Haji Lulung lahir pada 24 Juli 1959 di Jakarta dan merupakan politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Pada tahun 2004, di PPP ada konflik internal sehingga mengakibatkan Haji Lulung berpindah partai menjadi Partai Bintang Reformasi (PBR) dan sekaligus mencalonkan diri menjadi anggota legislatif.
Namun ia gagal melenggang menjadi anggota dewan, setelah tidak berhasil meraih suara yang disyaratkan oleh KPU.
Pada Tahun 2009, setelah gagal menjadi anggota dewan, ia kembali menjadi kader PPP dan sekaligus kembali menjadi calon anggota DPRD DKI Jakarta, kali ini Haji Lulung sukses menjadi anggota legislatif.
Pada tahun yang sama, ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, namun diberhentikan sebagai kader PPP karena memihak salah satu kubu yang bertikai.
Pada pemilu legislatif tahun 2014, ia kembali terpilih menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dan menjabat kembali menjadi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta periode 2014-2019.
Namun, haji Lulung kembali dipecat, karena tidak mau mendukung Ahok di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Saat itu, PPP Djan Faridz mendukung Ahok, sedangkan Haji Lulung memilih mendukung Pasangan Anies Baswedan – Sandiaga Uno.
Pada 20 Juni 2018, Haji Lulung kembali pindah partai dan kali ini menyatakan bergabung dengan Partai Amanat Nasional dan sekaligus mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari partai besutan Zulkifli Hasan ini.