Astagfirullah, Ngeri Dosanya! Simak Jahatnya Riba Menurut Syekh Ali Jaber dan Cara Mengatasinya

18 November 2021, 14:30 WIB
Syekh Ali Jaber ungkap sholawat khusus pelunas hutang yang bisa dibaca di hari tertentu. /YouTube/Syekh Ali Jaber

BAGIKAN BERITA – Riba menurut Syekh Ali Jaber ngeri dosanya, meskipun begitu, riba pada zaman sekarang ini terlihat lumrah dilakukan.

Riba seperti sudah tidak tabu lagi di kalangan masyarakat umum, banyaknya jasa yang menawarkan pinjaman uang di tengah situasi ekonomi yang menghimpit ini membuat riba semakin merajalela.

Syekh Ali Jaber yang merupakan pendakwah dan ulama asal Madinah ini menuturkan ceramahnya mengenai riba yang saat ini tengah marak berada di masyarakat.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Anjurkan Ucapkan 1 Kalimat Ini Saat Adzan Berkumandang, Semua Dosa Masa Lalu Langsung Dihapus

Tak dipungkiri, himpitan ekonomi yang menjepit membuat mau tidak mau seseorang terlibat dalam riba.

Namun bagaimanakah hukum riba yang sebenarnya dalam pandangan islam menurut Syekh Ali Jaber?

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Syekh Ali Jaber pada tanggal 27 September 2021, beliau mengupas tuntas bagaimana dosa yang diterima dan bagaimana cara mengatasinya agar dosa itu tidak semakin menumpuk.

Baca Juga: Subhanallah! Dikenal Sederhana, Inilah Sisa Tabungan Syekh Ali Jaber yang Tidak Pernah di Ungkap ke Publik

Syekh Ali Jaber mengatakan, saking membutuhkannya uang, manusia bukannya mencari cara yang halal justru ia malah lari ke cara riba.

Menutnya, meskipun kini penamaannya diubah menjadi ‘bunga’ namun tetap saja itu adalah riba.

Beliau memberi contoh ketika seseorang meminjam uang pada temannya, namun harus dikembalikan dengan nominal yang lebih dari uang yang dipinjam tersebut maka dosanya sangat mengerikan, lebih besar dari dosa berzinah dengan ibu kita sendiri.

“Jelas itu riba. Satu uang dari hasil riba, di sisi Allah dosanya lebih besar dari berzinah dengan ibu kita sendiri sebanyak 36 kali,” ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: 5 Tanda Kiamat yang Harus Kita Diketahui, Salah Satunya Muncul Binatang Melata ke Bumi: Ngeri!

Bukan hanya itu, Syeikh Ali Jaber juga mengatakan bahwa bunga yang diperoleh dari hasil tabungan kita di bank juga merupakan riba.

Menurutnya, jika seseorang merupakan orang yang taqwa, ia tidak akan mencampur adukan uang bunga tersebut untuk kebutuhannya.

“Orang-orang yang punya tabungan ratusan juta atau milyaran di bank, berapa bunga masuk? Uang itu hanya dengan disimpan di bank masuk bunga kan? Kalau dia bukan orang taqwa, berarti dia akan campur aduk modal uang dia, uang titipan dia (uang tabungan) dengan uang bunga itu,” ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Hindari Dosa Syirik, Salah Satunya Bisa Menghapus Seluruh Amal Ibadah, Berikut Penjelasannya

Syekh Ali Jaber menjelaskan jangan sampai uang bunga tersebut ikut tercampur dalam kebutuhan sehari-hari kita.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa kita harus bijak dan bisa mengatur uang tersebut. Bagaimana caranya?

Menurutnya, kita harus mengetahui uang yang masuk milik kita ada berapa, dan uang bunga berapa, lalu pada setiap bulan atau tahunnya kita harus menyalurkan uang bunga tersebut untuk kepentingan orang banyak.

Baca Juga: Ternyata Utang Piutang Bisa Mempererat Persahabatan, Ini Penjelasannya

“Ya harus tahu uang tabungan kita berapa, uang bunga yang masuk dari bank berapa, nanti akhir bulan atau akhir tahun kita kumpulkan uang itu.” ucap Syekh Ali Jaber.

Beliau juga mengatakan, bunga dari bank tersebut jangan dibiarkan disimpan di bank, ambillah untuk membantu kepentingan orang banyak.

“Uang bunga itu jangan dibiarkan di bank, manfaatkan dan ambil tapi bukan untuk belanja atau bayar pajak,” ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Ternyata Utang Piutang Bisa Mempererat Persahabatan, Ini Penjelasannya

Mungkin bagi yang memiliki tabungannya masih sedikit bunga itu tidak terasa, namun bagi yang memiliki tabungan banyak, bunga itu bisa sangat bermanfaat untuk orang banyak.

