10 Tips Mudah Agar Ibadah Kita di Bulan Ramadhan Tetap Terbawa Sampai Bulan Berikutnya

- 3 April 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi, ibadah di bulan Ramadhan
Ilustrasi, ibadah di bulan Ramadhan /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Inilah 10 tips mudah agar ibadah kita di bulan Ramadhan bisa tetap terbawa sampai bulan berikutnya.

10 tips mudah ini penting untuk kita kerjakan agar amalan ibadah yang kita lakukan di bulan suci Ramadhan bisa tetap terbawa di bulan setelahnya.

Untuk mengetahui 10 tip mudah tersebut mari kita simak ulasan artikel di bawah ini, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Perbanyak Baca Al Ikhlas di Bulan Ramadhan, Surat Pendek Kaya Manfaat, Salah Satunya Bisa Antar Kita Ke Surga

Fenomena berlomba memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan yang dilakukan oleh umat Islam, bukan hanya di dalam tapi juga di luar negeri. Jika dibandingkan, grafik ibadah kaum muslim mengalami kenaikan saat Ramadhan.

Hal ini terjadi terjadi tidak lain karena Ramadhan menjanjikan kemenangan bagi setiap orang yang beriman. Setiap orang beriman yang taat beribadah di bulan yang penuh keberkatan ini akan diberikan banyak pahala yang melebihi pahala ibadah di bulan-bulan lainnya.

Namun demikian, apakah bara semangat beribadah tersebut akan juga tetap menyala di sebelas bulan lain selain Ramadhan? Ternyata jawabannya adalah tidak.

Baca Juga: 6 Tips Praktis Melatih Anak Puasa di Bulan Ramadhan, Nomor 3 yang Paling Penting

Kobar semangat itu memudar, kalau tidak bisa dibilang padam sama sekali, setelah Ramadhan usai.

Pada satu atau dua bulan pertama seusai Ramadhan, mungkin kobar semangat beribadah tersebut masih menyala. Tapi apakah bara tersebut tetap berkobar di bulan ketiga atau kelima pasca Ramadhan, tidak seorang muslim pun dapat menjamin hal itu.

Nah, untuk meramadhankan sebelas bulan di luar Ramadhan, ikutilah 10 Tips mudah yang diharapkan dapat membantu kita dalam mewujudkan nuansa Ramadhan sepanjang tahun.

Baca Juga: Rahasia Allah SWT Belum Mengabulkan Doa Kita, Ini Penjelasannya

1. Muhasabah
Lakukanlah evaluasi secara total dan kritis terhadap ibadah yang telah kita laksanakan di bulan Ramadhan.

Bila kita telah melakukan evaluasi dan introspeksi terhadap ibadah shaum dan amaliah ramadhan lainnya yang kemudian diikuti dengan usaha perbaikan atas segala kekurangannya, maka selanjutnya semua kita serahkan kepada Allah SWT. Biarlah Allah SWT yang menilai segala upaya maksimal kita dalam beramal dan/muhasabah (evaluasi).

2. Buatlah Komitmen Bersama Keluarga
Melakukan muhasabah saja belumlah cukup jika tidak ditindaklanjuti dengan komitmen diri serta orang-orang terdekat untuk melanjutkan amalan-amalan positif dan mencegah perbuatan negatif agar tidak berkembang secara individu maupun sosial pada bulan-bulan berikutnya.

Baca Juga: 5 Dampak Negatif Tidur Setelah Sahur, Hati-hati Bahaya Ini Mengintai

3. Jadikan Ramadhan Sebagai Turning Point
Memaknai Ramadhan sebagai turning point (titik tolak) untuk senantiasa istiqomah dalam beribadah adalah dengan tidak menjadikan Ramadhan sebagai tujuan akhir. Hal ini akan membantu melestarikan bara spiritualitas Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan perubahan menuju hal-hal positif serta momen pembekalan mental dan spiritual. Aspek-aspek yang dilatih dalam Ramadhan mulai dari keteraturan dan ketepatan waktu, keseimbangan antara asupan suplemen jasmani dan rohani, kesabaran, hingga kepekaan sosial.

Namun demikian, semuanya adalah modal awal yang harus dikembangkan di bulan-bulan selanjutnya.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Berikan Penjelasan Banyak Amalan Setelah Sahur: Insya Allah Hajat Akan Terkabul

4. Dirikanlah Sholat
Dirikanlah sholat lima waktu secara berjamaah, khususnya subuh. Sedapat mungkin sholat berjamaah tersebut dilakukan di masjid. Kalau hal itu belum bisa dilakukan, setidaknya dirikanlah sholat tepat di awal waktu.

Prestasi sholat berjamaah di masjid selama Ramadhan hendaknya dapat menjadi pemacu agar kita lebih giat lagi melakukan hal yang sama di luar Ramadhan.

5. Tilawah
Kalau masih belum bisa mengkhatamkan Al-Quran dalam satu bulan sebagaimana yang dilakukan saat Ramadhan, paling tidak setiap hari kita menyempatkan diri membaca beberapa ayat disertai terjemahannya.

Baca Juga: 5 Dampak Sahur Berlebihan, Hati-hati Masalah Tubuh Ini Muncul Saat Ramadhan

Meski jumlah ayat yang dibaca sedikit tidaklah mengapa karena yang ditekankan di sini adalah konsistensi kita dalam bertilawah.

Semoga lambat laun jumlah ayat yang dibaca per hari menjadi lebih banyak dan akhirnya target khalat Al-Quran sebulan sekali di luar Ramadhan pun tercapai.

6. Jujur
Selama Ramadhan, kita dilatih dan digembleng untuk jujur, bukan hanya kepada orang lain tapi juga terhadap diri sendiri. Ya, kita dilatih untuk jujur dalam beribadah serta segala aktivitas sehari-hari lainnya.

Baca Juga: Niat Shalat Tarawih Ramadhan untuk Sendiri dan Berjamaah, Lengkap dengan Latin dan Terjemahan

Sifat jujur ini harus terus kita jaga dan pertahankan di bulan-bulan berikutnya setelah Ramadhan karena ini adalah barometer agar kita senantiasa berada di jalan-Nya yang lurus.

7. Semangat Bersungguh-sungguh
Bila di bulan Ramadhan kita sanggup dan mampu menahan lapar, menahan kantuk, ‘membanting tulang’ dalam memacu amal ibadah dan aktivitas taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, maka tidak ada alasan untuk tidak melakukannya di luar Ramadhan.

Para pendahulu kita (shalafus-shaleh) pun banyak mencatat kegemilangan di bulan Ramadhan. Mereka bahkan bisa memenangkan perang Badar, membebaskan kota mekkah, bahkan merebut kemerdekaan Indonesia ketika sedang melaksanakan shaum di bulan Ramadhan.

Baca Juga: 8 Amalan di Bulan Ramadhan Ketika Haid, Simak dan Dapatkan Pahala Meskipun Tidak Berpuasa

Dan kunci dari kekuatan mereka adalah kesungguhan. Kalau kita gagal mempertahankan keistiqomahan ibadah di luar Ramadhan, maka kesungguhan kita patut dipertanyakan.

8. Berkawan dengan Hamba Yang Shalih.
Mencari dan memilih sahabat atau kawan shalih dalam mendampingi kegiatan keseharian akan membantu melestarikan ketaatan dan ketakwaan kita. Seorang kawan yang shalih senantiasa mengajak kepada kebaikan dan selalu mengingatkan di kala kawannya melakukan kemaksiatan.

9. Memberikan Sedekah

Sedekah adalah pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerima sedekah, tanpa disertai imbalan.

Baca Juga: Tips Minum Air Putih di Bulan Ramadhan Agar Cairan Tubuh Terpenuhi

Sedekah dapat menjadi keberkahan bagi umat Islam yang melakukannya. Salah satunya dapat melapangkan rezeki, membuat seseorang yang sedang merintis usaha dan memulai bisnis mendapat keuntungan yang berlimpah.

Sedekah yang kita lakukan di bulan Ramadhan ini bisa menjadi penggugur dosa yang telah kita lakukan sebelumnya.

Kebiasaan sedekah di bulan Ramadhan sebaiknya dapat menjadi pemacu agar kita lebih giat lagi melakukan hal yang sama di luar Ramadhan.

Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah Kasih Penjelasan Perbedaan Hewan yang Masuk ke Rumah Jin atau Hewan asli

10. Doa
Kita tidak boleh lupa untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Sang Pencipta. Banyak ayat dan hadits yang memberitahukan tentang keutamaan doa dan menyarankan manusia untuk memperbanyaknya.

Allah telah menjamin bahwa Ia akan menjawab dan mengabulkan do’a hambanya, terlebih hamba-hamba yang senantiasa berusaha mendekatkan diri kepada-Nya. Bahkan Allah SWT murka kepada hamba yang tidak pernah memanjatkan doa kepada-Nya seakan ia sudah tidak memerlukan Rahmat dari-Nya lagi.

Setiap manusia pasti membutuhkan pertolongan Tuhannya. Maka sudah selayaknya seorang manusia mengalokasikan sedikit waktu yang dimilikinya dalam sehari untuk berdoa kepada-Nya, walau sekedar dua atau tiga menit.

Baca Juga: Inilah Penjelasan Ustadz Abdul Somad Terkait Ziarah Kubur Sebelum Puasa Ramadhan

Berdoalah untuk ditetapkan atau ditambahkan kadar ketaatan dan ketakwaannya dalam menghadapi hari-hadi di luar Ramadhan.***

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah