Inilah 9 Tips Sederhana Agar Ibadah Kita di Bulan Ramadhan Tetap Terbawa di Bulan Berikutnya

- 13 Mei 2021, 13:00 WIB
Inilah 9 Tips Sederhana Agar Ibadah Kita di Bulan Ramadhan Tetap Terbawa di Bulan Berikutnya
Inilah 9 Tips Sederhana Agar Ibadah Kita di Bulan Ramadhan Tetap Terbawa di Bulan Berikutnya /Pixabay/

BAGIKAN BERITA - Menarik untuk dicermati, fenomena berlomba memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan yang di lakukan oleh umat Islam, bukan hanya di dalam tapi juga di luar negri. Jika dibandingkan, grafik ibadah kaum muslim mengalami kenaikan saat Ramadhan.

Hal ini terjadi terjadi tidak lain karena Ramadhan menjanjikan kemenangan bagi setiap orang yang beriman. Setiap orang beriman yang taat beribadah di bulan yang penuh keberkatan ini akan diberikan banyak pahala yang melebihi pahala ibadah di bulan-bulan lainnya.

Namun demikian, apakah bara semangat beribadah tersebut akan juga tetap menyala di sebelas bulan lain selain Ramadhan? Ternyata jawabannya adalah tidak.

Baca Juga: Makin Membara! Israel Meradang Roket Hamas Berhasil Tewaskan 2 Wanita dan Lukai 70 orang lainnya

Kobar semangat itu memudar, kalau tidak bisa dibilang padam sama sekali, setelah Ramadhan usai.

Pada satu atau dua bulan pertama seusai Ramadhan, mungkin kobar semangat beribadah tersebut masih menyala. Tapi apakah bara tersebut tetap berkobar di bulan ketiga atau kelima pascar Ramadhan, tidak seorang muslim pun dapat menjamin hal itu.

Nah, untuk meramadhankan sebelas bulan di luar Ramadhan, ikutilah 9 Tips Sederhana berikut yang diharapkan dapat membantu kita dalam mewujudkan nuansa Ramadhan sepanjang tahun.

Baca Juga: Catat, Malam Takbiran Jalanan Kota Bandung hingga Gerbang Tol Ditutup, Ini Lokasinya

1. Muhasabah
Lakukanlah evaluasi secara total dan kritis terhadap ibadah yang telah kita laksanakan di bulan Ramadhan.

Bila kita telah melakukan evaluasi dan introspeksi terhadap ibadah shaum dan amaliah ramadhan lainnya yang kemudian diikuti dengan usaha perbaikan atas segala kekurangannya, maka selanjutnya semua kita serahkan kepada Allah Swt. Biarlah Allah Swt yang menilai segala upaya maksimal kita dalam beramal dan/muhasabah (evaluasi).

2. Buatlah Komitmen Bersama Keluarga
Melakukan muhasabah saja belumlah cukup jika tidak ditindaklanjuti dengan komitmen diri serta orang-orang terdekat untuk melanjutkan amalan-amalan positif dan mencegah perbuatan negatif agar tidak berkembang secara individu maupun sosial pada bulan-bulan berikutnya.

Baca Juga: Menu Wajib Ada di Hari Lebaran, Opor Ayam ini Sangat Mudah Dibuat dan Anti Ribet

3. Jadikan Ramadhan Sebagai Turning Point
Memaknai Ramadhan sebagai turning point (titik tolak) untuk senantiasa istiqamah dalam beribadah adalah dengan tidak menjadikan Ramadhan sebagai tujuan akhir. Hal ini akan membantu melestarikan bara spiritualitas Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan perubahan menuju hal-hal positif serta momen pembekalan mental dan spiritual. Aspek-aspek yang dilatih dalam Ramadhan mulai dari keteraturan dan ketepatan waktu, keseimbangan antara asupan suplemen jasmani dan rohani, kesabaran, hingga kepekaan sosial.

Namun demikian, semuanya adalah modal awal yang harus dikembangkan di bulan-bulan selanjutnya.

