Buntut Penghinaan Fisik, Natalius Pigai Mengadu ke Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin

- 25 Januari 2021, 14:04 WIB
Kompilasi Gambar Natalius Pigai dan Llyod Austin
Kompilasi Gambar Natalius Pigai dan Llyod Austin /Instagram @natalius_pigai dan @asutin_lloy

BAGIKAN BERITA - Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mendadak menjadi perbincangan netizen. 

Semua ini bermula saat Ambroncius Nababan diduga melakukan penghinaan fisik dan rasisme karena telah menyandingkan foto Natalius Pigai dengan Gorila di akun Facebook. 

Nababan membubuhi keterangan di foto Pigai bahwa dia menolak vaksin Sinovac ataupun Pfizer. 

Baca Juga: Megawati Masih Bisa Jadi Presiden Dua Periode Lagi jika Kembali Nyapres di Pemilu 2024

"Edodoeee pace. Vaksin ko bukan sinovac pace tapi ko pu sodara bilang vaksin rabies. Sa setuju pace," tulis Ambroncius.

Dia juga menuliskan kata-kata yang tidak seharusnya di foto tersebut yakni ingin vaksin rabies. 

Atas unggahan tersebut, Pigai merasa dihina dan mengadu ke Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang baru. 

Pigai menuliskan Kekesalannya di Twitternya @NataliusPigai2 pada Minggu 24 Januari 2021. 

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta Senin 25 Januari 2021: Bahagianya Reyna Bisa Cooking Class Bareng Andin

Sebagaimana diketahui, Menhan Amerika Serikat yang baru dilantik Presiden Joe Biden merupakan orang kulit hitam pertama yakni Lloyd Austin. 

Curahan kekesalan Natalius Pigai saat dirinya mendapat penghinaan fisik.
Curahan kekesalan Natalius Pigai saat dirinya mendapat penghinaan fisik. @NataliusPigai2

"I am proud of you, mr @LloydAustin black African American most powerful gentlement in the world. We have been on fire againt Indonesian Colective (state) Racism to black African Melanesian (Papuan) more then 50 years. Torture, killing & slow motion genocide. We need attention.

(Saya bangga pada Anda, mr @LloydAustin orang kulit hitam Afrika-Amerika terkuat di dunia. Kami telah melawan rasisme Kolektif [negara] Indonesia terhadap orang kulit hitam Melanesia Afrika [Papua] lebih dari 50 tahun. Penyiksaan, pembunuhan & genosida gerakan lambat. Kami butuh perhatian)" tulis Pigai.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Twitter Natalius Pigai


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x