BAGIKAN BERITA- Setelah militer menangkap pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi beberapa waktu lalu, kini giliran ajudan seniornya juga ditangkap dalam kudeta di negara tersebut.
Ajudan senior di partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi, yakni Win Htein.
Pada Jumat mengatakan kepada Reuters bahwa dia ditangkap pascakudeta pekan ini bahkan saat Dewan Keamanan PBB menyerukan pembebasan.
Win Htein (79) sebagai pendukung Suu Kyi sekaligus tahanan politik lama yang puluhan tahun berkampanye untuk menghentikan kekuasaan militer, melalui telepon mengatakan kepada Reuters bahwa dia dijemput oleh petugas polisi dengan mobil dari Yangon menuju ibu kota Naypyidaw.
Win tidak menyebutkan tuduhan apa yang ia hadapi.
"Mereka gentlemen jadi saya bisa menerima telepon. Kami terus-terusan diperlakukan buruk. Saya tidak pernah takut dengan mereka, sebab saya tidak melakukan kesalahan seumur hidup saya," ujarnya dalam telepon tersebut.
Baca Juga: Pihak Istana Cuek Tak Akan Balas Surat AHY, Mensesneg: Itu Rumah Tangga Internal Partai Demokrat
Pemimpin terpilih Suu Kyi ditangkap sejak Senin (1/2/2021), ketika dijatuhkan oleh militer atas nama penyimpangan dalam pemilu November lalu.
Suu Kyi menghadapi tuduhan telah mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal, seperti yang ditunjukkan dokumen kepolisian.
Sekitar 147 orang ditangkap sejak kudeta, termasuk para pegiat, anggota dewan dan pejabat dari pemerintahaan Suu Kyi, seperti diungkap Assistance Association for Political Prisoners (AAPP) Myanmar. ***