Dengan menerjunkan ribuan TNI, Polri, dan Satpol PP Pemerintah Provinsi Jawa Barat meramu
penegakan dengan bantuan metode aplikasi “Di awal Januari 2021 kepatuhan memakai
masyarakat di Jawa Barat hanya berkisar 50%. kemarin (3/2) sudah sekitar 83%,” lanjutnya.
Di wilayah Jawa Timur, Emil Dardak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur menjelaskan langkah
yang sudah diambilnya, “Salah satu tolok ukur yang banyak digunakan adalah Rate of
Transmission (ROT) yang berada di kisaran 1,1% untuk wilayah Prov. Jawa Timur di awal
penegakan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kini menjadi 0,79% di
awal Februari 2021 kemarin. Ini tolok ukur yang cukup obyektif dan ilmiah dari sisi epdemiologi
bahwa PPKM ini diikuti penekanan dalam penyebaran COVID-19,” ungkapnya.
Bukti kongkrit juga diungkapkan Emil Dardak, “Kita melihat PPKM ini berdampak di wilayah Jawa Timur secara keseluruhan, mungkin karena daerah-daerah yang kasusnya relatif meningkat,
menerapkan PPKM di wilayahnya.
Tuban misalnya dari awalnya masuk zona merah kini menjadi zona oranye,” tegasnya.
dr. Falla Adinda, dokter sekaligus tim penanganan COVID-19 sebagai praktisi Kesehatan juga
turut menyampaikan pandangannya, “Penularan COVID-19 ini bisa dicegah dengan 3M, itu
sudah jadi penelitian yang valid.
Artinya penularan itu bisa kita tekan dengan konsisten bersamasama, gotong royong dalam satu waktu. Tidak bisa saya saja, kamu saja, atau pemimpin daerahnya saja,” tegasnya.
dr. Falla berpesan secara sederhana, “Kadang-kadang kecolongannya justru saat beraktivitas misalnya, saat makan, saat olahraga. 90% memang disiplin memakai masker tapi hanya di dalam ruang publik.
Itulah kenapa protokol kesehatan justru harus dipegang terus, dan kita sebut sebagai adaptasi kebiasaan baru,” terangnya.