"Kita harus membela diri kita sendiri, seperti bangsa mana pun yang terancam pemusnahan," kata dia kepada surat kabar Prancis, Liberation.
Baku mengatakan pada Sabtu bahwa 60 warga sipil Azeri telah tewas dan 270 orang luka-luka sejak pertempuran meletus pada 27 September. Azerbaijan belum mengungkapkan korban militer.
Baca Juga: Alhamdulillah Kasus Sembuh Covid-19 di Indonesia Hari Ini Sabtu, 17 Oktober 2020 Semakin Meningkat
Pertempuran itu adalah yang terburuk di wilayah tersebut sejak Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia berperang pada tahun 1990-an di Nagorno-Karabakh, wilayah pegunungan yang secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni dan diperintah oleh etnis Armenia.***