Berbaik Sangka kepada Allah, Merupakan Kunci Doa dikabulkan

- 14 Februari 2021, 22:35 WIB
Berbaik Sangka kepada Allah, Merupakan Kunci Doa dikabulkan
Berbaik Sangka kepada Allah, Merupakan Kunci Doa dikabulkan /Pixabay/

BAGIKAN BERITA - Orang yang berdoa kepada Allah SWT adakalanya cepat dikabulkan dan ada pula yang lambat diperkenankan.

Bila Anda berdoa tetapi belum dikabulkan, janganlah cepat berprasangka bahwa Allah tidak mengabulkan permohonan Anda.

Sebab, masalah dikabulkan doa secara cepat atau lambat termasuk dalam bentuk kekuasaan-Nya.

Baca Juga: Bersaing dengan Klub Besar Eropa, Bayern Munchen Akhirnya Resmi Dapatkan Dayot Upamecano dari RB Leipzig

Orang yang selalu berdoa kepada Allah menandakan bahwa ia adalah orang yang dekat dengan Allah dan Allah pun akan dekat bahkan mengabulkan doa hamba-Nya.

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan antara yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain, manusia disebut sebagai makhluk yang selalu membutuhkan komunikasi sehingga para pakar komunikasi menyebutnya sebagai homo communicus.

Betulkah teori tersebut? Coba Anda renungkan. Jika Anda mempunyai masalah dan hal tersebut disampaikan (curahan hati atau curhat) kepada sahabat, apakah beban pikiran akan berkurang?

Baca Juga: Lama Tak Muncul di YouTube, Uya Kuya dan Istri Ternyata Terpapar COVID-19: Gua Takut Meninggal!

Tentu saja ya, bahkan mungkin saja beban tersebut akan terselesaikan. Begitulah pentingnya komunikasi antar personal (interpersonal communication) dalam kehidupan manusia.

Lalu, apa hubungan komunikasi dengan doa? Doa adalah komunikasi yang dilakukan manusia dengan pencipta-Nya atau dikenal juga dengan istilah trancendental communication.

Dalam bahasa Arab, doa sering diterjemahkan dengan memanggil, meminta, atau mengajak. Lebih khususnya lagi, doa sering diartikan sebagai permohonan yang dipanjatkan oleh makhluk kepada Sang Pencipta atau dalam hal ini penulis menerjemahkannya sebagai curhat manusia kepada Allah.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Bantah Tidak Jadi Nikah dengan Adit Jayusman karena Mahar, Inilah Penyebabnya

Orang yang selalu berdoa kepada Allah menandakan bahwa ia adalah orang yang dekat dengan Allah dan Allah pun akan dekat bahkan mengabulkan doa hamba-Nya.

Sebaliknya, orang yang malas untuk berdoa kepada-Nya termasuk orang-orang yang sombong sedangkan Allah sangat membenci orang-orang sombong.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa tidak (pernah) berdoa kepada Allah, maka Allah murka kepadanya.” (H.R. Muslim) Itulah mengapa kita dianjurkan untuk memperbanyak doa.

Baca Juga: UP DATE COVID-19 Minggu 14 Februari 2021: Sudah 33.183 Orang Meninggal Dunia di Indonesia, Hati-Hati!

Namun bagaimana kalau doa yang kita panjatkan secara terus menerus tidak kunjung dikabulkan? Jangan khawatir karena mungkin saja pengabulan doa tersebut ditunda beberapa tahun ke depan atau sampai hari kiamat.

Ini sebagai bukti kasih sayang Allah kepada kita karena Ia Maha Mengetahui segala kebutuhan kita. Belum tentu permohonan yang kita panjatkan baik menurut Allah.

Dan mungkin saja yang menurut kita tidak baik, adalah baik menurut Allah. Pengabulan doa adalah hak prerogatif Allah. Artinya, doa tersebut akan dikabulkan jika menurut Allah hal tersebut baik bagi diri kita.

Baca Juga: Gempa Fukushima: KBRI Tokyo, Tidak Ada Korban Jiwa Warga Indonesia yang Bermukim di Jepang

Di masa Rasulullah, ada seorang sahabat yang bernama Tsa’labah. Dia adalah sahabat yang miskin. Suatu saat, dia memohon kepada Rasulullah SAW untuk didoakan agar menjadi orang kaya.

Namun Rasulullah menolaknya seraya berkata, “Kemiskinan lebih baik bagimu. Karena jika engkau kaya, saya khawatir engkau akan terlena dengan kekayaanmu.”
Namun, Tsa’labah tetap membujuk Rasulullah untuk mendoakan dirinya agar jadi orang kaya dan dia berjanji akan semakin rajin beribadah kalau dirinya kaya.

Akhirnya, Rasulullah mendoakan Tsa’labah. Apa yang terjadi kemudian? Setelah Tsa’labah didoakan dan berhasil menjadi orang kaya, ia lupa terhadap janji yang pernah diucapkan kepada Rasulullah SAW Satu persatu ibadah yang biasa dia laksanakan ditinggalkannya. Jangankan sholat sunat, sholat wajib pun sudah mulai dia tinggalkan.

Baca Juga: Waduh! Gempa Magnitudo 7,1 di Fukushima Merupakan Rangkaian Gempa 2011 di Tempat yang Sama

Bahkan zakatnya pun tidak pernah dikeluarkan. Jadi, kita tidak boleh berburuk sangka (suudzan alias negative thinking) kepada Allah hanya karena doa belum dikabulkan dan semoga kita selalu dapat berbaik sangka (husnudhan alias positive thinking) kepada Allah atas doa-doa kita.***

 

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah