Sejarah Singkat Terpecahnya Korea Jadi Korea Utara dan Korea Selatan, tepat pada 27 Desember 1945

- 27 Desember 2020, 09:54 WIB
Istana Gyeongbok di Korea Selatan menjadi ikon wisata.
Istana Gyeongbok di Korea Selatan menjadi ikon wisata. /Pixabay

BAGIKAN BERITA - Korea Selatan kini menjadi kiblat gaya hidup di dunia. Perkembangan musik Kpop dan drama yang sangat pesat, menjadikan Korea Selatan negara berpengaruh di dunia hiburan.

Grup idol Korea Selatan kini telah "menjajah" dunia hingga mengalahkan para musisi Amerika Serikat. 

Di Indonesia sendiri, serba serbi Korea Selatan membanjiri khususnya generasi muda. Mulai dari musik, film, makanan hingga pakaian. 

Baca Juga: HEBOH, Arya Saloka Ternyata Ngefans Berat Dian Sastrowardoyo Hingga Grogi Seperti Ini

Berbeda dengan Korea Selatan, Korea Utara hingga kini merupakan negara yang sangat tertutup. Tidak banyak hal yang biza digali dari Korea Utara.

Di bawah kepemimpinan Kim Jong Un, tidak semua orang bebas keluar masuk Korea Utara. 

Sejak perpecahan semenanjung Korea para perang Dunia II, kedua negara ini selalu bersitegang. Korea Utara dan Korea Selatan seperti kakak beradik yang tak pernah akur. 

Berikut kami sajikan sejarah perpecahan Semenanjung Korea menjadi Korea Selatan dan Korea Utara pada 27 Desember 1945 dari berbagai sumber. 

Baca Juga: Elsa Panik, Aldebaran Ancam Akan Bongkar Siapa Sebenarnya Reyna di Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini

Sejarah Korea bermula dari zaman Paleolitik Awal sampai dengan sekarang. Kebudayaan tembikar di Korea dimulai sekitar tahun 8000 SM, dan zaman neolitikum dimulai sebelum 6000 SM yang diikuti oleh zaman perunggu sekitar tahun 2500 SM.

Kemudian Kerajaan Gojoseon berdiri tahun 2333 SM. Baru pada abad ke-3 SM Korea mulai terbagi-bagi menjadi banyak wilayah kerajaan.

Seoul dengan latar Sungnyemun pada tahun 1904

Pada tahun satu Masehi, Tiga Kerajaan Korea seperti Goguryeo, Silla dan Baekje mulai mendominasi Semenanjung Korea dan Manchuria.

Tiga kerajaan ini saling bersaing secara ekonomi dan militer. Koguryo dan Baekje adalah dua kerajaan yang terkuat, terutama Goguryeo, yang selalu dapat menangkis serangan-serangan dari Dinasti-dinasti Cina.

Kerajaan Silla perlahan-lahan menjadi kuat dan akhirnya dapat menundukkan Goguryeo. Untuk pertama kalinya Semenanjung Korea berhasil disatukan oleh Silla pada tahun 676 menjadi Silla Bersatu.

Para pelarian Goguryeo yang selamat mendirikan sebuah kerajaan lain di sisi timur laut semenanjung Korea, yakni Balhae.

Baca Juga: Awal Mula Korea Terbagi Menjadi Korea Selatan dan Korea Utara pada 27 Desember 1945

Silla Bersatu akhirnya runtuh di akhir abad ke-9, yang juga mengakhiri masa kekuasaan Tiga Kerajaan. Kerajaan yang baru, Dinasti Goryeo, mulai mendominasi Semenanjung Korea.

Kerajaan Balhae runtuh tahun 926 karena serangan bangsa Khitan dan sebagian besar penduduk serta pemimpinnya, Dae Gwang hyun, mengungsi ke Dinasti Goryeo.

Selama masa pemerintahan Goryeo, hukum yang baru dibuat, pelayanan masyarakat dibentuk, serta penyebaran agama Buddha berkembang pesat.

Tahun 993 sampai 1019 suku Khitan dari Dinasti Liao meyerbu Goryeo, tetapi berhasil dipukul mundur. Kemudian pada tahun 1238, Goryeo kembali diserbu pasukan Mongol dan setelah mengalami perang hampir 30 tahun, dua pihak akhirnya melakukan perjanjian damai.

Baca Juga: Elsa Ketar-ketir, Semua Keluarga Benci Elsa, Al Bongkar Rahasia di Ikatan Cinta Minggu 28 Desember

Pada tahun 1392, Taejo dari Joseon mendirikan Dinasti Joseon setelah menumbangkan Goryeo. Raja Sejong (1418-1450) mengumumkan penciptaan abjad Hangeul.

Antara 1592-1598, dalam Perang Imjin, Jepang menginvasi Semenanjung Korea, tetapi dapat dipatahkan oleh prajurit pimpinan Admiral Yi Sun-shin. Lalu pada tahun 1620-an sampai 1630-an Dinasti Joseon kembali menderita serangan dari (Dinasti Qing).

 

Pada awal tahun 1870-an, Jepang kembali berusaha merebut Korea yang berada dalam pengaruh Cina.

Pada tahun 1895 Maharani Myeongseong dibunuh oleh mata-mata Jepang Pada tahun 1905, Jepang memakasa Korea untuk menandatangani Perjanjian Eulsa yang menjadikan Korea sebagai protektorat Jepang, lalu pada 1910 Jepang mulai menjajah Korea.

Perjuangan rakyat Korea terhadap penjajahan Jepang dimanifestasikan dalam Pergerakan 1 Maret dengan tanpa kekerasan.

Pergerakan kemerdekaan Korea yang dilakukan Pemerintahan Provisional Republik Korea lebih banyak aktif di luar Korea seperti di Manchuria, Cina dan Siberia.

Baca Juga: Jalan Cerita Ikatan Cinta Episode 95, Aldebaran Bongkar Semua Kejahatan Elsa hingga Stres dan Sakit

Dengan menyerahnya Jepang pada tahun 1945, PBB membuat rencana administrasi bersama Uni Soviet dan Amerika Serikat, namun rencana tersebut tidak terlaksana.

Pada tahun 1948, pemerintahan baru terbentuk, yang demokratik (Korea Selatan) dan komunis (Korea Utara) yang dibagi oleh garis lintang 38 derajat.

Ketegangan antara kedua belah pihak mencuat ketika Perang Korea meletus tahun 1950 ketika pihak Korea Utara menyerang Korea Selatan.

Pembagian Korea menjadi Korea Utara dan Korea Selatan bermula sejak kemenangan Blok Sekutu di dalam Perang Dunia II, mengakhiri 35 tahun Penjajahan Jepang atas Korea.

Baca Juga: Mencicipi Dimsum Chong Fen Crispy Udang Otentik Khas Hongkong

Di dalam sebuah proposal yang ditolak oleh hampir seluruh bangsa Korea, Amerika Serikat dan Uni Soviet setuju untuk sementara menduduki negara Korea sebagai wilayah perwalian dengan zona pengawasan yang didemarkasi pada sepanjang 38 derajat lintang utara.

Tujuan perwalian ini adalah untuk mendirikan pemerintah sementara Korea yang akan menjadi "bebas dan merdeka pada waktunya." Meskipun pemilihan umum dijadwalkan, dua adidaya mendukung dari belakang para pemimpin yang berseberangan dan dua negara itu secara efektif telah didirikan, masing-masing mengakui kedaulatan atas seluruh Semenanjung Korea. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah