BAGIKAN BERITA - Komika Ernest Prakasa turut menyoroti kegaduhan yang terjadi di Partai Demokrat.
Partai berlambang mercy itu kini tengah diguncang badai dualisme kepemimpinan.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dikukedeta oleh Jenderal (Purn.) Moeldoko melalui Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang pada Jumat 5 Maret 2021.
Moeldoko sendiri merupakan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) yang notabene adalah pejabat publik dan bukan kader Partai Demokrat.
Ernest mengomentari pernyataan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang menyatakan bahwa siapapun Presidennya, tidak memiliki kewenangan untuk melarang sebuah Partai melakukan KLB atau Munaslub.
"Jd sejak era Bu Mega, Pak SBY s-d Pak Jokowi ini Pemerintah tdk pernah melarang KLB atau Munaslub yg dianggap sempalan krn menghormati independensi parpol. Risikonya, Pemerintah dituding cuci tangan. Tp kalau melarang atau mendorong bisa dituding intervensi, memecah belah, dsb," cuit @mohmahfudmd di Twitter pribadinya.
Pernyataan Mahfud MD tersebut didebat oleh Ernest Prakasa. Menurut Ernest, yang menjadi permasalahan bukan soal KLB melainkan ketua baru yang dipilih adalah bagian dari kabinet Jokowi.
"Dengan segala hormat, yang jadi masalah bukan KLB-nya Prof, tapi ketua barunya adalah bagian dari kabinet Jokowi," tulis Ernest Prakasa di akun Twitter @ernestprakasa, Sabtu 6 Maret 2021.
Ernest menegaskan, akibat seseorang yang diluar partai dan merupakan kabinet terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, maka persoalan menjadi kusut.
" Itu lho yang bikin kusut," tegas dia. ***