“Barangkali yang bunganya sedikit tidak terasa, tapi yang uang tabungannya banyak, lumayan uang bunga itu, bisa puluhan juta. Ini bisa berguna untuk masyarakat di kampung kita,” tutur Syekh Ali Jaber.

Untuk menyalurkan uang bunga tersebut, Syekh Ali Jaber memiliki beberapa contoh yang bisa dilakukan agar bisa berguna untuk orang banyak seperti:

Baca Juga: Makanan Super yang Diberikan Allah untuk Menjaga Kesehatan Kita, Begini Penjelasannya Kata dr. Zaidul Akbar

1. Memberikan akses jalan untuk ke masjid

“Yang dari jalan menuju ke masjid, atau jalan menuju ke kampung dalam kondisi berantakan, tidak ada jalan yang rapih, maka kita bantu buatkan jalan,” tutur Syekh Ali Jaber.

Itu merupakan salah satu cara yang baik untuk menyalurkan uang bunga tersebut. Namun menurut Syekh Ali Jaber, uang itu tidak boleh digunakan untuk anak yatim dan miskin karena uang tersebut haram.

2. Memperbaiki WC umum atau kamar mandi masjid

Selain bisa disalurkan untuk akses jalan ke masjid, menurut Syaikh Ali Jaber uang bunga tersebut juga bisa disalurkan untuk memperbaiki WC umum atau masjid, namun tidak boleh digunakan untuk masjidnya.

“Boleh untuk perbaiki jalan umum, boleh untuk WC umum, boleh perbaiki kamar mandi di masjid, tapi bukan untuk masjidnya, tidak boleh. Karena itu uang riba,” ujar Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Al Fatihah Bukan Surat Pertama yang Diturunkan Allah SWT tapi Ditempatkan Diawal Al Qur'an, Ini Jawabannya

3. Memperbaiki tempat sandal di masjid

Syekh Ali Jaber menuturkan ada hal lain yang bisa dilakukan untuk menyalurkan uang bunga tersebut, yaitu dengan cara memperbaiki tempat sandal masjid yang sudah tidak layak.

“Kalau kita melihat suatu masjid terlihat tempat penyimpanan sandal dan sepatunya tidak layak dan tidak nyaman, kita bantu bikin satu kotak yang besar agar rapih itu boleh,” ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: 11 Ramalan Kiamat yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya, Ada Bunuh Diri Masal 330 Orang Tewas Terpanggang

Menurutnya, bunga yang diterima dari bank itu sebaiknya diambil namun dipergunakan untuk hal yang dapat membantu banyak orang daripada dibiarkan dan dimanfaatkan oleh bank.

Hal-hal yang sudah disampaikan di atas tersebut merupakan cara yang juga dianjurkan oleh ulama untuk mengatasi uang bunga riba.

“Ini salah satu cara ulama bisa menggunakan uang riba untuk kemaslahatan umum, tapi tidak boleh untuk kemaslahatan pribadi,” ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Jangan Dulu Mengerjakan Amalan Rebo Wekasan Sebelum Memahami 3 Hal Ini, Simak Baik-baik Pendapat Para Ulama

Namun Syekh Ali Jaber juga menambahkan, jika uang riba itu sudah disalurkan untuk kepentingan umum tersebut, maka tidak boleh diatasnamakan sebagai sedekah dari diri sendiri.

“Dan tidak boleh berkata pada mereka ini sedekah dari saya, tolong sebutkan nama saya, Al-Fatihah. Tidak boleh,” tutur Syekh Ali Jaber.

Hal-hal tersebut dilakukan agar uang yang kita miliki tetap berkah dengan cara memisahkan harta kotor yang telah tercampur riba dengan uang modal tabungan kita.

Baca Juga: 3 Misteri Kematian yang Wajib Kita Ketahui dan Imani Seperti Tercantum dalam Al Qur'an

Lebih lanjut Syekh Ali Jaber menjelaskan, seseorang yang melawan riba maka ia telah berperang dengan Allah dan Rasulnya.

“Orang yang riba, dia melawan Allah dan Rasulnya. Saya bertanya, kalau kita lawan Allah dan Rasulnya, siapa yang menang? Ya sudah jangan macam-macam,” tegas Syekh Ali Jaber.

Lalu Syekh Ali Jaber menerangkan, orang yang berurusan dengan riba tersebut akan mendapat siksa kubur yang berat.

Baca Juga: 4 Dosa Syirik yang Tidak Terasa dan Sering Kita Jumpai di Kehidupan Sehari-hari: Waspada!

“Dan siksa ahli riba di kubur, di neraka, dan di hari kiamat berat sekali,” ucap Syekh Ali Jaber.

Namun beliau mengatakan, dalam suatu hadist Allah menjelaskan masih memberi kesempatan kepada manusia untuk bertaubat.***

Editor: Hendra Karunia

Tags

Terkini

Terpopuler