Innalillahi, Selamat Jalan Untuk Selamanya, Fotografer Senior Arbain Rambey Sampaikan Kabar Duka: RIP

25 Februari 2021, 07:14 WIB
Innalillahi, Selamat Jalan Untuk Selamanya, Fotografer Senior Arbain Rambey Sampaikan Kabar Duka /Instagram. Com/@arbainrambey/

BAGIKAN BERITA-Innalillahi Wa Innailaihi roojiun, fotografer senior Indonesia Arbain Rambey menyampaikan Kabar duka atas meninggalnya maestro tari legong Bulantrisna Djelantik.

Hal tersebut sampaikan fotografer senior Indonesia Arbain Rambey atas meninggalnya maestro tari legong Bulantrisna Djelantik di akun twitter pribadinya @arbainrambey Rabu 24 Februari 2021.

"RIP Bulantrisna Djelantik, " cuit fotografer senior Arbain Rambey di twitter pribadinya.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 25 Februari 2021: Waduh, Mama Sarah Bungkam Mateo 500 Juta, Nino Ceraikan Elsa?

Dikutip Bagikan Berita.com dari berbagai sumber Maestro Tari Legong Bulantrisna Djelantik meninggal dunia pada hari Rabu 24 Februari 2021 dinihari dalam usia 73 tahun.

Bulantrisna Djelantik  merupakan keturunan raja terakhir Karangasem.

Ayu Bulantrisna Djelantik lahir di Deventer, Belanda, 8 September 1947.

Baca Juga: 4 Pemikiran Manusia yang Menjadi Target Setan dalam Peristiwa Kesurupan, Bisa Menggelincirkannya Menjadi Sesat

Beliau adalah seorang maestro tari tradisional Indonesia. Ayu dikenal sebagai maestro tari Legong yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis THT dan pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Ayu Bulantrisna Djelantik menggeluti dunia tari pertama kali di Puri sang kakek.

Kakek dari Bulantrisna bernama Anak Agung Anglurah Djelantik yang merupakan raja terakhir dari Kerajaan Karangasem, Bali.

Baca Juga: Tiba-tiba, SBY Kembali Ungkit 212, Ungkap Ada Petinggi 'Bintang Empat' Sengaja Fitnah SBY, Siapakah Dia?

Ia yang mencari dan memanggil guru tari untuk Bulantrisna. Guru yang dipanggil oleh sang kakek antara lain Bagus Bongkasa dan Gusti Biang Sengog.

Bulantrisna kecil mengenal tari tradisional Bali ketika usia 7 tahun dan pada saat usianya menginjak 10 tahun Bulantrisna diundang oleh Presiden Soekarno ke Istana Presiden di Tampaksiring, Gianyar, Bali untuk menghibur para tamu Istana.Mentor utamanya adalah Anak Agung Mandera dan Gusti Made Sengog, penari Legong generasi pertama.

Tahun 1971 Bulantrisna memutuskan untuk menikah dan berhenti menari. Pada akhirnya setelah menikah Bulantrisna tetap menari ketika melanjutkan studi di Jerman, Belanda dan Belgia.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis 25 Februari 2021: Nino Akan Gugat Cerai Elsa, Mama Sarah Kasih 500 Juta ke Mateo

Sampai saat inipun Bulantrisna tetap aktif menekuni dunia tari bahkan setelah pensiun sebagai pegawai negeri dan staff pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung.

Editor: Hendra Karunia

Tags

Terkini

Terpopuler