BAGIKAN BERITA - Karena salah tangkap polisi Prancis akhirnya membebaskan seorang pria yang disangka terlibat pembunuhan jurnalis senior Arab Saudi, Jamal Khashoggi yang terjadi pada 2 Oktober 2018 lalu.
Pria yang bernama Khalid al-Otaibi ditangkap polisi Prancis di bandara Paris pada Selasa 7 Desember 2021 saat akan pulang ke Riyadh, karena dituduh menjadi bagian yang terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi di Kedubes Arab Saudi di Turki.
Namun setelah diplomat Arab Saudi mengunjungi Khalid al-Otaibi di penjara dan berhasil membuktikan bahwa yang bersangkutan bukan merupakan bagian yang terlibat dalam pembunuhan Jamal Khashoggi, pihak kepolisian Prancis akhirnya melepaskannya.
Seperti dilansir AFP, jaksa wilayah Paris, Remy Heitz menyatakan bahwa otoritasnya melakukan kesalahan dalam penangkapan Khalid al-Otaibi.
"Setelah melakukan verifikasi mendalam untuk menentukan identitas orang ini telah memungkinkan kami untuk menyatakan bahwa surat perintah itu tidak berlaku untuknya," ungkap Remy Heitz.
"Oleh karena itu Khalid al-Otaibi telah dibebaskan," tambahnya.
Sebelumnya, diberitakan Khalid al-Otaibi ditangkap atas sangkaan telah bersekongkol membunuh Jamal Khashoggi.
Namun ironisnya pemerintah Arab Saudi membantah dan mengatakan bahwa polisi Prancis salah menangkap orang yang terkait dengan pembunuhan Jamal Khashoggi.
Seperti dilansir AFP, penangkapan Khalid al-Otaibi mendapat reaksi keras dari Arab Saudi, melalui kedutaanya di Paris, Saudi meminta polisi Prancis untuk membebaskan warganya karena menganggap warganya tersebut tidak ada kaitanya dengan pembunuhan Jamal Khashoggi.
Selain itu, mereka menjelaskan bahwa nama Khalid al-Otaibi nama yang sangat umum di Arab Saudi dan Khalid al-Otaibi yang dimaksud Prancis telah ditahan di penjara Arab Saudi.
Seperti diketahui, Khashoggi adalah kritikus utama Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang merupakan pemimpin de facto Arab Saudi.
Khashoggi ditahan di konsulat Saudi di Istanbul pada tanggal 2 Oktober 2018. Sejumlah pejabat Turki percaya bahwa Khashoggi disiksa secara brutal selama beberapa hari dan dibunuh di dalam konsulat.
Pembunuhan tersebut dilakukan oleh 15 orang yang didatangkan langsung dari Arab Saudi.Penyiksaannya direkam, lalu jenazahnya dipotong dan diam-diam dikeluarkan dari konsulat.
Pada 19 Oktober lalu, pemerintah Saudi mengakui bahwa Khashoggi telah tewas di dalam konsulatnya. Mereka mengklaim bahwa pertikaian dengan Khashoggi menghasilkan "perkelahian yang menyebabkan kematiannya".***