Cara Unik Bupati Malaka Simon Nahak Berantas Korupsi di Tingkat Desa: Saya Ibaratkan Makan Bubur

25 Juli 2022, 13:00 WIB
Bupati Malaka DR Simon Nahak SH MH saat acara Klarifikasi bersama Forum Pimred Pikiran Rakyat. /Tangkap Layar Zoom Klafrifikasi

BAGIKAN BERITA – Bupati Malaka di Nusa Tenggara Timur (NTT) DR Simon Nahak SH MH memiliki cara unik dalam memberantas korupsi di wilayahnya.

Simon mengaku dalam memberantas korupsi dia sering terjun langsung ke lapangan memantau pembangunan.

Dirinya tak segan turun langsung hingga desa-desa untuk memantau penggunaan anggaran dana desa.

Baca Juga: 3 Besar Rising Star Dangdut Indonesia Akan Tayang Malam Ini, Siapa yang Akan Lolos ke Grand Final?

Menurut Simon, dalam memberantas korupsi, dia mengibaratkan “makan bubur” yang artinya dilakukan dari pinggiran.

”Saya memberantas korupsi dari pinggir menggunakan teori makan bubur. Itu (makan bubur yang asyik, red)harus dari pinggir dulu, tidak langsung dari tengah. Itulah alasannya dari desa,” ucap Simon saart acara Klarifikasi yang diselenggaran oleh Forum Pimred Pikiran Rakyat, Senin 25 Juli 2022.

Menurut dia, pemerintah pusat memberikan anggaran kepada desa melalui Dana Desa sangat besar. Rata-rata satu desa mendapatkan anggaran Rp1 miliar.

Tapi kenyataannya, banyak desa yang tidak bisa memanfaatkan anggaran Dana Desa dengan baik.

Baca Juga: Lirik Lagu NewJeans Hurt Romanized Lyrics, Single Ketiga Girlgroup dari Agensi ADOR

Para kepala desa banyak yang menyelewengkan anggaran Dana Desa, sehingga perlu perhatian khusus untuk memantaunya.

”Anggaran (Dana Desa) tidak digunakan maksimal. Jadi saya datang, saya perhatikan. Yang mestinya ada jalan desa tapi tidak, kantor desa banyak yang rusak, aparat desa dengan keterbatasan fasilitas,” ucap Simon.

Yang paling penting, menurut Simon, adalah dengan membentuk karakter dan SDM yang unggul di desa.

Dirinya sering mendapati kantor desa yang masih tutup saat jam 10.00 WITA. Sehingga membuat dia kecewa saat sidak ke kantor-kantor desa.

Baca Juga: Begini Cara Pengajuan KUR BRI Online hingga Rp50 Juta Melalui Handphone

”Saya sukanya ngantor di lapangan, tiba-tiba datang. Kaget sampai jan 10 kantor desa belum dibuka,padahal bupati sendiri sudah datang (sidak) jam 10 di kantor,” ujarnya.

Menurut dia, mentalseperti itu yang menjadi fokus untuk diperbaiki.

“Nah ini kan mental-mental seperti itu perlu kita perbaiki. Perbaiki itu tidak hanya fisik, tapi juga mental manusianya,” tambah dia.***

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Terkini

Terpopuler