Baca Juga: Inilah 8 Golongan Penerima Zakat Fitrah, Salah Satunya Yaitu Muallaf

4. Dirikanlah Sholat
Dirikanlah sholat lima waktu secara berjamaah, khususnya shubuh. Sedapat mungkin sholat berjamaah tersebut dilakukan di masjid. Kalau hal itu belum bisa dilakukan, setidaknya dirikanlah sholat tepat di awal waktu.

Prestasi sholat berjamaan di masjid selam Ramadhan hendaknya dapat menjadi pemacu agar kita lebih giat lagi melakukan hal yang sama di luar Ramadhan.

5. Tilawah
Kalau masih belum bisa menghatamkan Al-Quran dalam satu bulan sebagaimana yang dilakukan saat Ramadhan, paling tidak setiap hari kita menyempatkan diri membaca beberapa ayat disertai terjemahannya.

Baca Juga: Selamat Jalan untuk Selamanya, Mbah Mijan Ucapkan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Sapri Pantun

Meski jumlah ayat yang dibaca sedikit tidaklah mengapa karena yang ditekankan di sini adalah konsistensi kita dalam bertilawah.

Semoga lambat laun jumlah ayat yang dibaca per hari menjadi lebih banyak dan akhirnya target khalat Al-Quran sebulan sekali di luar Ramadhan pun tercapai.

6. Jujur
Selama Ramadhan, kita dilatih dan digembleng untuk jujur, bukan hanya kepada orang lain tapi juga terhadap diri sendiri. Ya, kita dilatih untuk jujur dalam beribadah serta segala aktivitas sehari-hari lainnya.

Baca Juga: Inilah Cara Membayar Fidyah untuk Pengganti Puasa di Bulan Ramadhan Dilengkapi dengan Contohnya

Sifat jujur ini harus terus kita jaga dan pertahankan di bulan-bulan berikutnya setelah Ramadhan karena ini adalah barometer agar kita senantiasa berada di jalan-Nya yang lurus.

7. Semangat Bersungguh-sungguh
Bila di bulan Ramadhan kita sanggup dan mampu menahan lapar, menahan kantuk, ‘membanting tulang’ dalam memacu amal ibadah dan aktivitas taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, maka tidak ada alasan untuk tidak melakukannya di luar Ramadhan.

Para pendahulu kita (shalafus-shaleh) pun banyak mencatat kegemilangan di bulan Ramadhan. Mereka bahkan bisa memenangkan peran Badar, membebaskan kota mekkah, bahkan merebut kemerdekaan Indonesia ketika sedang melaksanakan shaum di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Selamat Jalan Sahabatku, Komedian Vicky Prasetyo Sampaikan Kabar Duka Cita Atas Meninggalnya Sapri Pantun

Dan kunci dari kekuatan mereka adalah kesungguhan. Kalau kita gagal mempertahankan keistiqamahan ibadah di luar Ramadhan, maka kesungguhaan kita patut dipertanyakan.
8. Berkawan dengan Hamba Yang Shalih.

Mencari dan memilih sahabat atau kawan shalih dalam mendampingi kegiatan keseharian akan membantu melestarikan ketaatan dan ketakwaan kita. Seorang kawan yang shalih senantiasa mengajak kepada kebaikan dan selalu mengingatkan di kala kawannya melakukan kemaksiatan.

9. Doa
Kita tidak boleh lupa untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Sang Pencipta. Banyak ayat dan hadits yang memberitahukan tentang keutamaan doa dan menyarankan manusia untuk memperbanyaknya.

Baca Juga: Awas Jangan Salah! Inilah Cara Menghitung Zakat Profesi Lengkap dengan Contohnya

Allah telah menjamin bahwa Ia akan menjawab dan mengabulkan do’a hambanya, terlebih hamba-hamba yang senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. Bahkan Allah Swt. murka kepada hamba yang tidak pernah memanjatkan doa kepada-Nya seakan ia sudah tidak memerlukan Rahmat dari-Nya lagi.

Setiap manusia pasti membutuhkan pertolongan Tuhannya. Maka sudah selayaknya seorang manusia mengalokasikan sedikit waktu yang dimilikinya dalam sehari untuk berdoa kepada-Nya, walau sekedar dua atau tiga menit.

Berdoalah untuk ditetapkan atau ditambahkan kadar ketaatan dan ketakwaannya dalam menghadapi hari-hadi di luar Ramadhan.***

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah