Network
BAGIKAN BERITA - Yahya Al Sinwar, yang dikenal sebagai pendiri sayap militer Hamas, terpilih dalam pemilihan rahasia pada 2017.
Gerakan Hamas yang berkuasa di Gaza telah memilih Yahya Sinwar. Ia dibebaskan dalam pertukaran tahanan tahun 2011 dengan Israel setelah lebih dari 20 tahun di penjara.
Sinwar menjadi pengambil keputusan kunci bagi Hamas dan anggota kepemimpinan eksekutif yang menyusun kebijakan, termasuk terhadap Israel.
Baca Juga: 5 Manfaat Vaksin untuk Orang Dewasa
Dikutip dari laman Al Jazeera, Israel menghukum Sinwar empat hukuman seumur hidup pada akhir 1980-an. Dia menjalani hukuman 23 tahun untuk memimpin aparat keamanan pertama kelompok itu, yang bertanggung jawab untuk melacak dan membunuh orang-orang Palestina yang dituduh bekerja sama dengan Israel.
Enam tahun lalu, Israel membebaskannya dalam pertukaran 1.047 tahanan Palestina dengan tentara Israel Gilad Shalit, yang diculik oleh pejuang Gaza dalam serangan lintas perbatasan pada tahun 2006.
Pada 2014, Sinwar mendukung pemerintah persatuan Palestina dengan Fatah tetapi pembicaraan berulang kali tersendat.
Baca Juga: Susah Hamil, Coba Konsumsi Buah Sehat Ini Secara Rutin
Sinwar menggantikan Ismail Haniya dalam pemilihan yang terakhir diadakan pada tahun 2012.
Sinwar memberikan suara terbaik dalam pemungutan suara yang hanya terbuka untuk anggota Hamas, termasuk mereka yang berada di penjara Israel. Khalil Al-Hayya, seorang pejabat politik, dipilih sebagai wakil Sinwar. ***
