Gawat! Bandara Kabul Afghanistan Diserang Roket, Warga Asing Panik dan Proses Evakuasi Terhambat

30 Agustus 2021, 12:09 WIB
Ilustrasi, Gawat! Bandara Kabul Afghanistan Diserang Roket, Warga Asing Panik dan Proses Evakuasi Terhambat /pixabay/

BAGIKAN BERITA - Bandara Kabul kembali diserang, kali ini beberapa roket diluncurkan melalui sebuah mobil yang berada di Kabul Utara Afghanistan.

Penembakan roket di Afghanistan tersebut terjadi pada Senin 30 Agustus 2021, menurut kantor berita AFP, paling tidak ada satu roket yang bisa dicegat oleh sistem pertahanan rudal bandara Kabul, terbukti dengan adanya pecahan peluru jatuh ke jalan.

Belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa, luka dan siapa yang bertanggung jawab atas peluncuran roket ke bandara Kabul Afghanistan tersebut, namun kejadian ini membuat proses evakuasi warga asing menjadi terhambat dan terjadi kepanikan yang luar biasa.

Baca Juga: Langsung Dapat Rp25 Juta dari PNM Mekaar Plus, Khusus untuk Perempuan Segera Siapkan Dokumen KTP dan KK

Sebelum penyerangan roket, Bandara Kabul juga diserang melalui bom bunuh diri yang sangat mematikan yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

Dalam peristiwa bom bunuh diri tersebut, kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas peristiwa di dekat Bandara Kabul tersebut.

Menurut otoritas AS, peristiwa bom bunuh diri di dekat Bandara Kabul yang menewaskan 13 orang tentara dan puluhan warga sipil ini, termasuk 28 tentara Taliban ikut tewas.

Baca Juga: Cukup Klik Sekali, Inilah Tata Cara Pencairan BPUM 2021 Rp1,2 Juta Melalui Eform BRI Tahap 3, Ini Langkahnya

Seluruh masyarakat dunia mengutuk keras kejadian yang berada di wilayah yang dikendalikan tentara AS tersebut.

Sedangkan Pentagon mendapat informasi dari intelijen bahwa peristiwa yang memilukan tersebut akibat ulah ISIS dan Negara Islam-Khorasan (IS-K) yang merupakan kelompok anti Taliban.

Pejabat pentagon juga memerintah kepada warganya yang masih berada di Kabul untuk menghindari titik-titik yang rawan terhadap serangan teroris dan harus terus berkoordinasi dengan otoritas AS di Bandara Kabul untuk mempercepat pemulangannya.

Baca Juga: 7 Cara Cek Penerima Bantuan BPUM 2021 bagi Pelaku UMKM di banpresbpum id, Cair Sebesar Rp1,2 Juta

Selain itu, akibat kejadian itu, Presiden AS Joe Biden dihujani kritik pedas terutama oleh para politikus dari Partai Republik, mereka menagih janji kampanye yang akan menciptakan situasi tenang di dalam negeri.

Para politisi marah dengan kebijakan Joe Biden terhadap masalah Afghanistan yang terkesan lembek sehingga 13 tentara AS yang bertugas tewas.

Sangking kecewa terhadap kebijakan Joe Biden di Afghanistan, seorang anggota Kongres AS dari Partai republik, Elise Stefanik mengatakan bahwa presiden AS itu menjadi penyebab utama meninggalnya tentara AS.

Baca Juga: Lord Adi Dapat Hadiah Rp10 Juta, Netizen: Kasian Bgt Lord Adi Cuma Dapet 10jt Kena Pajak Lagi di MasterChef

Selain itu, Elise Stefanik mengatakan kepemimpinan Biden sangat lemah dan tidak berkompeten memimpin AS.

"Bencana keamanan nasional dan bencana kemanusiaan yang mengerikan ini semata-mata akibat kepemimpinan Joe Biden yang lemah dan tidak kompeten. Dia tidak layak menjadi panglima tertinggi," ujarnya, seperti dikutip AFP pada Jumat 27 Agustus 2021.

Sementara itu, Senator dari partai Republik, Marsha Blackburn lebih pedas lagi dalam mengkritik Joe Biden, melalui pernyataannya di twitter, ia menginginkan presiden AS ini beserta penasehat keamanannya mengundurkan diri atau akan dilengserkan dari jabatannya sekarang.***

 

Editor: Ali Bakti

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler