingga 11%.

Efek penurunan kolesterol oleh plant stanol ester umumnya dijelaskan sebagai penurunan absorpsi kolesterol dari usus kecil.

Molekul plant stanol ester yang mirip dengan kolesterol akan berkompetisi dan menggantikan posisi kolesterol di dalam usus sehingga lebih sedikit kolesterol yang diserap, peningkatan konsentrasi plant stanol di dalam enterosit juga mengaktifkan pembuangan kolesterol kembali ke lumen usus.

“Meskipun plant stanol secara alami dapat ditemukan di sebagian besar sumber makanan nabati, jumlah dalam makanan normal sangat kecil dan bisa jadi tidak memiliki efek terapeutik," papar Sheena.

Baca Juga: Inilah 5 Manfaat Timun Suri Bagi Kesehatan, Cocok untuk Menu Berbuka Puasa

Intinya, cukup sulit untuk memenuhi kebutuhan 2 gram per hari plant stanol, apabila hanya bergantung dari sumber pangan alami.

Dengan berkembangnya konsep pangan fungsional, harapan baru pada plant stanol muncul ketika esterifikasi senyawa ini dapat difortifikasi ke dalam beberapa produk makanan.

"Oleh karena itu, suplementasi plant stanol ester dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan harian, apabila tidak tercukupi dari bahan makanan sumber,” jelas Sheena.

Seperti kita tahu, akumulasi kolesterol jahat yang tinggi bisa memicu penumpukan plak di pembuluh darah, sehingga memicu penyakit jantung koroner dan strok yang merupakan penyakit mematikan nomor 1 dan 2 di Indonesia dan dunia.

Baca Juga: GRATIS, 55 Link Template Twibbon Idul Fitri 1443 H Terbaik untuk Profil atau Status Medsos, Mudah Dipasang


Secara umum, plant stanol ini bersumber dari bahan makanan alami, maka tidak ada efek kelebihan dosis, karena bukan merupakan obat, melainkan bagian dari asupan makanan sehari-hari.

"Plant stanol ester juga relatif aman dan efektif dikonsumsi lansia. Terdapat penelitian mengenai pemberian minuman susu yang diperkaya plant stanol ester, menunjukkan bahwa kondisi saluran cerna lansia berfungsi secara optimal dalam menyerap plant stanol ester, karena ketersediaan zat tersebut setelah mencapai usus cukup tinggi, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menurunkan kolesterol bagi lansia..

Mungkin sulit untuk mengontrol dan memilah-milah asupan hidangan mana yang mengandung kolesterol dan mana yang bebas dari kolesterol di momen lebaran.

Namun pastinya kita tidak ingin apa yang kita konsumsi di momen istimewa ini membawa penyesalan.

Semoga di hari raya ini kita semua tetap sehat dan dapat bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat.***

Editor: Hendra Karunia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x