Memanas, Amerika Jatuhkan Sanksi ke China Akibat Pelanggaran Hak Asasi Manusia Terhadap Tudingan Genosida

- 23 Maret 2021, 09:17 WIB
Ilustrasi China bantah tudingan AS melakukan genosida terhadap muslim Uighur.
Ilustrasi China bantah tudingan AS melakukan genosida terhadap muslim Uighur. /Pixabay/

BAGIKAN BERITA - Negara Barat jatuhkan sanksi kepada pejabat China, Seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris dan Kanada, Senin 22 Maret 2021, akibat pelanggaran terhadap hak asasi manusia (HAM).

Akibat pejabat tirai bambu disanksi, Beijing membalas tindakan hukuman yang diberikan Barat ke China, mereka langsung bertindak tegas dan melarang bisnis mereka berdagang di wilayah China, seperti anggota parlemen Eropa, diplomat, lembaga dan keluarga.

Pihak pemerintah Barat berusaha penuh memohon sikap tanggung jawab Beijing atas penahanan massal kaum Muslim Uighur di barat laut China, hal ini tentunya Amerika Serikat menuding bahwa China telah melakukan genosida.

Baca Juga: Berikut Kode Redeem FF Terbaru Hari ini Selasa 23 Maret 2021, Mumpung Belum Digunakan Buruan Daftar

China membantah semua tudingan pelecehan. Dalam upaya koordinasi nampaknya menjadi titik awal guna mendorong hubungan diplomatik Amerika Serikat bersama dalam menghadapi negara China dalam persekutuan dengan sekutu.

Pejabat senior administrasi Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mereka setiap hari berhubungan baik dengan pemerintah di benua biru Eropa mengurusi masalah yang ada di China, hubungan baik mereka juga "roadshow Eropa".

"Di tengah meningkatnya kecaman internasional, (China) terus melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang," ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pernyataannya menjelang pertemuan dengan para menteri Uni Eropa dan NATO di Brussels minggu ini.

Baca Juga: Sebuah Pilihan yang Sulit, Aldebaran dan Andin Harus Pergi jika Ingin Mama Rosa Tetap di Rumah di Ikatan Cinta

Kementrian luar negeri Kanada menambahkan, bahwa sudah ada bukti yang kuat dan meningkat terkait pelanggaran hak asasi manusia oleh pemerintah China.

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah