Ternyata Hal yang Sering Kita Temui di Masjid Ini Salah Satu Tanda Kiamat Menurut Syekh Ali Jaber

18 November 2021, 16:05 WIB
Salah satu tanda kiamat ini ternyata ada di masjid, simak penjelasannya menurut Syekh Ali Jaber /Pixabay. Com/

BAGIKAN BERITA – kiamat merupakan puncak dari semua kehidupan yang ada di bumi, yaitu peristiwa hancurnya seluruh alam semesta yang ada di bumi.

Kiamat tersebut tidak serta merta terjadi, ada banyak tanda yang menandakan kiamat sudah dekat yang ditunjukkan Allah melalui fenomena alam atau dari perilaku manusianya itu sendiri.

Syekh Ali Jaber pada kesempatan ini menjelaskan salah satu tanda kiamat yang terjadi, ternyata tanda tersebut berada pada masjid yang sering kita jumpai.

Baca Juga: Astagfirullah, Ngeri Dosanya! Simak Jahatnya Riba Menurut Syekh Ali Jaber dan Cara Mengatasinya

Dalam kanal YouTube nya yang ia unggah tanggal 4 Oktober 2021, ia mengatakan bahwa kita harus berhati-hati karena kiamat sudah mulai dekat, hal itu bisa dilihat dari masjid yang sering kita kunjungi.

Lalu apa yang menyebabkan suatu hal di masjid itu menjadi salah satu tanda kiamat?

Ternyata alasannya karena banyak masjid yang terlalu dihias, orang berlomba-lomba untuk menghias masjid namun kemakmuran masjidnya tidak turut diperhatikan.

Ibnu Abbas RA berkata:

“Sungguh kamu akan menghiasinya, yaitu masjid-masjid sebagaimana bangsa yahudi dan nasrani menghias tempat ibadah mereka,”. (Hadits Riwayat Imam Bukhari).

Dari hadis di atas, Syekh Ali Jaber menuturkan penjelasannya, beliau menyebut bahwa fenomena sekarang ini yang menghiasi masjid seperti yang dilakukan bangsa yahudi dan nasrani itu merupakan salah satu tanda kiamat.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Anjurkan Ucapkan 1 Kalimat Ini Saat Adzan Berkumandang, Semua Dosa Masa Lalu Langsung Dihapus

Menurutnya, menghias masjid itu boleh-boleh saja asal masih dibatas wajar dan tidak terlalu mengundang perhatian yang akan membuyarkan kefokusan saat beribadah.

“Menurut saya kalau bentuknya masih sunda kelapa seperti ini ya biasa, tidak ada sesuatu yang menarik perhatian, kalau kita sedang shalat tidak ada yang membuat pandangan mata kita fokus melihat hiasan-hiasan yang menarik,” ucap Syekh Ali Jaber.

Beliau juga menuturkan bahwa saat ini banyak masjid yang menarik dengan banyaknya warna dan kaligrafi yang terpajang di dalamnya, beliau mengakui bahwa salah satu masjid tersebut adalah Masjid Nabawi.

Baca Juga: Inilah Warisan Syekh Ali Jaber, 10 Nasihat untuk Orang Tua dalam Mendidik Anak

“Sekarang ada banyak masjid begitu kita masuk malah sudah kita mengagung-agungkan masjid ini dengan hiasan bermacam-macam, macam-macam warna, termasuk masjid nabawi, ” ujar Syekh Ali Jaber.

Jika dibandingkan, masjidil haram dengan masjid nabawi, beliau mengatakan jauh lebih megah masjid nabawi.

Syekh Ali Jaber mengatakan, para ulama tidak setuju dengan kemewahan itu.

“Ulama tidak setuju, untuk menghabiskan biaya yang cukup besar untuk menghiasi masjid, lebih baik diinfakkan kepada Negara yang miskin dan susah,” ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: 9 Trik Mudah Menjadikan Anak Laki-laki Menjadi Pria Sejati, Nomor 8 Wajib Orangtua Lakukan

Tapi hal itu tidak bisa dibantah karena sudah hukum kerajaan, tapi ulama sendiri tidak menerima, karena Syekh Ali Jaber menyebut bahwa kebiasaan tersebut adalah kebiasaan orang yahudi.

Menanggapi hal tersebut, Syekh Ali Jaber mengatakan bahwa fenomena tersebut terjadi karena tanda akhir zaman sudah semakin dekat.

“Tapi ternyata karena ini akhir zaman, dan fitnah akhir zaman, musibah akhir zaman, banyak umat islam mengikuti cara orang nasrani dan yahudi, diantaranya berlomba-lomba menghiasi masjid,” tutur Syekh Ali Jaber.

Menurutnya, inti sebenarnya dari membangun sebuah masjid itu adalah memakmurkan masjid bukan menghiasi masjid.

Baca Juga: 11 Ramalan Kiamat yang Tidak Pernah Terbukti Kebenarannya, Ada Bunuh Diri Masal 330 Orang Tewas Terpanggang

Banyaknya fenomena seperti ini membuat kita harus berhati-hati karena ini adalah tanda akhir zaman.

“Walaupun hal itu tidak diridhoi Allah, tapi karena ini menjadi tanda dan ciri hari kiamat. Berarti bapak/ibu tanda ini membuat kita harus lebih takut karena hari kiamat semakin dekat,” tutur Syekh Ali Jaber.

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa dahulu masjid nabawi sangat sederhana, ia mengumpulkan berbagai sumber sejarah lalu membuat miniatur animasi dari masjid nabawi pada zaman Rasulullah.

Beliau mengatakan masjid nabawi sangat sederhana bahkan atapnya saja menggunakan daun kurma. Ia menjelaskan, bukan berarti zaman sekarang harus seperti itu namun jangan menghabiskan dana hanya untuk hiasan saja.

Baca Juga: 3 Misteri Kematian yang Wajib Kita Ketahui dan Imani Seperti Tercantum dalam Al Qur'an

“Boleh bangun masjid tapi jangan menghabiskan biaya besar untuk perhiasan saja. Bentuknya biasa saja, tidak bermacam warna, tidak bermacam hiasan, tidak bermacam tulisan,” ujar Syekh Ali Jaber.

Bahkan beliau mengatakan ada larangan untuk menyimpan hiasan tulisan di masjid, ia juga mengakui bahwa niat itu baik namun mereka belum tahu hukumnya.

Kebanyakan orang melakukan hal tersebut karena melihat atau hasil contoh dari masjid yang sudah ada seperti masjid nabawi, namun Syekh Ali Jaber menjelaskan bahwa rujukan atau patokan kebolehan dalam islam bukan dari masjid, melainkan dari Al-Quran dan sunnah.

Baca Juga: Makanan Super yang Diberikan Allah untuk Menjaga Kesehatan Kita, Begini Penjelasannya Kata dr. Zaidul Akbar

“Hukum islam bukan ditujukkan kepada masjid atau kepada ustadz, atau kepada siapapun. Tapi hukum islam di balikan kepada Al-Quran dan sunnah,” ujar Syekh Ali Jaber.

Beliau menegaskan jika dalam Al-Quran diperbolehkan maka boleh, jika tidak maka tidak boleh.

Beliau juga menceritakan pengalamannya yang menasehati orang lain, ketika itu ia menasehati orang tersebut beserta hadits dan sabda Rasul yang sebaiknya tidak boleh dilakukan.

Baca Juga: Hati-hati Berat Badan Turun Drastis, Itu Pertanda Gejala Diabetes, Inilah 5 Ciri-ciri Diabetes yang Diwaspadai

Namun orang tersebut menjawab “Kata kyai saya”, padahal Syekh Ali Jaber sudah menyebut nama Allah dan Rasul dalam menasehatinya, Syekh Ali Jaber pun langsung angkat tangan.

“Kalau sudah memiliki fanatik seperti ini, kata kyai lebih utama dari kata Allah dan Rasulullah, angkat tangan tangan, tidak bisa. Ini menjadi salah satu masalah besar,” tutup Syekh Ali Jaber.***

Editor: Hendra Karunia

Tags

Terkini

Terpopuler