BAGIKAN BERITA - Amien Rais kembali membuat pernyataan yang membuat penasaran masyarakat Indonesia, ketika ia mengatakan bahwa Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko berani melengserkan AHY melalui KLB karena ada dukungan dari seorang 'lurah'.
Pernyataan tersebut diontarkan Amien Rais melalui akun YouTube resminya Amien Rais Official, pada Minggu 14 Maret 2021 ketika membahas tentang KLB partai demokorat yang menghasilkan Moeldoko menjadi ketua umum.
"Saya tidak mencampuri partai lain, tapi khusus Moeldoko ini, ini kan sesuatu yang luar biasa, saya tidak yakin Moeldoko seberani itu tanpa kedipan dari 'lurah' kita itu," kata Amien Rais yang juga merupakan inisiator Partai Ummat.
Pada kesempatan itu juga, Amien Rais tidak menjelaskan sosok 'lurah' tersebut. Ia bahkan mengkritisi sikap Presiden Jokowi yang sampai saat ini tidak mengeluarkan statemennya atau pendapat mengenai dualisme kepengurusan partai demokra tersebut.
Padahal masih menurut Amien banyak pihak sudah meminta kepada Presiden Jokowi untuk memberhentikan jabatan Moeldoko dari Kepala Staf Presiden.
"Bahkan yang tadinya mendukung Pak Jokowi, mengatakan tolong itu cepat dilepas dari jabatan KSP itu, supaya tidak mengotori rezim Jokowi," ujar bapak reformasi ini.
Amien Rais berpendapat bahwa dia pesimis Jokowi akan bersikap mengenai dualisme partai demokrat yang melibatkan salah satu orang terdekatnya.
Seperti diketahui, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di The Hill Hotel & Resort, Sibolangit, Sumatera Utara pada Jumat 5 Maret 2021, akhirnya selesai digelar dan Jenderal (Purn) Moeldoko terpilih sebagai ketua umum partai Demokrat 2021-2026,setelah mengalahkan Marzuki Alie yang dicalonkan oleh DPD NTB.
Meski kalah dari Moeldoko, Marzuki Alie tetap mempunyai jabatan sebagai Ketua Dewan Pembina Demokrat. Hal itu disampaikan oleh pimpinan sidang Jhoni Allen Marbun.
"Memutuskan, menetapkan penetapan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat 2021/2026 Bapak Marzuki Alie," tuturnya. Sedangkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko terpilih menjadi Ketua Umum.
KLB Partai Demokrat sendiri berlangsung sangat cepat. Acara tersebut, dibuka pukul 14:50 WIB oleh deklarator sekaligus senior Partai Demokrat, Etty Manduapessi, kongres kemudian diserahkan kepada Jhonny Alen Marbun sebagai pimpinan sidang.
Kurang dari 40 menit, atau sekitar pukul 15:35 WIB, kongres telah memutuskan Ketua Umum Partai Demokrat yang baru.
Pada KLB tersebut, Moeldoko tidak hadir di lokasi saat keputusan diambil. Jhonny Alen sebagai pimpinan sidang baru meminta kesediaan Moeldoko untuk menerima keputusan penetapan itu setelah keputusan dibuat.
Kala itu,Moeldoko yang mengaku akan terbang dari Jakarta ke Kualanamu saat dihubungi melalui panggilan seluler, menerima penetapan tersebut.
"Karena kawan-kawan bersungguh-sungguh, saya terima penetapan ini," kata Moeldoko.
Tak hanya itu, sejumlah ketetapan pun diputuskan dalam KLB tersebut, diantaranya kepengurusan AHY yang demisioner hingga rencana pembubaran sejumlah badan di internal partai.
Termasuk menghapus jabatan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang kini dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono.***