Istri AHY Annisa Pohan Sindir Moeldoko, Annisa: Partai Demokrat Direbut Paksa, Apakah Kita Akan Terus Diam?

- 6 Maret 2021, 07:33 WIB
Istri AHY Annisa Pohan Sindir Moeldoko, Annisa: Partai Demokrat Direbut Paksa, Apakah Kita Akan Terus Diam?
Istri AHY Annisa Pohan Sindir Moeldoko, Annisa: Partai Demokrat Direbut Paksa, Apakah Kita Akan Terus Diam? /Instagram/@annisayudhoyono

BAGIKAN BERITA-Kisruh Partai Demokrat diprediksi akan berlarut-larut setelah Moeldoko terpilih sebagai ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak akan tinggal diam.

Hal tersebut disampaikan oleh Istri Ketua umum Partai Demokrat AHY Annisa Pohan dalam cuitannya yang tidak akan tinggal diam ketika sebuah partai direbut secara dengan melanggar konstitusi.

Baca Juga: SBY: KLB Partai Demokrat Tidak Penuhi Syarat dan Menyesal Pernah Memberikan Jabatan Kepada Moeldoko

"Ketika sebuah Partai Politik diambil haknya secara paksa dg melanggar konstitusi, lebih lagi ada “pembiaran” dari yang punya kuasa.
Apalagi dengan hak Rakyat kecil? Siapa yang akan lindungi? apakah kita akan terus diam? Cuit Annisa Pohan di akun twitter nya @annisapohan Sabtu 6 Maret 2021.

Lebih lanjut Annisa Pohan mengatakan bahwa keadilan sudah pergi dari negara ini

"Saya sadar, sdh lama keadilan pergi dari negara ini dan tidak pernah kembali.
Itu karena kita hanya menjadi penonton pasif, tidak membela keadilan dan tidak ikut berperan aktif “memulangkan” keadilan.
apakah kita akan terus diam? Cuit Anissa Pohan.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Bengkulu 4,9 Skala Richter, Getaran Cukup Kencang Dirasakan Warga


Anissa Pohan pun menambahkan cuitannya dengan ayat-ayat suci Alquran Surat Annisa tentang bersikap Adil.

"Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). QS.An-Nisaa (4:135), " Cuit Annisa Pohan.

Lebih lanjut Annisa Pohan kembali mengutip surat Annisa.

Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Bengkulu 4,9 Skala Richter, Getaran Cukup Kencang Dirasakan Warga

"Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan. QS. Annisa (4:135), " tulisnya.

Selain surat Annisa, Annisa Pohan pun mengutip surat Al-maidah tentang berlaku Adil.

'Wahai orang-orang yg beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan adil. & janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu utk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa.
Qs. Al-Maiida (5:8), "tulisnya.

Baca Juga: Tragis, Kapal Feri Terbalik dalam Waktu 90 Detik Menewaskan 190 Orang di Inggris pada 6 Maret 1987


Sebelumnya Annisa Pohan juga menulis cuitannya di twitter pribadinya terkait kisruh  Partai Demokrat. 

Menurut Anissa Pohan, Partai Demokrat tidak hanya dirampok tetapi 'pemerkosaan' Demokrasi suatu negara.

"ini bukan hanya permasalahan sebuah partai dirampok tapi masalah lbh besar lagi “Pemerkosaan” Demokrasi suatu negara, " cuit Annisa Pohan di akun twitternya @annisapohan Jumat 5 Maret 2021.

Baca Juga: Innalillahi, Gempa Bumi Guncang Bengkulu 4,9 Skala Richter, Netizen: Benar-benar Kencang Banget Kerasanya

Kisruh Partai Demokrat mencapai puncaknya pada hari ini setelah Moeldoko terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB di Sumatera Utara.

Terkait dengan terpilihnya Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat versi KLB, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY langsung melaksanakan Pers Conference.

Menurut Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa pelaksanaan kongres luar biasa (KLB) yang dilakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) adalah tindakan ilegal dan inkonstitusional karena tidak berdasarkan konstitusi partai.

Baca Juga: Waduh, Andi Arief Sebut KLB Demokrat Diikuti Peserta Gaib dan Abal-abal: Aya Aya Wae

"KLB yang mengatasnamakan Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, didasari niat dan dilakukan cara yang buruk. Ada yang katakan KLB tersebut bodong dan abal-abal, namun jelas ilegal dan inkonstitusional karena tidak sesuai dan tidak berdasarkan konstitusi Partai Demokrat," kata AHY dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut AHY menjelaskan, Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat yang merupakan konstitusi partai telah disahkan pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Menurut AHY, dalam konstitusi partai dijelaskan bahwa penyelenggaraan KLB harus disetujui dan didukung minimal 2/3 DPD Partai Demokrat, setengah jumlah DPC Demokrat, dan harus disetujui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 6 Maret 2021: Hati-Hati! Sedia Payung Bandung akan Hujan dari Siang hingga Malam Hari

"Tiga klausul tersebut tidak dipenuhi para peserta KLB. Seharusnya 2/3 Ketua DPD hadir, namun faktanya seluruh Ketua DPD Demokrat tidak ikut KLB dan berada di daerah masing-masing, dan para Ketua DPC tidak ikut, mereka solid pada partai dan kepemimpinan Demokrat yang sah," ujarnya.

Lebih lanjut AHY mengakui bahwa terdapat 34 Ketua DPC yang terpapar gerakan KLB tersebut, namun jabatan mereka telah diganti sebelum KLB dilaksanakan.

Menurut dia, para peserta KLB tersebut bukan pemilik suara yang sah karena statusnya mantan kader Demokrat yang telah diberhentikan tetap dan tidak hormat.

Baca Juga: Inilah Sosok Pimpinan Sidang KLB Demokrat, Jhoni Allen Putuskan Moeldoko Jadi Ketua Umum PD

"Kami sudah pegang surat kesetiaan dan penolakan KLB dari Ketua DPD dan DPC Partai Demokrat, sampai Jumat pagi ada 93 persen pemilik suara sah berada di tempat masing-masing. Dan ada 7 persen itu sudah kami ganti, sudah di-Plt-kan," Pungkasnya.***

Editor: Hendra Karunia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x