BAGIKAN BERITA – Media Sosial dihebohkan dengan video viral yang menunjukkan seorang kakek dipersekusi oleh masyarakat.
Menurut beberapa informasi, penganiayaan tersebut terjadi di Desa Cibogor, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.
Kakek yang diketahui bernama Caslim ini dituduh mencuri oleh warga hingga akhirnya mendapatkan tindakan tak manusiawi.
Viralnya video tersebut membuat putri almarhum Mantan Presiden Indonesia Abdurahmah Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid marah dan menangis.
Melalui unggahannya di Twitter, Alissa Wahid menanyakan lokasi dan bagaimana kronologi kejadian penganiayaan Kakek caslim tersebut.
Bahkan, Alissa mencantumkan emoticon menangis sebagai tanda sedih melihat seorang kakek yang dikepung warga lalu dipersekusi.
Baca Juga: Rezeki Kamis, Cair Rp1 Juta dari BSU bagi Pemilik Rekening Non Himbara, Ini Cara Mudah Buat Burekol
Alissa mereTwitt akun Twitter @zoelfick yang menayangkan Kakek Caslim sedang dianiaya oleh sekelompok orang.
Dalam video tersebut, Kakek Caslim dibentak, didorong, hingga ditampar sampai tersungkur.
“Ini di mana? Kejadiannya seperti apa?” tulis akun Twitter @AlissaWahid, Kamis 28 Oktober 2021.
Dia pun menanyakan identitas pria yang telah memukul Kakek Caslim hingga tersungkur.
Tidak hanya itu, Alissa juga berpendapat bahwa hal tersebut sangat tidak dibenarkan. Meskipun ada dugaan bahwa kakek Caslim mencuri. Apalgi jika tidak bersalah, maka menurutnya hal tersebut sangat tidak manusiawi.
“Saya pengen cari bapak2 baju merah & hitam yg mengeplaki kakek ini. Kalaupun si kakek benar mencuri, tidak ada alasan melakukan kekerasan seperti ini. Apalagi kalau tidak bersalah,” tambah Alissa Wahid.
Untuk diketahui, berdasarkan yang beredar di masyarakat, ada dua versi kronologi kejadian.
Pertama, Kakek Caslim mencuri sebuah dompet lalu menyembunyikannya di sebuah tumpukan daun. Ada warga yang curiga kemudian mengintogerasi Kakek Caslim agar mau mengaku.
Setelah Kakek Caslim menunjukkan Dompetnya, Kakek Caslim langsung dibawa ke Kantor Desa kemudian mendapatkan penganiayaan.
Versi kedua, terjadi kesalahpahaman, di mana Kakek Caslim menemukan dompet di jalan, lalu dia bingung dan ingin mengembalikannya.
Kakek Caslim menyimpanya terlebih dahulu di tumbukan daun miliknya. Namun tiba-tiba ada warga yang datang dan memeriksanya.
Warga tersebut menemukan dompet dan menuduh Kakek Caslim sebagai pencuri.***