Namun, jika kita bergaul dengan lingkungan yang tidak shaleh, maka rintangan yang dihadapi akan jauh lebih berat.
4. Harsus bersungguh-sungguh atau serius dalam beramal.
Kesungguhan dalam beramal berarti bersungguh-sungguh dan serius dalam melakukan amal shaleh disertai kemampuan menyingkirkan segala aral melintang yang dapat mengganggu kesungguhan tersebut.
Tidak jarang, amal yang dilakukan seseorang bernilai sia-sia akibat lalai, berleha-leha, serta tidak memiliki motivasi yang jelas dalam beramal.
Kesungguhan beribadah akan mempersempit ruang gerak setan sehingga tidak ada kesempatan untuk menggelincirkan manusia dalam kesesatan.
Kepada orang yang ibadahnya disertai dengan mujahadah, Allah akan memberikan petunjuk ke jalan yang diridhoi-Nya.
Baca Juga: Kepolisan New York Menemukan Bom Rakitan di Rumah Pendukung Mantan Presiden Donald Trump: Gawat!
Firman Allah ,“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-’Ankabuut [29]: 69).
5. Introspeksi diri.
Mengintrospeksi diri adalah kewajiban setiap muslim yang ingin mencapai kebahagiaan hakiki di akherat kelak.
Seorang muslim yang selalu mengoreksi kesalahan dirinya di masa lalu, dia akan selalu mempertimbangkan hidupnya di masa yang akan datang sehingga kesalahan yang lalu tidak terulang. Allah berfirman.