7 TIPS Meminjamkan Uang Agar Tidak Menjadi Masalah Di Kemudian Hari, Nomor 5 yang Paling Penting

17 Desember 2020, 10:36 WIB
7 TIPS Meminjamkan Uang Agar Tidak Menjadi Masalah Di Kemudian Hari, Nomor 5 yang Paling Penting /pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Masalah hutang-piutang, sudah menjadi hal biasa dalam kehidupan di dunia ini, namun harus ada aturan yang baku untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Untuk itu Bagikan Berita Memberikan Tips meminjamkan uang agar tidak menjadi masalah dikemudian hari yang dirangkum dari berbagai sumber, berikut pemaparannya.


Sebagai wujud kasih sayang kepada orang yang mengalami kesulitan, Islam membolehkan seseorang untuk mencari pinjaman.

Baca Juga: Muslim Wajib Tahu, 10 Adab Makan - Minum dalam Islam yang Dicontohkan Rasulullah, Nomor 7 Diharamkan


Meski demikian, sebagaimana dikatakan oleh para ulama, mencari pinjaman itu boleh dilakukan dalam kondisi terpaksa. Sebab, hutang adalah amanah yang wajib ditunaikan.


Oleh karena itu, orang yang berhutang harus memiliki niat yang baik untuk segera melunasi hutang ketika mampu, tanpa ditunda-tunda.
Orang yang berniat baik, niscaya akan dibantu oleh Allah SWT sehingga bisa membayar hutangnya atau dengan menjamin di akhirat.


Para ulama menyebut akad peminjaman itu sebagai akad irfaq yang berarti pemberian manfaat atau belas kasih.

Baca Juga: 5 Etika Shalat Berjamaah, No 3 Harus Diketahui Pejabat


Oleh karenanya, memberikan pinjaman itu dianjurkan dalam Islam. Dari Ibnu Mas’udz bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim memberikan pinjaman kepada muslim yang lain dua kali kecuali seperti shadaqah satu kali.” (H.R. Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi).


Jadi pemberian pinjaman itu merupakan perbuatan yang baik, membantu memberikan jalan keluar bagi seorang muslim yang mengalami kesempitan dan juga memenuhi kebutuhannya.


Untuk itu, perlu diingat beberapa tips dalam memberi pinjaman agar proses peminjaman berjalan dengan lancar dan tidak terjadi hal yang tidak diharapkan.


1. Seorang yang meminjami adalah orang yang sah bila memberi, sehingga tidak boleh seorang wali yatim meminjamkan dari harta yatim.

Baca Juga: 7 Tips Cara Mengajarkan Anak untuk Sholat, Nomor 4 yang Paling Penting


2. Diharamkan bagi orang yang meminjamkan untuk mensyaratkan adanya tambahan dalam pengembalian atau mensyaratkan imbalan manfaat tertentu.


Ulama bersepakat, bila dia mensyaratkan lalu mengambilnya maka itu termasuk riba, walaupun diistilahkan dengan sebutan lain seperti bunga, jasa, atau yang lain.


Hal itu karena Islam mensyariatkan peminjaman adalah sebagai amal kebaikan atau ibadah yang dia mesti harapkan balasannya di sisi Allah SWT


3. Lihat dulu kondisi keuangan Anda. Kalau Anda punya uang, bukan berarti Anda sudah dapat menjadi bank bagi orang lain.

Baca Juga: 6 Adab Sebelum Tidur yang Dicontohkan Rasulullah Kepada Anak, Nomor 4 Tidak Diketahui Banyak Orang


Lihat dulu kemungkinan pengeluaran-pengeluaran keluarga Anda dalam beberapa bulan ke depan. Mungkin anak Anda perlu masuk sekolah.


Mungkin bayi Anda akan lahir. Mungkin Anda akan keluar uang untuk ini, untuk itu, dan sebagainya. Jangan sampai ketika Anda membutuhkan uang, uang tersebut masih berada di tangan orang lain. Kalau perlu, mungkin bisa juga Anda menganggarkan sejumlah uang untuk dipinjamkan.

4. Saat memberikan pinjaman, tanyakan terlebih dahulu perihal jumlah uang yang akan dipinjam dan teliti sebelum memberi.


Coba teliti dulu sebelum Anda meminjamkan uang kepada orang lain. Yang harus Anda teliti adalah kemampuan orang tersebut untuk membayar kembali hutangnya.

Baca Juga: Luar Biasa, 7 Manfaat Pete Bagi Kesehatan Tubuh, Nomor 4 Tidak Banyak Diketahui Orang


 Inilah yang juga dilakukan bank sebelum meminjamkan uang kepada nasabahnya yang ingin meminjam uang.


5. Buat kesepakatan dengan peminjam sebelum Anda memberikan uang tersebut. Secara garis besar, hal-hal yang perlu dibahas disini adalah lama waktu meminjam dan metode pengembalian uang tersebut.


Untuk lebih menjamin transaksi ini, ada baiknya Anda membuat surat pernyataan yang memiliki kekuatan hukum.


Hal ini sebenarnya bukan bermaksud untuk mencurigai peminjam. Justru sebaliknya, dalam surat perjanjian tersebut sebenarnya juga ada upaya untuk membantu peminjam jika pihak peminjam tidak mampu memenuhi kesepakatan yang telah dibuat.

Baca Juga: 7 Cara Jitu Mengatasi Anak Kecanduan Handphone


6. Pikirkan tentang keuntungan jangka panjang yaitu kemudahan Anda dalam meminjam uang tatkala Anda juga sedang membutuhkan uang. Jika anda membantu dengan suka cita, maka orang lain juga akan ikhlas membantu Anda.


7. Untuk membantu peminjam mengingat pinjaman mereka, Anda bisa memberinya salinan surat perjanjian yang sebelumnya telah dibuat. Dengan demikian, Anda tidak perlu terlalu sering mengingatkannya.


Karena pada dasarnya saat seseorang meminjam apapun maka dia pasti akan selalu ingat pada pinjaman mereka.***

Editor: Hendra Karunia

Tags

Terkini

Terpopuler