Ribuan Mahasiswa Ancam Kepung Istana Negara Besok, Desak Presiden Jokowi Cabut Kenaikkan Harga BBM Subsidi

4 September 2022, 21:30 WIB
Ilustrasi demo. Ribuan mahasiswa PMII akan menggelar aksi unjukrasa di Istana Negara, Senin 6 September 2022. /ANTARA FOTO/Didik Suhartono

BAGIKAN BERITA - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyatakan akan mengerahkan ribuan mahasiswa diberbagai daerah untuk unjukrasa, senin 6 September 2022.

Di Jakarta sendiri, PMII akan menggelar demontrasi penolakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Istana Negara.

Sementara di berbagai daerah, PMII akan menggelar demo di kantor dinas kepala derah seperti kantor bupati, wali kota atau gubernur.

PB PMII dalam keterangan resminya menyatakan, akan mengerahkan sedikitnya 2000 mahasiswa dari berbagai kampus untuk aksi unjuk rasa alias demo menolak kenaikkan harga BBM bersubsidi.

Baca Juga: Besok, Ribuan Mahasiswa PMII Akan Kepung Istana Negara Demo Besar-besaran Menolak Kenaikkan Harga BBM

Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri mengatakan, pemerintah tidak pekak terhadap kesulitan masyarakat dengan menaikkan harga BBM Bersubsidi.

Menurutnya, PMII mendesak pemerintah untuk mencabut kembali kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi karena merugikan rakyat.

”Kami tidak segan juga akan turun aksi di depan Istana dan mengerahkan 2.000 kader dari seluruh Indonesia. Kami akan menggelar demo besar-besaran di berbagai daerah,” kata Abdullah Minggu 4 September 2022.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta Episode Baru, Minggu 4 September 2022, Aldebaran Kembali ke Keluarga Mama Ros

Menurutnya, PB PMII telah mealkukan koordinasi dengan seluruh pengurus cabang  di seluruh Indonesia.

Abdullah menambahkan, pemerintah seharusnya mempertimbangkan kondisi ekonomi masyaratkat saat ini yang masih lemah.

Menurut dia, daya beli masyarakat lemah akibat didera pandemi covid-19. “Kami mengutuk keras keputusan pemerintah yang tidak mempertimbangkan kondisi masyarakat,” kata Syukri.

Baca Juga: Hasil BRI Liga 1 Persib Bandung vs RANS Nusantara FC, Luis Milla Berhasil Raih Poin Penuh untuk Pangeran Biru

Dia menurutkan, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM seharusnya diimbangi dengan menaikkan upah buruh dan memperbaiki fasilitas publik.

Selama ini, pemerintah membandingkan harga BBM dalam negeri dengan negara lain. Menurut dia, hal tersebut bukanlan alasan tepat untuk menaikkan harga BBM.

”Harusnya upah buruh, fasilitas kesehatan dan fasilitas publik juga harus diperbaiki terlebih dahulu. Sedangkan saat ini yang terjadi sangat berbanding terbalik,” ujar dia.

Baca Juga: Daftar Peserta Grup 3 dan 4 Babak Fifty Fifty Dangdut Academy 5 Indosiar, Akan Tayang Malam Ini?

Sebagimana diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama para menterinya resmi mengumumkan kenaikkan harga BBM bersubsidi pada sabtu 3 September 2022.

Jokowi mengatakan, kenaikkan BBM merupakan langkah akhir setelah dia menimbang untuk menghadapi situasi yang sulit.

Menurut Jokowi, uang subsidi BBM seharusnya diprioritaskan untuk masayarakat kurang mampu.

“Dan pemerintah saat ini harus buat keputusan dalam situasi sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM,” kata Jokowi.

Dengan demikian, BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar terpaksa mengalami penyesuaian.

Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan kenaikkan harga BBM subsidi yakni Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp10.000.

Baca Juga: Bocoran Peserta dari Grup 3 dan 4 Babak Fifty Fifty Dangdut Academy 5 Indosiar, Apakah Tayang Malam Ini?

Sedangkan Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp6.800. Untuk Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

”Pemerintah memutuskan menyesuaikan harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp10.000, kemudian Solar subsidi Rp6.800 per liter. Ini berlaku 1 jam sejak saat diumumkan penyesuaian harga ini. Berlaku pukul 14.30 WIB," ujar Arifin.

Berikut daftar harga BBM bersubsidi terbaru, Sabtu 3 September 2022:

- Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 ribu per liter.

- Solar subsidi dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter.

- Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.***

Editor: Ahmad Taofik

Tags

Terkini

Terpopuler