Tiga gereja, termasuk Gereja St Anthony, empat hotel mewah dan sebuah rumah di pinggiran Colombo diguncang ledakan yang sebagian besar diyakini dipicu oleh bom bunuh diri. Para penyidik Sri Lanka sejauh ini meyakini ada tujuh pengebom bunuh diri yang terlibat.
Otoritas Sri Lanka juga meyakini keterlibatan jaringan internasional di balik serentetan ledakan bom yang menjadi sorotan internasional ini.
Kejadian tersebut membuat rakyat Sri Lanka panik dan mengecam presiden Presiden Sri Lanka, Maithripala Sirisena karena tidak mampu melindungi rakyatnya.
Hal ini dimanfaatkan oleh Menteri Pertahanan Gotabaya Rajapaksa yang mencalonkan diri menjadi Presiden, dia menjanjikan tindakan keras terhadap ekstremisme.
Pada November 2019 Gotabaya Rajapaksa terpilih menjadi Presiden dan dia ingin merealisasikan janjinya untuk memerangi para ekstrimis dan pada saat ini mulai dilaksanakan.***