Mengerikan, 39 Orang Tewas di Myanmar Saat Pabrik-pabrik China Terbakar

- 15 Maret 2021, 10:05 WIB
Ilustrasi kerusuhan dalam unjuk rasa kudeta*/
Ilustrasi kerusuhan dalam unjuk rasa kudeta*/ /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Pasukan keamanan tewaskan 38 pengunjuk rasa anti kudeta dan seorang polisi yang berada di kota industri Hlaingthaya Myanmar, saat peristiwa pembakaran pabrik-pabrik China, Minggu, 14 Maret 2021.

Menurut sebuah kelompok advokasi, tewasnya mereka dipicu oleh pembakaran pabrik-pabrik yang didanai oleh China disana, dan mengakibatkan jatuh korban sebanyak 39 orang termasuk 1 polisi saat peristiwa pembakaran pabrik-pabrik China di kota industri Hlaingthaya, Myanmar.

Seorang dari Asosiasi Bantuan untuk Politik (AAPP) mengatakan ada 16 pengunjuk rasa lainnya yang tewas ditempat lain dan seorang polisi. Membuat kerusuhan ini hari paling berdarah sejak peristiwa kudeta 1 Februari terhadap pemimpin Aung San Suu Kyi. Ini mengakibatkan kegaduhan pada negara Myanmar dan atas pembakaran pabrik-pabrik China.

Baca Juga: Mengerikan! Sudah 70 Orang Demonstran Tewas Sejak Kudeta Pertama Kali Dilakukan Junta Militer Myanmar

Kedutaan Besar (Kedubes) China mengungkapkan, banyak staff dari negaranya yang terluka dan terperangkap dalam peristiwa pembakaran dan serangan terhadap pabrik garmen di Hlaingthaya. Ia meminta pemerintah Myanmar untuk lindungi properti perusahaan dan warga China. China berdalih mendukung junta militer yang sudah mengambil alih kekuasaan.

Seorang pewarta mengatakan, saat asap membumbung tinggi di kawasan industri, para pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di sebuah pinggiran kota yang merupakan rumah migran seluruh negeri.

“Itu sangat mengerikan. Orang-orang ditembak di depan mata saya. Itu tidak akan pernah meninggalkan ingatan saya,” ucap seorang jurnalis foto di tempat kejadian yang tidak ingin disebutkan namanya.

Baca Juga: Warga Rohingnya Gembira! Junta Militer Myanmar Hapus Pemberontak Tentara Arakan dari Daftar Teroris

Atas semua kejadian ini media pemerintah mengumumkan, darurat militer pun dilakukan di Hlaingtya dan distrik lain di kota Yangon, pusat komersial Myanmar.

Halaman:

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Routers


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x