Dia menegaskan kembali pendiriannya bahwa Baku hanya akan menghentikan serangannya setelah Armenia menarik diri dari Nagorno-Karabakh.
Di Ganja, tim penyelamat bekerja di tempat kejadian pada Sabtu pagi, mengambil puing-puing, kata seorang fotografer Reuters. Beberapa rumah hampir rata dengan tanah. Ekskavator sedang membersihkan puing-puing.
Baca Juga: VIRAL, Cucu Konglomerat Joging Dikawal Oknum Polisi, Polda Bali Langsung Turun Tangan
"Kami telah hidup dalam ketakutan selama berhari-hari. Kami sangat menderita. Kami lebih baik mati. Saya berharap kami mati tetapi anak-anak kami akan selamat," kata seorang penduduk kota, Emina Aliyeva (58), kepada wartawan.
Kementerian Pertahanan Armenia membantah klaim Azeri atas penembakan kota-kota di Azerbaijan dan menuduh Baku terus menembaki daerah berpenduduk di dalam Nagorno-Karabakh, termasuk Stepanakert, kota terbesar di kawasan itu.
Tiga warga sipil terluka akibat tembakan Azeri, kata Kementerian Luar Negeri Armenia.
Seorang juru kamera Reuters di Stepanakert mengatakan dia telah mendengar beberapa ledakan pada Jumat malam 16 Oktober dan dini hari.
Armenia juga mengatakan beberapa pesawat tanpa awak Azeri terbang di atas permukiman di Armenia, menyerang instalasi militer dan merusak infrastruktur sipil.
Baca Juga: Terharu, Ade Londok Beli Mobil Baru, Ibunya Menangis Bahagia, 'Aku Jadi Sedih'
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menyebut serangan itu sebagai "percobaan genosida rakyat Armenia".