5 Cara Mudah Agar Iman Kita Tetap Terjaga Ketika Ditimpa Musibah Menurut Al-Qur'an dan Hadist

- 20 November 2021, 18:00 WIB
ilustrasi, terjadi bencana banjir di Indonesia
ilustrasi, terjadi bencana banjir di Indonesia /

BAGIKAN BERITA - Berbagai macam musibah yang sering melanda Indonesia pada saat ini, seperti gempa bumi, banjir, longsor, letusan gunung api, hingga pandemi COVID-19 yang entah kapan berakhirnya harus disikapi secara bijak. Ini 5 cara mudah agar iman kita tetap terjaga ketika ditimpa musibah menurut Al-Qur'an dan Hadist.

Secara umum, tren musibah meningkat selama satu dekade terakhir, dan didominasi oleh bencana banjir dan longsor.

Meski demikian, musibah yang paling mematikan pada saat ini disebabkan oleh virus corona yang sampai berita ini diturunkan telah memakan korban jiwa sebesar 143.714 orang.

Baca Juga: Cair hingga Rp50 Juta dari KUR Mikro Mandiri, Pelaku UMKM Cukup Persiapkan Dokumen Ini

Sesungguhnya terdapat tiga macam artian bencana bagi seseorang. Pertama adalah bala, ini adalah ujian yang mengangkat derajat seseorang jika ia mampu melewatinya dengan baik, penuh kesadaran, keikhlasan, dan tawakal.

Bala memperkuat keimanan dan memperkokoh ketaatan seorang hamba. Bahkan, bala' juga menjadi media peleburan dosa bagi hamba yang mampu menjalaninya dengan baik dan penuh kesabaran.

Kedua, bencana juga diartikan sebagai hukuman atau iqob, jika manusia melampaui batas dengan melanggar aturan Tuhan.

Baca Juga: Jadwal Semifinal Bulutangkis Indonesia Masters 2021, The Minions Menjadi Penyelamat Muka Indonesia

Contohnya, manakala manusia mengeksploitasi sumber daya alam sehingga merusaknya dan mengganggu keseimbangan alam.

Ketiga adalah pembinasaan atau azab. Bencana ini adalah apa yang terjadi pada umat terdahulu yang menolak ajakan para nabi untuk bertauhid kepada Allah SWT.

Manakala para nabi itu menyerukan keimanan, suatu kaum justru kian asyik tenggelam dalam kekufuran. Sebagai respon dari ketidakpatuhan secara berkesinambungan tersebut, maka Allah mengirimkan musibah yang membinasakan suatu kaum.

Baca Juga: Jadwal Acara Live BRI Liga1: Persib vs Persija, Persebaya vs Madura United di Indosiar, Sabtu 20 November 2021

Setelah menyimak uraian di atas, maka kita hendaknya tidak serta merta menyangkut pautkan suatu bencana dengan azab. Sebab, bisa jadi musibah tersebut adalah bala yang menguji keimanan seseorang. Terhadap musibah jenis ini, seorang muslim harus sabar dan ikhlas.

Sementara itu, musibah yang turun sebagai hukuman (iqob) menjadi suatu peringatan. Bilamana manusia menyadari kesalahannya, beristighfar, bertaubat, dan kembali kepada aturan-aturan Allah, maka akan diangkat musibah tersebut dan mengangkat derajat mereka.

Namun, jika musibah tersebut tidak kunjung membuat manusia sadar, maka akan diturunkan musibah lagi hingga hari pembalasan dan menjadi azab untuk kaum tersebut.

Baca Juga: Rejeki Sabtu Cair hingga Puluhan Juta Rupiah dari PNM Mekaar Plus Khusus untuk Perempuan, Ini Syaratnya

Berikut ini beberapa hal yang patut dilakukan dalam rangka menguatkan iman seseorang ketika ditimpa musibah atau malapetaka yang dirangkum dari berbagai sumber diantaranya:

1. Berbaik sangka kepada Allah
“… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah 2: 216).

2. Bersabar
“Jika Kubebankan kemalangan untuk salah seorang hamba-Ku pada badannya, hartanya, atau anaknya, kemudian dia menerimanya dengan sabar yang sempurna, aku merasa enggan menegakkan timbangan baginya pada hari kiamat atau membukakan buku catatan amal baginya.” (Hadis Qudsi Riwayat Al Qudha’i, Dailami, dan Tirmidzi).

Baca Juga: Bingung Cari Modal Usaha? Ada KUR Mikro BTPN Bisa Cair hingga Rp25 Juta, Begini Caranya

3. Banyak bersyukur kepada Allah SWT
Dalam sebuah hadis qudsi, Allah berfirman kepada para malaikat, “Jika Aku menguji salah seorang hamba-Ku yang beriman, lalu ia memuji-Ku atas ujian itu, maka berilah dia pahala sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan kepadanya.” (HR. Ahmad dan Thabrani).

4. Memperbanyak istighfar dan menghisab diri
“Dan apa musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (Q.S. Asy-Syuuraa 42: 30).

5. Tawakal kepada Allah SWT.
“Sungguh menakjubkan bagi seorang mukmin! Tidak ada suatu takdir Allah tentang sesuatu melainkan selalu baik baginya. Bila dia ditimpa oleh suatu kemudharatan, dia pun bersabar dan perkara tersebut baik baginya.

Baca Juga: Rezeki di Tanggal Tua, Dapat Pinjaman Modal Kerja Tanpa Bunga dari KUR BSI hingga Rp10 Juta, Begini Caranya

Dan, bila dia dianugerahkan suatu kesenangan, dia pun bersyukur dan perkara tersebut baik baginya. Dan, perkara itu tidak diperuntukkan kepada seseorang pun melainkan hanya bagi orang mukmin.” (H.R. Bukhari Muslim). ***

Editor: Ali Bakti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x