BAGIKAN BERITA - Berikut keutamaan melaksanakan ibadah sholat tarawih di bulan puasa Ramadhan 1444 Hijriyah.
Awal puasa Ramadhan telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang jatuh pada hari ini Minggu, 3 April 2022.
Seluruh umat muslim di tanah air pun tentunya telah melaksanakan ibadah sholat tarawih pada kemarin malam, Sabtu, 2 April 2022.
Baca Juga: Manfaat Kurma yang Jarang Diketahui Jadi Makanan Pembuka Terbaik Saat Buka Puasa, Inilah Manfaatnya
Lantas apakah anda mengetahui keutamaan melaksanakan ibadah sholat tarawih?
Jika belum tahu, silahkan simak artikel ini hingga tuntas yang mengutip dari berbagai sumber oleh Bagikanberita.com.
Keutamaan dari sholat tarawih yang paling dasar adalah adanya ampunan dari Allah SWT terhadap dosa-dosa seorang muslim di masa lalu.
Baca Juga: Resep Minuman Booster Sehat ala dr. Zaidul Akbar, Enak dan Segar Cocok untuk Berbuka Puasa
Dengan melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah juga dihitung sama dengan mengerjakan sholat tahajud semalam penuh. Dari keutamaan ini, sholat tarawih menjadi salah satu sholat sunnah yang utama.
Sholat tarawih merupakan sholat sunnah yang dilakukan khusus hanya pada bulan Ramadhan.
Sholat tarawih dalam bahasa Arab adalah bentuk jamak dari تَرْوِيْحَةٌ yang diartikan sebagai "waktu sesaat untuk istirahat".
Adapun waktu pelaksanaan sholat sunnah ini adalah setelah sholat Isya dan biasanya dilakukan secara berjamaah di masjid.
Ada beberapa praktik mengenai jumlah rakaat dan jumlah salam pada sholat Tarawih.
Di masa Nabi Muhammad, sholat tarawih hanya dilakukan tiga atau empat kali saja, tanpa ada satu pun keterangan yang menyebutkan jumlah rakaatnya.
Sholat tarawih berjamaah lalu dihentikan karena ada kekhawatiran bahwa hal ini akan diwajibkan.
Barulah pada zaman khalifah Umar bin Khattab sholat tarawih dihidupkan kembali dengan berjamaah, dengan jumlah 20 rakaat dilanjutkan dengan 3 raka'at salat witir.
Sejak saat itu, umat Islam di seluruh dunia menjalankan sholat tarawih pas tiap malam-malam bulan Ramadan dengan 20 raka'at.
Adapun empat mazhab Suni mempraktikkan jumlah rakaat yang berbeda, yaitu mazhab Hanafi (8 rakaat), Maliki (sebagian 8 atau 20 rakaat), Syafi'i (20 rakaat), serta Hambali (sebagian 8 atau 20 rakaat).
Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah dari Bani Umayyah di Damaskus menjalankan salat Tarawih dengan 36 raka'at, sementara Ibnu Taimiyah menjalankan 40 raka'at.
Penetapan sholat tarawih hanya 8 rakaat merupakan pendapat ulama kontemporer, seperti Ash-Shan’ani (w.1182 H), Al-Mubarakfury (w. 1353 H) dan Al-Albani.
Baca Juga: Inilah Bacaan Niat Mandi Keramas Ramadhan Lengkap dengan Artinya dan Syarat Puasa
Ash-Shan’ani Penulis Subulus-salam sebenarnya tidak sampai mengatakan salat Tarawih hanya 8 rakaat, sedangkan Al-Mubarakfury memang lebih mengunggulkan salat Tarawih 8 rakaat, tanpa menyalahkan pendapat yang 20 raka'at.
Demikianlah ulasan mengenai keutamaan melaksanakan sholat sunnah tarawib di bulan puasa Ramadhan.***