Genap Berusia 18 Tahun, Bunga Bangsa Rilis Single ke-3 Berjudul Rurah

1 Juni 2023, 17:00 WIB
Bunga Bangsa (tengah) merilis Single Ketiga Berjudul Rurah (Rusak). /Ahmad Taofik /Bagikanberita.com

BAGIKAN BERITA – Setelah sukses dengan dua single sebelumnya, Monica Kezia Bunga Keinanti atau lebih dikenal dengan nama panggung Bunga Bangsa kembali merilis single terbaru berjudul Rurah (Rusak) pada Rabu 31 Mei 2023. 

Bunga Bangsa yang seorang Drummer Progressive perempuan asal Kota Semarang, Jawa Tengah ini merilis Single ketiganya sekaligus merayakan ulang tahun ke-18 tahun di CGV, Paris Van Java Mall, Kota Bandung, Kamis 31 Mei 2023.

Dalam perjalanan sebagai Drummer, Bunga sudah mencapai banyak sekali prestasi, salah satunya memecahkan rekor Muri sebagai “Remaja Perempuan Penabuh Drum Terlama” (22 Jam) di tahun 2021, dan disaat yang bersamaan Bunga berhasil menggalang donasi sebesar 2.2 Miliar yang seluruhnya diberikan kepada 1400 Anak Yatim di seluruh Indonesia melalui Yayasan Mizan Amanah.

Single Rurah ini melanjutkan kesuksesannya dari dua single sebelumnya, Panggrantesing Jagad (Kesedihan Bumi) tahun 2020 dan Prahara Rusaking Jagad (Kejadian Rusaknya Bumi) tahun 2022. Single ke-3 ini menjadi sequel dari runtutan cerita tentang Rusaknya Bumi dan seisinya. 

Baca Juga: KUR BRI Online 2023 Cair Juni 2023, Pinjaman Modal Usaha hingga Rp100 Juta Tanpa Jaminan untuk UMKM

Rurah bercerita tentang Egosentris manusia yang terjadi belakangan ini. Manusia mulai hanya memikirkan keinginan dirinya sendiri, mereka tega melakukan segalanya, dengan cara apapun untuk memenuhi hasrat nafsunya yang tidak pernah tercukupi.

Sehingga pada akhirnya tanpa sadar merusak semua yang ada disekitarnya bahkan menghancurkan dirinya sendiri. Inilah cikal bakal yang menjadikan Manusia memiliki “Ideologi Sampah”.

Ideologi Sampah merupakan perilaku “buruk” manusia yang dilakukan secara berulang-ulang hingga menimbulkan anggapan bahwa hal tersebut merupakan sesuatu yang “benar” dan biasa.

Bunga Bangsa, Drummer Progressive asal Semarang merilis single ketiga.

”Seringkali kita menemukan banyak Netizen yang tanpa ragu menggerakan jarinya untuk menebar kebencian melalui Platform Media Sosial. Tidak sedikit pula banyak orang ‘besar’ yang ingin semakin ‘besar’ dengan cara menyetir serta menyamakan persepsi pola pikir manusia melalui berbagai media Digital,” ucap Bunga Bangsa.

Baca Juga: Edisi Libur Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023, Kumpulan Kode Promo Gojek dan Grab untuk Jalan-Jalan dan Belanja

Sehingga, kata dia, semakin hari keburukan sudah dianggap menjadi hal yang “Lumrah” untuk dilakukan. Manusia mulai saling berebut kebenaran, saling menyalahkan jika sesuatu tidak sesuai dengan keinginannya, dan saling mencaci hanya untuk sebuah eksistensi.

Jika hal ini terus terjadi dan dibiarkan terus menjalar, maka Rusaklah Semua Hukum Alam. Dalam Musik Video Rurah, Bunga mengilustrasikan dirinya menjadi 3 karakter yang berbeda. Menjadi “Ratu Ideologi Sampah”, “Pemberontak” dan “Rakyat Jelata”.

“Ratu Ideologi Sampah” menjadi simbol metafora dari “Ideologi Sampah” (negatif) sebagai bentuk kekuasaan, ketidakpedulian, rasa angkuh terhadap apapun dan egosentris manusia yang selalu haus akan sanjungan dan pujian.

Pemberontak menjadi simbol kebebasan dan idealisme positif yang melakukan perlawanan terhadap “ideologi sampah”. Rakyat adalah simbol metafora dari kepolosan setiap insan yang menjadi korban keegoisan manusia berideologi sampah.

Baca Juga: Jadwal Acara TV SCTV Kamis 1 Juni 2023, Simak FTV, Bidadari Surgamu, Tajwid Cinta, Takdir Cinta Yang Kupilih

Sebagai Musisi muda yang memiliki visi untuk melestarikan budaya Indonesia, komposisi Lagu Rurah merupakan cross culture dari musik Gamelan Banyuwangi dan Ritme Latin Percussion. Dalam karya ini, Bunga berkolaborasi dengan Komunitas Musik Tradisional Banyuwangi dan Komunitas Perkusi USBP (United States of Bandung Percussion).

Menampilkan sesuatu yang berbeda dari karya yang sebelumnya, Bunga tidak lagi bermain Drum Set, melainkan bermain perkusi menggunakan ragam barang yang sudah tidak terpakai (sampah). 

Kendati demikian Bunga tetap meramu Komposisinya dalam balutan khas musik Progressive yang memiliki multi birama serta sinkopasi yang unik dalam karyanya. Rudimental Drag serta Flam tersusun menarik melengkapi aksentuasi ritmik sesuai dengan kebutuhan Komposisi dan Karakter karyanya. Susunan Notasi Tradisional pun dipikirkan secara apik oleh seluruh tim gamelan dan sindennya.

Single terbaru ini dirilis secara digital dalam format Musik Video di Channel Youtube Bunga Bangsa Official dan disusul dengan perilisan audionya yang dapat didengar di seluruh Platform digital seperti Spotify, Joox, Apple Music, dan lainnya.***

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Terkini

Terpopuler