BAGIKAN BERITA - Jepang kembali dilanda gempa bumi kuat dengan 7,2 Magnitudo (M). Gempa tersebut terjadi di wilayah prefektur Miyagi pada Sabtu 20 Maret 2021 pukul 18.09 waktu setempat.
Gempa bumi di lepas pantai timur perairan Pasifik prefektur Miyagi Jepang ini, terjadi di kedalaman 60 km ini bepotensi tsunami.
Sehingga Badan meteorologi Jepang, Japan's Meteorological Agency (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami akibat gempa tersebut.
Seperti dikutip dari Reuters, bahwa JMA memperingatkan penduduk bahwa tsunami setinggi satu meter diperkirakan terjadi di Prefektur Miyagi. Belum ada laporan mengenai korban jiwa dan kerusakan sampai berita ini diturunkan.
Sebelumnya pada Sabtu 13 Februari 2021 lalu, Jepang pernah dilanda gempa besar dengan magnitudo 7,1 di sisi Timur lepas pantai Fukushima.
Namun untuk gempa bumi pada februari lalu, sekitar pukul 11.08 waktu setempat di laut pada kedalaman 60 kilometer, tidak menimbulkan korban yang signifikan.Seperti dilansir AFP korban terluka akibat gempa itu hanay mencapai 50 orang.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga mengatakan bahwa dia belum menerima laporan adanya kerusakan parah akibat gempa tersebut. Namun ada laporan telah terjadi tanah longsor di area jalan tol.
Mikihiro Meguro seorang pejabat dari pemerintah prefektur Fukushima, membenarkan telah terjadi longsor di area tersebut.
"Ada beberapa laporan yang mengatakan kepada kami telah terjadi tanah longsor dan kami sedang memeriksanya," kata Mikihiro Meguro.
Sementara itu di Prefektur Miyagi, gempa ini memicu tanah longsor yang tumpah ke Joban Expressway, jalan raya utama yang membentang di sepanjang pantai timur Jepang. Tanggul di sepanjang jalan roboh, menutupi jalan dan mengubur pagar pembatas di lumpur, lapor NHK.
Akibat gempa bumi yang terjadi ini Sekitar 830.000 rumah tangga di wilayah Kanto, yang mencakup Tokyo raya, dan sekitar 90.000 rumah tangga di wilayah Tohoku mengalami pemadaman listrik. Namun secara bertahap sedang dipulihkan.***