BAGIKAN BERITA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid, ikut menolak rencana program pengadaan laptop dengan anggaran Rp17 triliun yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bertujuan untuk program digitalisasi sekolah.
"Dengan argumen2 itu, wajar @FPKSDPRRI menolak proyek pengadaan Laptop dari Kemendikbud Ristek, tulis Hidayat Nur Wahid.
Selain itu, masih menurut Hidayat Nur Wahid, masyarakat juga menolak anggaran unit per laptopnya karena tidak wajar.
"Publik juga menolak karena anggaran unt per laptopnya dinilai tidak wajar," cuit akun @hnurwahid.
Di akhir cuitannya Wakil Ketua MPR RI ini mengharapkan agar kesejahteraan guru honorer didahulukan.
"Dan di era pandemi ini, Guru2 Honorer juga mengkritisinya, agar kesejahteraan para Guru didahulukan, pungkasnya.
Seperti diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengadakan pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan anggaran Rp 17 triliun yang bertujuan untuk program digitalisasi sekolah.