Jokowi Jawab Kritikan BEM UI Soal King of Lip Service, Andi Arief: Penjelasannya Masih Membahayakan Demokrasi

29 Juni 2021, 22:12 WIB
Jokowi Jawab Kritikan BEM UI Soal King of Lip Service, Andi Arief: Penjelasannya Masih Membahayakan Demokrasi /twitter.com/Andiarief__/

BAGIKAN BERITA - Politisi Partai Demokrat Andi Arief ikut bersuara tentang kritik Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) kepada Presiden Jokowi yang menyebutnya sebagai 'King of Lip Service (Raja Membual).

Melalui akun Twitter pribadinya, Andi Arief yang juga merupakan Ketua Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat ini mengatakan bahwa penjelasan Jokowi  soal kritikan dari BEM UI tidak menyentuh substansi kritik.

"Penjelasan Pak Jokowi tidak menyentuh substansi kritik soal king of lip service," tulis Andi Arief.
Masih menurut Andi Arief apa yang disampaikan Jokowi dalam merespon kritikan dari BEM UI malah menebar peringatan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Bolehkan Mahasiswa Kritik Dirinya, Anggap Sudah Biasa tapi Harus Sesuai Tata Krama

"Malah menebar peringatan soal etika dan tatakrama," cuit akun @Andiarief__.pada Selasa 29 Juni 2021.

Jokowi Jawab Kritikan BEM UI Soal King of Lip Service, Andi Arief: Penjelasannya Masih Membahayakan Demokrasi

Diakhir cuitannya pria yang pernah menjadi salah satu korban penculikan aktivis pada tahun 1998 ini menyimpulkan bahwa penjelasan Jokowi masih membahayakan demokrasi.

"Kesimpulan saya penjelasannya masih membahayakan demokrasi," pungkasnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Inggris vs Jerman Euro 2020 di Mola TV dan RCTI, Prediksi Pertandingan dan Susunan Pemain

Seperti diketahui, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengkritik Presiden Jokowi sebagai The King Of Lip Service di Twitter miliknya pada Sabtu 26 Juni 2021.

Pada unggahan tersebut, tampak foto Jokowi berdiri di sebuah mimbar, mengenakan tahta raja, dan latar belakangan bibir, disertai keterangan King of Lip Service.

Akibat unggahan tersebut BEM UI dipanggil pihak kampus, yang terlibat dalam pembuatan gambar tersebut.

Baca Juga: Resep Ikan Gabus Super Enak dan Lezat, Cocok Bagi Pemula Mudah Serta Gak Ribet

Aksi Rektorat UI yang memanggil para mahasiswa menjadi sorotan dari berbagai pihak karena dianggap tidak tepat dan berlebihan.

Pada Selasa 29 Juni akhirnya Presiden Jokowi menjawab kritikan dari BEM UI yang menyebut dirinya sebagai 'King of Lip Service'.

Melalui Youtube Sekretariat Presiden, pada Selasa 29 Juni 2021, Jokowi menyatakan kritik yang disampaikan oleh BEM UI merupakan bentuk ekspresi mahasiswa di dalam negara demokrasi.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Kapal Ferry KMP Yunice Tenggelam di Perairan Selat Bali Wilayah Pelabuhan Gilimanuk Bali

"Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi. Jadi kritik ini ya boleh-boleh saja," ujar Jokowi dalam keterangannya.

Selain itu, Jokowi juga berpesan agar pihak kampus UI selanjutnya tidak membatasi mahasiswa untuk berekspresi. Namun Mantan Gubernur DKI Jakarta ini, mengingatkan bahwa tetap ada tata krama yang harus dipatuhi.

Pada kesempatan itu juga, Jokowi mengakui dirinya sejak lama sudah banyak pihak yang mengkritik dirinya dengan sebutan klemar-klemer, plonga-plongo, otoriter, bebek lumpuh, dan bapak bipang.

Baca Juga: Update Terbaru Kapal KMP Yunicee Tenggelam di Ketapang Gilimanuk: 6 Jenazah Sudah Ditemukan

"saya kira biasa saja mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat, tapi Yang penting kita semuanya memang bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," tuturnya.***

 

Editor: Ali Bakti

Tags

Terkini

Terpopuler