Waspadai Gangguan Mental Obsessive Compulsive Disorder (OCD), Bisa Serang Usia Muda

- 3 Agustus 2020, 15:41 WIB
Ilustrasi Depresi.*/PIXABAY.COM
Ilustrasi Depresi.*/PIXABAY.COM /

Ia mengetahui penyebab obsesinya dan menyadari bahwa hal yang menjadi obsesi tersebut kerap tidak masuk akal.

Tetapi, ada juga yang belum menyadari, mengabaikan, atau tidak mau mengakuinya. “Sebagian besar mengabaikan gangguan pada dirinya karena takut diberi label gangguan mental dari lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Dipinang PDIP, Iyeth Bustami Bakal Maju di Pilkada Kabupaten Bengkalis 2020

“OCD bisa disebut gangguan mental bila ada distres dan disfungsi yang menyebabkan pengidapnya merasa tersiksa, tidak nyaman, hingga menganggu fungsi dalam kehidupannya,” sebutnya.

Gangguan mental masih sering dianggap tabu, bahkan dalam masyarakat dikorelasi sebagai 'gila' sehingga banyak dari penderita yang seharusnya sudah pada tahap harus diobati malah semakin parah.

Gejala OCD sering menyerang usia muda dan berpotensi memburuk seiring pertambahan usia penderitanya, seperti menyebabkan depresi bahkan mendorong penderitanya bunuh diri.

Baca Juga: Cegah Penyelewengan, Pemprov Jabar Perketat Distribusi Bansos di Wilayah Jawa Barat

Pengobatan gangguan kejiwaan dimulai dengan konseling atau terapi perilaku kognitif dari psikiater dan obat-obatan dari psikiater jika diperlukan atau kombinasi keduanya.

Branding and Communication Strategist MiPOWER Ivan Christian Winatha mengatakan OCD kerap menyerang usia muda dan kita perlu peduli agar tingkat gangguan mental tidak terus bertambah.

Ivan meyakinkan bahwa karena usia milenial hanya datang sekali dan merupakan masa berekspresi, meningkatkan eksistensi serta masa mempersiapkan masa depan.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x