Network
BAGIKAN BERITA - Gempa dengan magnitudo 7,1 pada Sabtu 13 Februari 2021 di sisi Timur lepas pantai Fukushima, Jepang merupakan rangkaian gempa susulan atau aftershocks dari gempa berkekuatan 9,0 yang terjadi pada 11 Maret 2011 lalu.
Hal itu disampaikan Kenji Satake, seorang profesor dari Today (Tokyo Daigaku) ketika ditanya tentang rangkain gempa di Fukushima yang terjadi kemarin oleh Mainichi Shimbun, Minggu 14 Februari 2021.
"Karena (gempa Fukushima 2011) adalah gempa besar dengan magnitudo 9,0, tidak mengherankan memiliki gempa susulan skala ini 10 tahun kemudian," kata Kenji Satake.
Baca Juga: Karena Gagal Mencapai 2 per 3 Suara Senat AS, Mantan Presiden Donald Trump Selamat dari Pemakzulan
Pada gempa Fukushima 10 tahun yang lalu yang menyebabkan tsunami, diperkirakan 200 ribu orang meninggal atau hilang dan 500 ribu lainnya terpaksa dievakuasi.
Akibat Tsunami dan gempa tersebut ikut mempengaruhi stasiun pembangkit listrik tenaga nuklir dan menyebabkan keadaan waspada nuklir. Kerugian yang diciptakan dari bencana itu adalah 360 miliar dolar AS.
Namun untuk gempa pada Sabtu kemarin, sekitar pukul 11.08 waktu setempat terjadi di laut pada kedalaman 60 kilometer, tidak menimbulkan korban yang signifikan.
Seperti dilansir AFP korban terluka akibat gempa kini bertambah dari yang awalnya hanya 4 orang. Kini korban luka-luka akibat gempa tersebut mencapai 50 orang.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengatakan bahwa dia belum menerima laporan adanya kerusakan parah akibat gempa tersebut. Namun ada laporan telah terjadi tanah longsor di area jalan tol.
