Minta Pertolongan Presiden Rusia Putin, Inilah Penyebab Perang Azerbaijan dan Armenia di Nagorno-Karabakh

13 September 2022, 12:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dimintai pertolongan Perdana Menteri Armenia untuk antisipasi serangan Azerbaijan. /Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS

BAGIKAN BERITA – Serangan azerbaijan ke Perbatasan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh membuat Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan menghubugi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Nikol Pashinyan meminta pertolongan kepada Putin untuk bisa menghentikan serangan Azerbaijan di wilayah pertasannya tersebut.

Akibat serangan Azerbaijan, sejumlah tentara armenia dilaprkan tewas dan sejumlah fasilitas publik hancur.

“Perdana menteri memaparkan perincian tindakan provokatif dan agresif Angkatan Bersenjata Azerbaijan terhadap wilayah kedaulatan Armenia, yang dimulai pada tengah malam, disertai dengan penembakan dari artileri dan senjata api kaliber besar,” demikian pernyataan kantor berita Spuntik melaporkan pernyataan pemerintah, Selasa 13 September 2022.

Baca Juga: Jadwal Acara TV SCTV Selasa 13 September 2022 ada Takdir Cinta yang Kupilih, Liga Champions, Lara Ati

Pertempuran Azerbaijan dan Armenia dipicu karena perebutan wilayah Nagorno-Karabakh yang telah disengketakan sejak tahun 1980.

Media lokal melaporkan Azerbaijan menyerang Armenia dengan meledakkan bom menggunakan artileri dan drone.

“Tembakan dilepaskan di sepanjang garis perbatasan Armenia-Azerbaijan, dan pemerintah di Yerevan telah mengadakan pertemuan darurat,” ungkap laporan media lokal.

Azerbaijan, yang pada 2020 merebut kembali kendali wilayah itu setelah konflik selama enam pekan, mengatakan sejumlah personel pasukannya jadi korban.

Armenia, sementara itu, tidak menyebut ada korban di pihaknya tetapi mengatakan pertempuran berlangsung sepanjang malam.

Baca Juga: Bentrokan Perang Azerbaijan dan Armenia Kembali Terjadi di Wilayah Nagorno-Karabakh, Inilah Pemicu Utamanya

Kedua negara saling menyalahkan soal pihak yang memicu bentrokan.

"Beberapa lokasi, tempat penampungan, dan titik yang diperkuat angkatan bersenjata Azerbaijan ... dihujani tembakan dengan berbagai senjata, termasuk mortir, oleh unit-unit tentara Armenia," kata Departemen Pertahanan Azerbaijan, seperti dikutip kantor-kantor berita Rusia.

"Akibatnya, sejumlah personel jadi korban dan infrastruktur militer rusak," kata Dephan.

Pernyataan dari Azerbaijian itu menyebutkan bahwa pasukan Armenia melakukan pemata-mataan di perbatasannya, menempatkan persenjataan di kawasan itu, serta pada Senin (12/9) malam melakukan operasi ranjau.

Azerbaijan mengatakan aksi-aksi tersebut dilakukan dalam jarak sangat dekat untuk "menjadikan militer sebagai target".

Baca Juga: Patah Tulang Selangka, Erwin Ramdani Diprediksi Absen Perkuat Persib hingga Putaran Pertama Liga 1 Berakhir

Dephan Armenia mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa adu tembak antara kedua pasukan terus berlangsung secara sengit.

"Mulai terjadi akibat provokasi skala besar yang dilakukan pihak Azerbaijan. Angkatan bersenjata Armenia telah meluncurkan tanggapan yang seimbang."

Konflik antara Azerbaijan dan Armenia mulai muncul pada akhir 1980-an ketika kedua negara itu masih berada di bawah kekuasaan Soviet, serta ketika pasukan Armenia merebut banyak daerah dekat Nagorno-Karabakh.

Nagorno-Karabakh sudah sekian lama diakui secara internasional sebagai wilayah milik Azerbaijan, namun sebagian besar penduduknya merupakan orang Armenia.

Baca Juga: Arfan Takalar, Ica Pinrang, Jaya Tanjungbalai dan Natasya Mojokerto Tanding di Fifty Fifty Dangdut Academy 5

Azerbaijan merebut kembali daerah-daerah itu selama peperangan pada 2020.

Perang 2020 berakhir dengan gencatan senjata yang diperantarai Rusia, para warga juga kembali ke rumah yang sempat mereka tinggalkan.

Sejak itu, para pemimpin kedua negara telah melakukan pertemuan beberapa kali dalam upaya membuat perjanjian perdamaian abadi.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Reuters ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler