Siapa yang Seharusnya Dijadikan Sahabat? Ternyata Bukan Manusia, Begini Penjelasan Syekh Ali Jaber

- 2 Desember 2021, 20:35 WIB
Bukan manusia,simak yang seharusnya dijadikan sahabat menurut Syekh Ali Jaber.
Bukan manusia,simak yang seharusnya dijadikan sahabat menurut Syekh Ali Jaber. /Tangkapan layar YouTube Syekh Ali Jaber.

BAGIKAN BERITA - Sahabat dalam arti yang umum merupakan sosok manusia yang menemani kita dalam keadaan apapun, baik dikala senang maupun sedih.

Namun ternyata menurut Syekh Ali Jaber yang seharusnya dijadikan sahabat bukanlah manusia, lalu apa? Mari kita pahami penjelasan menurut Syekh Ali Jaber berikut ini.

Syekh Ali Jaber merupakan ulama kenamaan asal Madinah yang menetap di Indonesia dan sering membagikan tausiyahnya kepada masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Bisa Jadi Solusi Pengusaha UMKM, Segera Daftar di KUR BSI Anda Dapat Pinjaman hingga Rp500 Juta Tanpa Riba

Dikutip dari kanal YouTube pribadinya yang diunggah pada tanggal 23 Oktober 2021, Shek Ali menjelaskan “Jadikan dia sebagai teman akrab”, ternyata yang dimaksud “dia” bukanlah kawan atau sahabat.

Meskipun kawan dan sahabat merupakan seseorang yang penting dalam kehidupan, namun menurut Syekh Ali Jaber mereka tidak akan bisa menemani kita di dalam kubur.

“Seluruh manusia punya punya kawan, punya sahabat, tapi begitu meninggal dunia sahabat tidak boleh ikut. Pisah.” Ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Rezeki Malam Hari, Cair hingga Rp25 Juta Khusus Perempuan dari PNM Mekaar Plus, Cek Syaratnya di Sini

Lebih lanjut beliau juga menyebut, “Mana ada sahabat yang rela mau masuk jadi sahabat kita di dalam kubur. Tidak ada.”

Seakrab apapun sabat kita, namun ketika sudah meninggal sahabat tersebut akan pisah. Lalu apa yang seharusnya dijadikan sebagai teman akrab untuk menemani di alam kubur?

“Kata murid kepada gurunya, saya mendapatkan pelajaran kalau manusia mengambil sahabat akrab tapi begitu masuk kubur dia boleh pisah, saya jadikan amal shaleh sebagai sahabatku, saya jadikan amal shalih adalah temanku, saya jadikan amal shalih adalah akrab dan rapat denganku.” Ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Content Creators Day 2021 PRMN di Yogyakarta, Peserta Tertib Terapkan Prokes

Jadi ternyata yang menjadi sahabat ketika di alam kubur adalah amal shalih yang telah diperbuat selama masih hidup.

Maka dari itu, jadikanlah dia (amal shalih) menjadi teman akrab atau sahabat kita, agar kelak nanti ia akan menjadi sahabat kita di alam kubur.

“Karna saya yakin, begitu saya meninggal dunia masuk kubur, satu-satunya yang boleh temani saya, yang boleh bersahabat sama saya, yang boleh ikut bersama saya adalah amal shalih.” Ucap Syekh Ali Jaber.

Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sudah menjelaskan di hadits yang shahih, orang yang meninggal diikuti oleh 3 hal yaitu, keluarga, harta, dan amal.

Baca Juga: Mudah Syaratnya dan Tolak Riba, KUR BSI Berikan Pinjaman Modal Kerja hingga Rp10 Juta, Ini Caranya

Lalu orang yang sudah menjadi mayat, mau diantar ke kubur, dan dimakamkan diikuti oleh 3 hal, keluarga, harta, dan amal shalih.

Begitu mereka sudah dikuburkan kata Rasulullah, pulang dua, yaitu keluarga dan harta, tapi yang masuk kesitu dan diam disitu adalah amal shalih maupun amal tidak shalih.

Oleh karena itu seorang mukmin yang mencintai Allah dan RasulNya, dia mengetahui amal shalih sangat diperlukan nanti (di alam kubur), sudah seharusnya kita yang masih diberi kesempatan umur untuk lebih menjadikan amal shalih menjadi sahabat dekat kita dibanding yang lain.

Baca Juga: Mudah Syaratnya dan Tolak Riba, KUR BSI Berikan Pinjaman Modal Kerja hingga Rp10 Juta, Ini Caranya

”Oleh karena itu, yang semestinya perhatian kit sepenuhnya bukan kepada keluarga, bukan kepada harta dunia kita, tapi perhatian kita kepada amal kita, karena ini yang menjaga kita nanti,” ucap Syekh Ali Jaber.

Dengan amal shalih yang dimiliki itu, bisa menjadi sinar dan cahaya dari amal yang diperbuat seperti shalat, wudhu, sedekah, puasa, silaturahim, akhlak mulia, amanah, jujur, lemah lembut, kasih sayang, cinta, dan masih banyak lainnya.

“Semua kebaikan dia usahakan, dia amalkan, disitu Allah terangkan kubur yang sempit dan gelap,” ucap Syekh Ali Jaber.

Baca Juga: Cuma Pakai Dokumen KTP dan Lainnya, UMKM Dapat Pinjam Modal Usaha di KUR Mikro BTPN Cair hingga Rp25 Juta

Lebih lanjut Syekh Ali Jaber juga menjelaskan, di dunia boleh jadi rumah seseorang berbeda-beda si kaya dan si miskin, namun ketika di kubur semuanya sama.

Tapi ada yang membedakan kubur itu, yaitu amal shalih. Jika seseorang memiliki amal shalih yang baik maka kuburan yang sempit dan gelap akan diterangi oleh Allah SWT.

“Allah terangkan kubur yang sempit, yang gelap, tidak ada udara, tidak ada angina tapi boleh orang yang masuk kesana karena dia banyak istighfar, banyak juga shalat, banyak shalat malam, Allah luaskan kuburnya,” ucap Syekh Ali Jaber.

Maka dari itu, mulai sekarang perbanyaklah perbuatan amal shalih, jadikan ia sebagai sahabat agar kelak dapat ikut menemani dengan menerangi dan meluaskan kubur kita kelak.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Youtube Syekh Ali Jaber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x